UMKM

Pemkab Sleman Gencarkan Program Oktapreneur untuk UMKM Naik Kelas

Pemkab Sleman Gencarkan Program Oktapreneur untuk UMKM Naik Kelas
Pemkab Sleman Gencarkan Program Oktapreneur untuk UMKM Naik Kelas

JAKARTA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai motor penggerak utama ekonomi daerah. Melalui program inovatif bertajuk "Oktapreneur," Pemkab Sleman berupaya untuk membekali UMKM lokal agar lebih berdaya saing dan mampu berkembang di pasar yang semakin kompetitif.

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menjelaskan bahwa pemberdayaan UMKM adalah langkah strategis untuk meningkatkan ekonomi lokal. Dalam acara Oktapreneur yang berlangsung di Kantor Kalurahan Sidorejo, Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Danang menyampaikan bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia dan memerlukan dukungan konkret agar dapat bertahan dan berkembang.

"Kegiatan seperti Oktapreneur ini harus diperbanyak karena memberikan manfaat langsung bagi pelaku usaha," ujar Danang. Menurutnya, program ini mampu memfasilitasi pelaku UMKM dengan berbagai alat dan pengetahuan yang diperlukan untuk naik kelas.

Acara Oktapreneur diinisiasi oleh Bahana UMKM Bergerak, sebuah lembaga yang fokus pada pengembangan ekonomi lokal. Program ini mempertemukan delapan pilar ekonomi dan lingkungan, termasuk UMKM, Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata), Desa Wisata, Desa Budaya, hingga Pegiat Sampah. Melalui pendekatan kolaboratif, para pelaku usaha diberikan pendampingan, akses pembiayaan, dan strategi pemasaran untuk meningkatkan daya saing produk mereka.

Tetra Budiarto, pendiri Bahana UMKM, menjelaskan bahwa Oktapreneur terinspirasi dari refleksi Pameran Potensi Daerah yang diadakan di Lapangan Denggung. "Melalui podcast yang diadakan saat itu, kami menemukan berbagai kendala yang dihadapi UMKM, seperti perizinan, permodalan, hingga pemasaran," ungkap Tetra.

Sebagai bagian dari solusi untuk mengatasi kendala tersebut, program Ngaji UMKM dirancang dan akan segera diluncurkan. Program ini menargetkan 86 kalurahan di Sleman dan diharapkan dapat menyelesaikan proses pendampingan dalam waktu kurang dari dua tahun. "Ngaji UMKM akan berjalan setiap minggu, dan kami optimis bisa rampung sesuai target," tambah Tetra.

Program Oktapreneur merupakan salah satu langkah konkret dari Pemkab Sleman untuk membangun ekosistem UMKM yang tangguh dan berkelanjutan. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, Pemkab berharap UMKM lokal tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga bisa naik kelas dan bersaing di pasar yang lebih luas. Ini selaras dengan visi untuk menjadikan UMKM sebagai pilar utama dalam menggerakkan ekonomi daerah.

Dalam kesempatan yang sama, banyak pelaku UMKM menyambut positif upaya ini. Mereka berharap dengan adanya program pendampingan dan dukungan dari Pemkab Sleman, UMKM lokal dapat lebih berdaya saing dan mampu menjangkau pasar yang lebih luas. Dukungan dari pemerintah juga diharapkan dapat memberikan motivasi tambahan untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk mereka.

Dengan semakin menggeliatnya UMKM di Sleman, diharapkan program ini mampu menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Keberhasilan program ini juga akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah, sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan daya saing daerah di lingkup nasional maupun internasional.

Harapan besar yang digantungkan adalah agar UMKM cemerlang dan tidak sekadar bertahan di tengah persaingan yang ketat. Kebijakan dan program seperti Oktapreneur diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi UMKM untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga berjaya dan naik kelas. Semua elemen masyarakat di Sleman diharapkan ikut mendukung dan menyukseskan program ini demi kemajuan ekonomi bersama.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index