Petani

Inovasi dan Kolaborasi: Strategi Baru Syngenta Indonesia untuk Memberdayakan Petani

Inovasi dan Kolaborasi: Strategi Baru Syngenta Indonesia untuk Memberdayakan Petani
Inovasi dan Kolaborasi: Strategi Baru Syngenta Indonesia untuk Memberdayakan Petani

JAKARTA - Syngenta Indonesia baru saja mengumumkan strategi ambisius yang dirancang untuk menggerakkan sektor pertanian di Indonesia menuju era yang lebih maju dan berkelanjutan. Strategi ini, yang dinamai Petani MAJU (Maximize Profitability, Accelerate Innovation, Joint-Effort in Sustainability, dan United One Team), berfokus pada pemberdayaan petani, akselerasi inovasi, serta kolaborasi untuk keberlanjutan.

Eryanto, Presiden Direktur Syngenta Indonesia, mengungkapkan komitmennya terhadap strategi ini dengan tegas. “Melalui strategi Petani MAJU, kami berkomitmen untuk menghadirkan solusi inovatif yang memberdayakan petani Indonesia. Kami akan bersinergi dengan mitra-mitra Syngenta untuk mencapai tujuan ini," ujarnya.

Kolaborasi menjadi inti dari pilar "Joint-Effort in Sustainability", sebuah upaya bersama untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di era modern. Dalam konteks ini, Syngenta Indonesia menyelenggarakan panel diskusi untuk mendalami isu-isu krusial dalam sektor pertanian. Diskusi ini dikemas dalam dua sesi utama.

Sesi pertama bertajuk "Memperkuat Kemitraan untuk Ketahanan Pangan Nasional dan Kesejahteraan Petani", dimoderatori oleh Nanin Noorhajati, Crop Protection Development Head Syngenta. Diskusi ini dihadiri oleh pakar dari berbagai bidang, termasuk Prof. Dr. Ir. Dadang, M.Sc dari IPB, Agung Kurniawan dari CropLife Indonesia, dan petani lokal seperti Abu Bakar dan Frederick Huntercol Manihuruk. Mereka membahas mengenai peran penting Syngenta dalam menyediakan benih dan produk perlindungan tanaman berkualitas bagi petani.

“Di sinilah peran Syngenta perlu dioptimalkan dalam menyediakan benih dan produk perlindungan tanaman berkualitas serta terjangkau oleh petani,” jelas Prof. Dr. Ir. Dadang, M.Sc. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, asosiasi, dan akademisi untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani.

Abu Bakar, Ketua Sahabat NK Indonesia, menambahkan, "Petani memerlukan teknologi untuk mengatasi tantangan seperti serangan hama dan penyakit. Penguasaan teknologi ini sangat penting bagi keberhasilan budidaya."

Sementara itu, Frederick, seorang petani dari Simalungun, membahas tentang tantangan penurunan kesuburan tanah. “Lahan kami mulai banyak yang tandus karena pH tanah menurun sehingga penggunaan pupuk menjadi lebih banyak. Kami membutuhkan edukasi mengenai cara memperbaiki kesuburan tanah agar hasil pertanian optimal,” katanya.

Sesi kedua menekankan pada "Mendorong Model Kemitraan Bisnis yang Inovatif untuk Dampak Lebih Besar", dengan Ricky Tjok sebagai moderator. Diskusi ini menghadirkan panelis seperti Ir. Rio Reyno Elia dari Indico dan Andini Christina Wibowo dari PT Suryanusa Agromakmur. Mereka memaparkan bagaimana kemitraan strategis dapat berkontribusi terhadap keberhasilan bersama.

Syngenta menunjukkan komitmennya yang kuat dalam mendukung kemitraan jangka panjang, seperti yang telah dilakukan selama 30 tahun dengan Suryanusa Agromakmur, dan kemitraan dengan Wilmar untuk memberdayakan petani padi. Kini, mereka juga menjajaki kerjasama untuk penanaman jagung di Kuningan, Jawa Barat bersama Indico.

Diskusi tersebut menetapkan langkah awal yang positif untuk mencapai swasembada pangan dan ketahanan pangan nasional yang ditargetkan pada tahun 2027. “Kemitraan sukses dapat terjadi jika masing-masing pihak saling memahami kompetensi dan memiliki langkah-langkah strategis yang saling terkait untuk mencapai tujuan bersama,” jelas Syngenta.

Selain peluncuran strateginya, Syngenta Indonesia juga meresmikan kantor pusat barunya di Jakarta Selatan, sebuah langkah yang menandai transformasi perusahaan. Peresmian dilakukan oleh Olivier Zehnder, Duta Besar Swiss untuk Indonesia, yang menyatakan, “Keberadaan dan peran Syngenta Indonesia dalam sektor pertanian merupakan cerminan kuatnya hubungan ekonomi antara Swiss dan Indonesia. Saya yakin Syngenta dapat semakin berkontribusi terhadap ketahanan pangan di Indonesia yang saat ini diprioritaskan oleh pemerintahan yang baru.”

Eryanto, menutup peresmian dengan harapan baru, "Kantor baru ini menjadi simbol komitmen kami dalam mendukung inovasi pertanian di Indonesia." Dengan strategi Petani MAJU, Syngenta Indonesia siap meningkatkan kolaborasi dan inovasi untuk mendukung ekosistem pertanian yang lebih cerah di masa depan. Fokus utamanya adalah pada adopsi teknologi, peningkatan produktivitas, dan kesejahteraan petani dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index