JAKARTA — Geliat pariwisata Lombok semakin terpacu melalui gelaran Lombok Travel Mart (LTM) ke-10 yang berhasil menyedot perhatian travel agent dari berbagai penjuru dunia. Acara ini adalah kolaborasi antara Dinas Pariwisata Lombok Barat (Dispar Lobar) dan Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) yang bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga untuk menghidupkan kembali beberapa destinasi yang kurang terdengar belakangan ini.
Dengan menyambut seratus buyer, baik dari dalam maupun luar negeri, LTM tahun ini berlangsung selama tiga hari, dimulai dari 10 hingga 12 Februari 2025. Lokasi eksotis yang menjadi fokus utama kegiatan ini adalah Taman Narmada, salah satu destinasi favorit di wilayah Kabupaten Lombok Barat.
Diawali dengan Table Top pada hari pertama, para peserta kemudian diajak mengunjungi beragam destinasi unggulan di Lombok. Ketua ASPPI NTB, Badrun, menjelaskan dalam acara pembukaan di Hotel Aruna Senggigi Resort & Convention bahwa para buyer terdiri dari 50 orang dari Malaysia, 2 dari Turki, 5 dari Singapura, dan 43 buyer lainnya berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
"LTM ini tidak hanya memfasilitasi transaksi langsung selama Table Top, tetapi juga membuka peluang yang lebih luas bagi buyer untuk menjalin kesepakatan dengan pelaku pariwisata lokal. Meski tidak semua transaksi dapat dilakukan secara langsung, dampaknya dalam jangka panjang sangat berpotensi," jelas Badrun.
Taman Narmada: Destinasi Wisata Andal
Di hari kedua, pusat kegiatan beralih ke Taman Narmada. Lokasi bersejarah ini digadang-gadang sebagai destinasi yang sempat terpinggirkan namun kini siap disodorkan kembali kepada para pelaku wisata internasional. Badrun mengungkapkan bahwa potensi dari Taman Narmada sebenarnya sangat besar, namun sempat terkendala oleh kurangnya komunikasi dan promosi yang efektif.
"Taman Narmada sebenarnya dari dulu adalah aset yang sangat bagus untuk dijual, namun karena komunikasi yang sempat terputus, destinasinya agak terlupakan. Dengan banyaknya pembenahan di berbagai aspek, kita optimistis Taman Narmada bisa kembali menjadi primadona," ujar Badrun penuh harap.
Selain menawarkan keindahan alam dan sejarah, Taman Narmada juga diharapkan dapat mendukung transaksi bisnis antara buyer dan seller lokal, termasuk hotel dan penyedia jasa MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). "Misalkan satu buyer bisa deal hanya dengan satu penyelenggara MICE, nilai transaksinya bisa mencapai 1-2 miliar," tambah Badrun.
Tanggapan Dinas Pariwisata Lombok Barat
Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, Agus Gunawan, menyatakan bahwa LTM ini adalah program potensial yang mendukung promosi dan pemasaran pariwisata di kawasan tersebut. Dengan adanya buyer yang memiliki potensi untuk mendatangkan wisatawan baik lokal maupun mancanegara, Agus berharap bukan hanya promosi yang akan mereka bawa kembali ke daerah asal, namun juga transaksi konkrit yang menguntungkan industri pariwisata lokal.
"LTM ini tujuannya menarik minat para buyer yang merupakan agen perjalanan dengan potensi besar. Kita berharap tidak sekedar promosi tentang Lombok Barat dan Lombok secara keseluruhan, tetapi juga ada transaksi nyata," tegas Agus.
Acara Lombok Travel Mart 2025 tidak hanya meramaikan pariwisata di Lombok, namun menjadi titik penting dalam strategi pemasaran pariwisata di Indonesia. Harapan tinggi agar acara ini mampu melesatkan kembali pamor destinasi-destinasi yang berpotensi namun sempat terabaikan. Dengan kolaborasi kuat antara pengelola pariwisata dan para buyer internasional, Lombok siap menyambut lonjakan wisatawan dengan tangan terbuka.