JAKARTA - Mandiri Investment Forum (MIF) 2025, yang dikenal sebagai forum investasi tahunan terbesar di Indonesia, membuktikan daya tariknya dengan berhasil mengumpulkan 700 investor baik asing maupun domestik. Dengan total dana kelolaan (asset under management/AUM) mencapai US$ 18,65 triliun, acara ini membuka pintu lebar bagi investasi di tanah air.
Forum bertema "Nourishing Future Growth" ini merupakan kolaborasi antara Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas. Diselenggarakan di Fairmont Hotel Jakarta pada 10-14 Februari 2024, acara ini menarik sekitar 23.000 peserta yang terdiri dari investor hingga pelaku usaha, semuanya berfokus untuk menggali potensi investasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Menurut Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, 40 persen dari total investor yang hadir adalah investor asing, dengan perwakilan dari negara-negara seperti Hongkong, Singapura, Malaysia, Thailand, Inggris, Jerman, Norwegia, Amerika Serikat, hingga Uni Emirat Arab. "Secara lebih detail, investor asing yang berpartisipasi dalam MIF 2025 ini memiliki total AUM sebesar US$ 18,65 triliun. Total AUM ini meningkat sebesar 33 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar US$ 14 triliun," ungkap Darmawan.
Keberhasilan ini tak lepas dari dukungan pemerintah dan koordinasi yang erat dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Kementerian Luar Negeri, serta Kantor Cabang Luar Negeri Bank Mandiri di lima negara, yang meliputi Singapura, Hongkong, Tiongkok, Cayman Island, Malaysia, dan Inggris. Kerja sama lintas batas ini bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi investasi unggulan.
Dalam pandangan Andry Asmoro, Kepala Ekonom Bank Mandiri, antusiasme besar para investor menandakan bahwa Indonesia masih dilihat sebagai lembah peluang investasi yang menjanjikan. "Walaupun di tengah situasi global yang masih sangat penuh ketidakpastian, namun Bank Mandiri tetap penuh komitmen dan keyakinan bahwa ada peluang bagi Indonesia untuk selalu mengundang investasi asing," ujarnya.
Sementara itu, Eka Fitria, Direktur Treasury and International Bank Mandiri, menguraikan berbagai agenda yang ditawarkan selama forum berlangsung. Mulai dari Site Visits, Macro Day, Investment Day, hingga Corporate Day, seluruhnya dirancang untuk memfasilitasi interaksi antara pelaku bisnis, investor, dan pemerintah. Tujuannya jelas, untuk mengeksplorasi peluang bisnis dan mengatasi berbagai hambatan lapangan yang mungkin dihadapi.
Terlepas dari semua aktivitasnya, MIF 2025 menampilkan sesi Business Matching yang bertajuk “Energizing Private Sectors”. Sesi ini khusus dirancang untuk mempertemukan calon investor dengan perusahaan papan atas di Indonesia, termasuk BUMN dan perusahaan swasta. "Kami mencoba melakukan hal yang lebih mendalam dengan menghubungkan investor dan perusahaan terkemuka dalam business matching session ini," terang Eka Fitria.
Di sisi lain, Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, menyebutkan bahwa forum investasi ini memiliki signifikansi strategis, terutama di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Forum ini menyesuaikan topiknya dengan program-program strategis pemerintahan baru, seperti strategi pertumbuhan ekonomi yang meliputi ketahanan pangan, energi, dan perumahan. "Kami berharap, tentunya Mandiri Investment Forum ini terus menjadi salah satu platform untuk meningkatkan investasi domestik dan asing di Indonesia, yang dapat terus mendukung pertumbuhan pasar modal dan ekonomi nasional," tutupnya.
Acara bergengsi ini juga dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk beberapa menteri dari Kabinet Merah Putih. Beberapa di antaranya adalah Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi Rosan Roeslani, serta Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait. Mereka hadir untuk memberikan dukungan dan menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat iklim investasi di Indonesia.