Minyak

Harga Minyak Dunia Terus Naik: Brent Sentuh Angka USD77 per Barel

Harga Minyak Dunia Terus Naik: Brent Sentuh Angka USD77 per Barel
Harga Minyak Dunia Terus Naik: Brent Sentuh Angka USD77 per Barel

JAKARTA - Harga minyak dunia kembali mengalami kenaikan signifikan untuk sesi ketiga berturut-turut pada perdagangan Selasa waktu setempat, yang berujung pada Rabu, 12 Februari 2025 pagi WIB. Peningkatan ini telah menjadi sorotan utama di tengah dinamika geopolitik yang kian memanas.

Menurut laporan terbaru pada Rabu, 12 Februari 2025, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2025 tercatat mengalami kenaikan sebesar USD1 atau sekitar 1,4 persen, sehingga menjadi USD73,32 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman April 2025 meningkat lebih tajam sebesar USD1,13 atau sekitar 1,5 persen dan kini diperdagangkan pada harga USD77 per barel di London ICE Futures Exchange.

Minyak mentah Brent dikenal luas sebagai tolok ukur utama dalam transaksi pembelian minyak dunia. Bersama dengan minyak mentah WTI dari Amerika Serikat (AS), keduanya berfungsi sebagai patokan harga minyak global yang memengaruhi keputusan investasi dan kebijakan energi di seluruh dunia.

Sanksi Baru Memengaruhi Pasar Minyak Dunia

Penyebab utama di balik kenaikan harga minyak ini diidentifikasi berasal dari kekhawatiran tentang sanksi baru yang dijatuhkan terhadap Rusia. Ketegangan geopolitik ini memicu kekhawatiran tentang gangguan pasokan minyak di pasar global. Sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap kapal tanker, produsen, dan perusahaan asuransi telah mengganggu aliran pengiriman minyak Rusia ke pasar besar seperti Tiongkok dan India.

Selain itu, AS juga telah menargetkan sanksi terhadap jaringan pengiriman minyak Iran ke Tiongkok. Langkah ini menyusul kebijakan Presiden AS Donald Trump yang baru-baru ini memulihkan tekanan maksimal terhadap ekspor minyak Iran, dengan harapan mempersempit pengaruh ekonomi Tehran di kancah internasional.

Pakar: “Kondisi Pasar Minyak Masih Rentan”

Para pengamat pasar energi menyatakan bahwa kebijakan sanksi tersebut berdampak langsung pada harga minyak. Seorang analis senior dari sebuah institut energi ternama menyebutkan, "Fluktuasi harga yang kita lihat saat ini mencerminkan kondisi pasar minyak yang masih rentan, dengan dinamika geopolitik yang mempengaruhi tiap keputusan investasi."

Kenaikan harga minyak ini mengundang reaksi beragam di kalangan negara-negara produsen minyak, khususnya anggota OPEC+. Sebagai informasi, OPEC+ sebelumnya melakukan serangkaian pemangkasan produksi untuk menjaga keseimbangan harga di pasar minyak global.

Dampak Bagi Ekonomi Global

Kenaikan harga minyak tentu saja tidak hanya mempengaruhi bilai fiskal negara-negara penghasil minyak, melainkan juga berpotensi meningkatkan biaya energi bagi negara-negara importir yang bergantung pada pasokan minyak dari luar negeri. Hal ini dapat menyebabkan inflasi di berbagai sektor dan menambah tekanan pada perekonomian global yang tengah berupaya keluar dari dampak pandemi.

Sejalan dengan itu, ada harapan bahwa dengan adanya tekanan harga ini, negara-negara konsumen utama akan mengintensifkan upaya mereka untuk mencari sumber energi alternatif yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Pandangan ke Depan

Kendati demikian, para pengamat percaya bahwa dinamika harga minyak dunia masih akan terus dipengaruhi oleh kebijakan diplomatik dan ekonomi global. "Selama ketegangan geopolitik terus berlanjut, kita harus bersiap menghadapi volatilitas harga yang lebih besar di pasar energi," demikian ungkapan salah satu ekonom terkemuka dalam bidang energi.

Secara keseluruhan, ketidakpastian geopolitik dan kebijakan sanksi internasional merupakan dua elemen utama yang diperkirakan akan terus mempengaruhi arah pergerakan harga minyak dunia dalam beberapa waktu ke depan. Dalam konteks ini, pemantauan terhadap kebijakan global dan respons dari negara-negara terkait menjadi sangat penting bagi para pemain di industri energi untuk tetap dapat beradaptasi dan merespons secara efektif terhadap perubahan pasar yang terjadi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index