JAKARTA – Pemerintah Kota Bandung menghadapi tantangan besar dalam upaya mengatasi kemacetan lalu lintas yang semakin parah. Dengan hanya sekitar 12 persen warga yang menggunakan transportasi umum, permasalahan ini memerlukan perhatian serius dan langkah konkret dari berbagai pihak.
Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, menegaskan bahwa penggunaan transportasi umum yang rendah menjadi salah satu penyebab utama kemacetan di kota ini. "Kemacetan di kota besar seperti Bandung adalah masalah umum akibat pertumbuhan penduduk yang cepat dan keterbatasan infrastruktur. Pemerintah harus memastikan ketersediaan fasilitas publik yang memadai," ujar Koswara.
Solusi Komprehensif untuk Transportasi Kota
Koswara mengungkapkan bahwa solusi transportasi di Bandung harus dilakukan secara menyeluruh. Pemkot Bandung telah melakukan kajian atas tiga aspek penting pengaturan jam operasional: jam sekolah, jam kerja pemerintah, dan jam operasional komersial. "Hasil studi menunjukkan bahwa mengatur jam kerja pemerintah bisa memberikan dampak signifikan dalam mengurangi kemacetan," ungkapnya.
Salah satu strategi yang tengah dipertimbangkan adalah penguatan angkutan massal di dalam kota. Koswara menekankan pentingnya membangun sistem transportasi massal yang lebih baik. "Jika transportasi massal sudah tersedia, maka kendaraan pribadi harus dikendalikan, misalnya dengan penerapan sistem ganjil-genap, tarif parkir tinggi, atau jalan berbayar," jelasnya.
Proyek Tol Dalam Kota dan Penguatan Angkutan Umum
Proyek Tol Dalam Kota (Tol Bypass Urban Transport – BUTR) oleh pemerintah pusat diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas, namun Koswara menegaskan bahwa hal ini bukanlah solusi akhir. "Tol dalam kota bukan solusi akhir. Jika tidak ada sistem transportasi publik yang baik, kemacetan akan tetap terjadi," katanya. Oleh karena itu, penguatan layanan angkutan umum di dalam kota harus dilakukan secara bersamaan.
Kebijakan Konsisten untuk Masa Depan Bandung
Koswara juga menyoroti pentingnya keberlanjutan kebijakan transportasi di tengah perubahan kepemimpinan. "Harus ada kesinambungan kebijakan agar solusi yang sudah disiapkan tidak terhenti di tengah jalan," jelasnya. Konsistensi dalam penerapan kebijakan ini menjadi krusial agar perubahan positif dapat berlangsung jangka panjang.
Sejalan dengan itu, Koswara mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam mengatasi kemacetan dengan mengubah kebiasaan transportasi mereka. "Jika ingin kemacetan teratasi, kita semua harus mengubah cara bergerak dari kendaraan pribadi ke angkutan umum," imbaunya. Partisipasi aktif dari masyarakat dalam beralih ke transportasi umum diharapkan dapat membawa dampak signifikan dalam mengurangi kemacetan.
Upaya Ke Depan dan Harapan Pemkot
Pemerintah Kota Bandung berkomitmen untuk terus mengupayakan solusi terbaik guna mengatasi permasalahan transportasi ini. Diharapkan dengan adanya kebijakan dan infrastruktur yang memadai, masyarakat Bandung secara bertahap dapat beralih ke penggunaan transportasi umum yang lebih efektif dan efisien.
Sebagai langkah awal, Pemkot Bandung berencana menggelar sosialisasi intensif mengenai manfaat penggunaan transportasi umum serta berbagai kebijakan yang akan diterapkan. Harapannya, dengan dukungan penuh dari masyarakat dan semua stakeholder terkait, permasalahan kemacetan di Kota Bandung dapat diatasi dengan lebih baik di masa depan.
Kesiapan pemerintah dalam mengimplementasikan solusi komprehensif dan partisipasi masyarakat dalam beradaptasi akan menjadi kunci utama dalam mengatasi masalah transportasi di Bandung. Upaya-upaya nyata ini diharapkan dapat menekan angka penggunaan kendaraan pribadi dan meningkatkan pemanfaatan transportasi umum, menuju Bandung yang lebih nyaman dan ramah lingkungan.