GAS

Kelangkaan Gas LPG Subsidi di Jawa Tengah: DPRD dan Pertamina Carikan Solusi

Kelangkaan Gas LPG Subsidi di Jawa Tengah: DPRD dan Pertamina Carikan Solusi
Kelangkaan Gas LPG Subsidi di Jawa Tengah: DPRD dan Pertamina Carikan Solusi

JAKARTA - Awal tahun 2025, Jawa Tengah menghadapi krisis gas LPG bersubsidi 3 kilogram. Fenomena ini bukan hanya melanda provinsi tersebut, melainkan juga daerah lain di Indonesia. Kelangkaan ini timbul setelah pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan baru terkait penjualan LPG bersubsidi di pasar. Kebijakan ini, meski bertujuan untuk menciptakan kesinambungan dan kestabilan harga, justru menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat, yang berujung pada panic buying dan kelangkaan produk di pasaran.

Guna mencari solusi atas permasalahan ini, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah bersama Pertamina menggelar dialog bertema "Gas Melon Langka, Apa Yang Harus Dilakukan?" di Kota Surakarta. Pertemuan ini bertujuan membahas penyebab kelangkaan dan mencari jalan keluar terbaik untuk memastikan ketersediaan gas LPG bersubsidi di Jawa Tengah.

Ketua DPRD Jateng, Sumanto, menyampaikan keterbukaannya terhadap kebijakan pemerintah pusat, namun menekankan pentingnya pengkajian lebih mendalam sebelum kebijakan tersebut diimplementasikan. "Memang bisa benar seperti itu tepat untuk membuat harga elpiji dijual bisa rata dan sama. Tetapi, perlu diperhatikan juga oleh pemerintah dampak timbul berupa kepanikan menimbulkan panic buying seperti sekarang ini. Terjadi kelangkaan karena masyarakat belum siap dengan wacana diputuskan pemerintah," ungkap Sumanto.

Sumanto juga menekankan pentingnya sosialisasi yang menyeluruh sebelum suatu kebijakan diterapkan. Ia menilai bahwa sosialisasi baik kepada masyarakat umum maupun agen-agen penyedia elpiji sangat penting untuk menghindari kepanikan dan memastikan semua pihak siap menghadapi perubahan. "‘Kan tidak mungkin memutuskan suatu kebijakan dan peraturan baru tanpa sosialisasi. Maka, kita harapkan masyarakat bisa mendapatkan sosialisasi tidak hanya pembeli kalangan masyarakat, tetapi juga bagi agen-agen penyedia elpiji," tambahnya.

Sementara itu, Taufiq Kurniawan, Area Manager Communication Relation & CSR dari PT Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, merespons dengan menjelaskan langkah-langkah yang diambil Pertamina untuk mengatasi kelangkaan gas LPG ini. "Kita usahakan berusaha memastikan stok di seluruh daerah cakupan Pertamina Jateng dan DIY aman meski terjadi kendala teknis. Kita berharap ada sosialisasi. Dan setuju saran DPRD, agar kebijakan efektif mendukung upaya pemerintah tanpa memicu dampak sampai mengganggu distribusi karena minimnya informasi di masyarakat," jelas Taufiq.

Taufiq menekankan bahwa Pertamina berkomitmen untuk memastikan distribusi gas LPG tetap lancar, meski ada beberapa hambatan teknis yang harus dihadapi. Menurutnya, kolaborasi dengan pemerintah daerah dan dukungan dari berbagai pihak akan mempercepat penyelesaian masalah ini.

Di sisi lain, masyarakat Jawa Tengah mengaku khawatir dengan fenomena kelangkaan ini. Mereka berharap ada kejelasan dan jaminan dari pihak berwenang terkait ketersediaan gas LPG di tengah situasi yang tidak menentu. Kekhawatiran ini muncul akibat tidak adanya informasi yang cukup mengenai langkah yang akan diambil pemerintah dan Pertamina.

Sebagai solusi jangka pendek, beberapa agen distributor LPG mengaku telah meningkatkan kapasitas stok mereka dan mempercepat distribusi ke berbagai daerah di Jawa Tengah. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi dampak langsung dari kelangkaan yang sedang terjadi.

Dalam kesimpulan dialog, baik DPRD Jateng maupun Pertamina sepakat pentingnya komunikasi yang lebih baik dan lebih terorganisir antara pemerintah, penyedia, dan masyarakat. Penekanan diberikan pada perlunya sosialisasi yang lebih intensif dan persiapan yang matang dalam setiap pengambilan kebijakan agar situasi serupa tidak terulang di masa depan.

Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menyelesaikan krisis LPG di Jawa Tengah dan menjadi contoh bagi wilayah lain di Indonesia dalam menghadapi situasi serupa. Dengan adanya komunikasi yang baik dan sinergi antara pihak-pihak terkait, diharapkan ketidakpastian ini dapat diatasi dengan efektif, menjamin ketersediaan dan stabilitas harga gas LPG bersubsidi untuk masyarakat yang membutuhkan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index