Basket

Timnas Basket Indonesia Gagal Tembus FIBA Asia Cup 2025 Setelah Kalah Telak dari Australia

Timnas Basket Indonesia Gagal Tembus FIBA Asia Cup 2025 Setelah Kalah Telak dari Australia
Timnas Basket Indonesia Gagal Tembus FIBA Asia Cup 2025 Setelah Kalah Telak dari Australia

JAKARTA - Timnas Basket Putra Indonesia harus menelan kekalahan telak di ajang FIBA Asia Cup 2025 Qualifiers Grup A. Dalam pertandingan yang berlangsung di Gippsland Regional Indoor Sports Stadium, Traralgon, pada Kamis, 20 Februari 2025 malam, Indonesia harus menyerah 109-58 dari tim kuat Australia. Kekalahan ini merupakan yang kelima bagi Indonesia di fase kualifikasi ini, yang memastikan mereka gagal lolos ke babak utama FIBA Asia Cup 2025.

Kekalahan Telak yang Tak Terelakkan

Pelatih timnas Indonesia, Johannis Winar, yang akrab disapa Coach Ahang, memberikan penjelasan terkait kekalahan telak tersebut. Menurutnya, kekalahan ini disebabkan oleh ketidakmampuan para pemain Indonesia untuk mengimbangi agresivitas dan fisik yang ditunjukkan oleh tim Australia. Selain itu, Indonesia juga kesulitan dalam mengikuti irama permainan yang sudah disiapkan.

"Kami tidak bisa handle physicalities dan agresivitas Australia dengan baik. Mereka memaksa kami bermain di luar irama permainan kami," jelas Coach Ahang seusai pertandingan.

Kekalahan ini membuat harapan Indonesia untuk lolos ke FIBA Asia Cup 2025 pupus. Meskipun masih memiliki satu pertandingan tersisa melawan Korea pada 23 Februari mendatang, hasil ini sudah memastikan Indonesia tetap berada di posisi keempat Grup A, yang berarti gagal melangkah ke fase selanjutnya.

Australia Tampil Dominan dengan Pemain Muda

Australia menunjukkan performa dominan sepanjang pertandingan dengan menurunkan skuad yang cukup muda. Hanya ada dua pemain veteran, Mitchell McCarron dan Nick Kay, yang memimpin tim. Meski begitu, tim Australia mampu tampil sangat solid dan menampilkan permainan yang agresif serta terorganisir.

Pemain muda Australia, seperti Elijah Pepper, tampil impresif dengan menjadi top skor pertandingan berkat sumbangan 18 poin, lima rebound, dan empat assist. Selain Pepper, ada pula Wena Okwera yang mencetak 15 poin dan 8 rebound, serta Benjamin Griscti yang menambah 10 poin dalam 13 menit bermain. Pemain muda lain, Emmet Adair, juga tak kalah mencolok dengan 15 poin dalam 13 menit di lapangan.

Australia tampil dengan skuad yang lebih muda dengan membawa tiga pemain dari program Centre of Excellence yang semuanya lahir pada tahun 2006. Keberanian Australia menurunkan pemain muda ini menunjukkan betapa dalamnya talenta yang mereka miliki, meskipun komposisi tim mereka tidak didominasi oleh pemain-pemain berpengalaman.

Lester Prosper Jadi Top Skor Indonesia

Di pihak Indonesia, Lester Prosper menjadi satu-satunya pemain yang tampil cukup gemilang dengan mencatatkan double-double. Pemain naturalisasi ini berhasil mengemas 18 poin, 14 rebound, dan enam assist. Di sampingnya, Yudha Saputera memberikan kontribusi 12 poin selama 30 menit bermain.

Namun, meskipun ada beberapa kontribusi individual yang baik dari pemain-pemain Indonesia, permainan tim secara keseluruhan belum bisa mengimbangi kekuatan dan kedalaman skuad Australia. Salah satu faktor yang membuat Indonesia kesulitan adalah tingginya angka turnover, dengan Indonesia tercatat melakukan 17 turnover sepanjang pertandingan, sementara Australia hanya membuat dua turnover.

Perjalanan Indonesia Terhenti di Kualifikasi

Dalam pertandingan ini, Indonesia sempat memberikan perlawanan, meski ketertinggalan skor yang cukup jauh pada kuarter pertama. Indonesia membuka poin pertama melalui tembakan tiga angka dari Muhamad Arighi, yang memangkas ketertinggalan menjadi 3-4 ketika kuarter pertama tersisa sekitar 5 menit. Namun, setelah itu, Indonesia kesulitan untuk mencetak angka lebih banyak, sementara Australia terus menggempur dengan serangan-serangan cepat dan efisien. Kuarter pertama pun ditutup dengan keunggulan 22-4 bagi Australia, yang menjadi indikasi awal dari dominasi mereka sepanjang pertandingan.

Meski Indonesia berusaha bangkit pada kuarter kedua dan seterusnya, keunggulan Australia sudah terlalu besar untuk dikejar. Indonesia terus tertekan, dengan Australia semakin jauh meninggalkan lawannya.

Harapan Terakhir Indonesia

Dengan kekalahan ini, Indonesia dipastikan gagal lolos ke FIBA Asia Cup 2025, karena posisi mereka di Grup A sudah tidak memungkinkan untuk masuk ke babak selanjutnya. Meskipun begitu, Indonesia masih memiliki satu pertandingan tersisa melawan Korea pada 23 Februari 2025 di Indonesia Arena. Meskipun secara matematis peluang lolos sudah tertutup, pertandingan ini tetap akan menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan permainan terbaik mereka dan menutup kualifikasi dengan hasil yang lebih baik.

Kekalahan ini tentu menjadi evaluasi penting bagi tim pelatih dan pemain untuk meningkatkan performa di ajang-ajang selanjutnya. Harapannya, meskipun gagal lolos di kualifikasi kali ini, timnas basket Indonesia dapat melakukan pembenahan dan mempersiapkan diri lebih baik di kompetisi internasional yang akan datang.

Kekalahan Indonesia dari Australia 109-58 menandai berakhirnya perjuangan mereka untuk lolos ke FIBA Asia Cup 2025. Dominasi Australia yang tampil dengan skuad muda dan permainan yang agresif membuat Indonesia kesulitan untuk memberikan perlawanan berarti. Meskipun ada beberapa pencapaian individu yang patut diapresiasi, seperti penampilan gemilang dari Lester Prosper, timnas Indonesia harus lebih meningkatkan kedalaman tim dan strategi permainan jika ingin bersaing di level internasional di masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index