Hutama Karya

Perbaikan Jalan Tol Terpeka: Hutama Karya Terapkan Skema Lalu Lintas Demi Kenyamanan Pemudik 2025

Perbaikan Jalan Tol Terpeka: Hutama Karya Terapkan Skema Lalu Lintas Demi Kenyamanan Pemudik 2025
Perbaikan Jalan Tol Terpeka: Hutama Karya Terapkan Skema Lalu Lintas Demi Kenyamanan Pemudik 2025

JAKARTA - Hutama Karya, salah satu perusahaan konstruksi terkemuka di Indonesia, tengah melakukan serangkaian perbaikan pada Jalan Tol Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung (Terpeka) sebagai persiapan menyambut arus mudik Lebaran 2025. Perbaikan ini difokuskan pada beberapa titik lokasi yang membutuhkan perhatian khusus untuk menjamin kenyamanan dan keamanan pengguna jalan selama periode mudik. Targetnya, perbaikan ini akan rampung pada awal Maret 2025.

Adjib Al Hakim, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas gangguan yang mungkin terjadi selama proses pemeliharaan berlangsung. "Hutama Karya memohon maaf jika selama masa pemeliharaan jalan tol ini akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan," ujarnya.

Dalam upaya meminimalkan dampak pemeliharaan terhadap arus lalu lintas, Hutama Karya telah mengimplementasikan skema pengaturan lalu lintas yang efektif. Pemeliharaan dilakukan pada jam-jam tertentu, yaitu pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB dan dilanjutkan lagi pada malam hari dari pukul 22.00 WIB hingga 05.00 WIB setiap harinya. Sebagai langkah pencegahan, rambu peringatan telah dipasang sejauh satu kilometer sebelum titik lokasi pekerjaan.

Adjib menambahkan, "Selama proses pemeliharaan berlangsung, Hutama Karya menerapkan pengaturan skema lalu lintas dengan memasang rambu peringatan dari 1 kilometer sebelum titik lokasi pekerjaan."

Perbaikan ini mencakup berbagai kegiatan penting seperti pengecatan ulang tiang rambu, pengecatan barrier, pembersihan guardrail, serta peningkatan kualitas jalan tol dengan metode scrapping, filling & overlay (SFO) dan rekonstruksi beton rigid. "Karena adanya pekerjaan ini kami mengimbau kepada pengguna jalan agar dapat lebih berhati-hati selama periode ini dan menyesuaikan kecepatan saat melintas di area pemeliharaan," tambah Adjib.

Metode SFO dipilih karena efektif dalam menangani permasalahan pada pengerasan fleksibel yang mengalami alur, retak, dan lubang yang diakibatkan oleh beban lalu lintas yang tinggi. Proses ini melibatkan pengupasan aspal lama, pengisian kembali material, serta pelapisan ulang untuk memastikan permukaan jalan lebih rata dan tahan lama. Selain itu, kenyamanan berkendara juga diutamakan.

Sedangkan untuk jalan yang mengalami retak parah atau deformasi signifikan, diterapkan rekonstruksi beton rigid. Metode ini diyakini mampu mengembalikan kekuatan serta stabilitas jalan secara menyeluruh. "Pemilihan kedua metode ini disesuaikan dengan karakteristik kerusakan jalan agar pemeliharaan lebih optimal, meminimalkan risiko perbaikan berulang, dan memastikan kondisi jalan tol tetap prima serta aman bagi pemudik selama mudik Lebaran 2025," jelas Adjib.

Perbaikan yang dilakukan ini diharapkan selesai pada pertengahan Maret 2025, sekitar 15 hari sebelum arus mudik dimulai. "Kita masih punya waktu 1,5 bulan, karena mulai H-15 Lebaran sudah tidak boleh ada pekerjaan konstruksi. Saya mengingatkan untuk dilakukan perbaikan terus secara berkala dan menangani jalan yang berlubang. Nanti Lebaran curah hujan tidak terlalu tinggi, berarti jalan aman dari air dan lubang," ujar Adjib.

Dengan peningkatan kondisi jalan yang signifikan ini, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar tanpa hambatan berarti. Kemudahan dan kenyamanan dalam perjalanan merupakan prioritas utama, sehingga berbagai upaya terus dilakukan menuju terciptanya fasilitas jalan tol yang berkualitas dan dapat diandalkan. Adanya perbaikan ini bukan hanya sebagai bagian dari langkah persiapan mudik tahun ini, tetapi juga sebagai bagian dari komitmen jangka panjang Hutama Karya dalam menyediakan infrastruktur yang aman dan efisien bagi seluruh pengguna jalan tol di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index