JAKARTA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, segera menunjukkan langkah konkret setelah dilantik dengan mengedepankan program-program prioritas yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Jawa Timur. Dalam rapat koordinasi yang digelar di Kraton Majapahit Jakarta, Khofifah menyampaikan arahannya kepada jajaran kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jatim, menekankan pentingnya menjadikan Jawa Timur sebagai "Gerbang Baru Nusantara."
Salah satu program utama yang diusulkan Khofifah adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini dirancang untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat mendapatkan akses ke makanan yang bergizi. "Koordinasi yang lebih detail sangat diperlukan untuk memastikan program MBG berjalan efektif dan merata," tegas Khofifah, menanggapi adanya laporan kendala terkait akses dan biaya pendaftaran mitra program tersebut. Evaluasi menyeluruh diperlukan agar program ini dapat dijalankan tanpa hambatan dan memberikan manfaat secara luas.
Selain program MBG, Khofifah juga memberikan perhatian khusus pada program pembangunan rumah murah. Dia meminta jajarannya untuk merancang detail teknis meliputi luas lahan, lokasi, dan skema pembiayaan guna memastikan keberhasilan program ini. Menurutnya, program ini penting demi menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Ketahanan pangan menjadi isu lain yang sangat ditekankan oleh Khofifah. Gubernur menginginkan Jawa Timur tidak hanya dikenal sebagai lumbung pangan tetapi juga mencapai kedaulatan pangan. Ia menyoroti pentingnya peningkatan produktivitas pertanian dan mendorong penggunaan teknologi pertanian modern. "Dengan combine harvester, produktivitas padi kita bisa meningkat signifikan, mencapai hampir 11 juta ton per tahun," ujar Khofifah. Teknologi ini diharapkan dapat mengurangi kehilangan hasil panen yang selama ini berkisar 9 sampai 11 persen.
Untuk mendorong adopsi teknologi di sektor pertanian, pemerintah berencana untuk memfasilitasi akses kredit dengan grace period bagi petani. Selanjutnya, di sektor pendidikan, Khofifah mengingatkan pentingnya mitigasi terhadap dampak pelonggaran sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Dia menekankan bahwa layanan publik harus tetap optimal agar kualitas pendidikan tetap terjaga.
Memasuki bulan Ramadhan, Khofifah memberikan perhatian khusus pada stabilitas harga sembako. Ia menginstruksikan semua OPD untuk berperan aktif dalam pengendalian harga demi menjaga daya beli masyarakat. Selain itu, program Mudik Bareng Gratis yang selalu dinantikan oleh masyarakat akan dievaluasi ulang untuk melihat potensi penghematan anggaran dan kemungkinan kerja sama dengan Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN, BUMD, dan perusahaan swasta.
Dalam hal investasi, Khofifah menegaskan pentingnya menciptakan iklim investasi yang kondusif di Jawa Timur. Dengan inovasi dan strategi tepat, diharapkan lebih banyak investor akan tertarik untuk menanamkan modalnya di provinsi ini, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Kita harus menangkap dan memaksimalkan semua peluang untuk mensejahterakan masyarakat Jatim dan mewujudkan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara," pungkas Khofifah.
Keseluruhan program dan kebijakan yang disampaikan oleh Gubernur Khofifah menunjukkan tekad dan komitmennya untuk membuat Jawa Timur lebih maju dan sejahtera. Dengan mengikuti arahan dari pemerintah pusat, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Jawa Timur diharapkan dapat mencapai berbagai target pembangunan yang telah direncanakan. Melalui langkah nyata dan koordinasi yang solid, cita-cita menjadikan Jawa Timur sebagai "Gerbang Baru Nusantara" mungkin akan segera terealisasi.