BMKG

BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat di Sulawesi Tengah, Masyarakat Diminta Waspada

BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat di Sulawesi Tengah, Masyarakat Diminta Waspada
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat di Sulawesi Tengah, Masyarakat Diminta Waspada

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang diperkirakan akan melanda sebagian besar wilayah Sulawesi Tengah. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang diantisipasi mulai terjadi pada Senin, 24 Februari 2025 pagi, pukul 08.25 WITA. Cuaca buruk ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga pukul 11.25 WITA.

Prakirawan BMKG Sulawesi Tengah menyatakan, "Wilayah yang berpotensi terdampak meliputi berbagai kawasan di Kabupaten Banggai, termasuk Lamala, Balantak, Pagimana, Bualemo, Masama, Luwuk Timur, Balantak Selatan, Balantak Utara, dan Mantoh. Di Kabupaten Tojo Una-Una, wilayah Walea Besar dan Talatako juga berisiko mengalami cuaca ekstrem."

Lebih lanjut, BMKG mengingatkan bahwa intensitas hujan lebat itu tidak hanya akan terbatas pada daerah tersebut, namun bisa meluas ke berbagai kawasan lainnya di Sulawesi Tengah. Di Kabupaten Banggai, daerah seperti Batui, Bunta, Kintom, Toili, Nuhon, Moilong, Batui Selatan, Lobu, Simpang Raya, Luwuk Selatan, dan Nambo termasuk dalam daftar area yang harus meningkatkan kewaspadaan.

Selain itu, Kabupaten Morowali juga terdeteksi berisiko terkena dampak hujan lebat, tepatnya di Bungku Tengah, Bungku Barat, Bumi Raya, Wita Ponda, dan Bungku Timur. Demikian pula dengan wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan, di mana Totikum, Tinangkung, Liang, Bulagi, Buko, Bulagi Selatan, Tinangkung Selatan, Totikum Selatan, Peling Tengah, Bulagi Utara, Buko Selatan, dan Tinangkung Utara juga dalam status waspada. Analisis BMKG juga menyatakan bahwa Kabupaten Banggai Laut dengan wilayah Banggai, Banggai Utara, Bokan Kepulauan, Bangkurung, Labobo, Banggai Selatan, dan Banggai Tengah diprediksi terkena dampak cuaca ekstrem ini.

"Tidak hanya akan terjadi hujan lebat, tetapi masyarakat juga harus berhati-hati terhadap kemungkinan adanya petir dan angin kencang. Hal ini tentu berpotensi mengakibatkan bencana, seperti banjir atau tanah longsor di beberapa daerah rawan," ujar prakirawan tersebut dalam rilis tertulis yang diterima pada Senin, 24 Februari 2025 pagi.

Dalam menghadapi kondisi cuaca ini, BMKG dengan tegas mengimbau masyarakat setempat untuk tetap waspada dan berhati-hati, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan bencana. Langkah-langkah preventif dan kesiapsiagaan sangat dianjurkan untuk meminimalkan risiko yang mungkin timbul dari perubahan cuaca ekstrem tersebut.

Selain masyarakat, BMKG juga menyarankan pemerintah daerah untuk menyiapkan langkah antisipatif dalam menghadapi kemungkinan bencana. Koordinasi yang baik antara berbagai pihak diharapkan bisa meminimalisasi dampak negatif dari situasi ini. Masyarakat diharapkan untuk terus mengikuti informasi terkini dari BMKG serta melakukan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

BMKG juga mengingatkan agar penduduk tidak melakukan aktivitas di luar rumah jika tidak mendesak, terutama di area yang berpotensi banjir dan longsor. Selain itu, bagi nelayan dan operator transportasi laut, harap waspada terhadap potensi gelombang tinggi seiring cuaca buruk yang melanda wilayah pesisir.

Dalam rangka mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem tersebut, penduduk diimbau untuk memperhatikan dan mengikuti pedoman keselamatan dari instansi terkait. Partisipasi aktif masyarakat dalam mempersiapkan segala sesuatu dan mengikuti arahan dari pemerintah sangat penting untuk memastikan keselamatan bersama.

Dengan adanya peringatan dini ini, diharapkan masyarakat Sulawesi Tengah dapat lebih siap dalam menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu. BMKG terus berkomitmen melakukan pemantauan dan memberikan informasi terkini bagi keamanan dan kenyamanan seluruh lapisan masyarakat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index