JAKARTA - Perayaan Lebaran Tahun 2025 yang berdekatan dengan Hari Raya Nyepi memicu peningkatan persiapan mudik bagi banyak orang. Terutama bagi calon penumpang yang akan menyeberangi Selat Bali melalui rute Ketapang - Gilimanuk. PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Persero mengumumkan bahwa tiket ferry untuk periode mudik ini dapat dibeli mulai 60 hari sebelum keberangkatan.
Dalam persiapan menghadapi potensi lonjakan pemudik, ASDP mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas pemesanan tiket secara online. "Tiket ferry telah tersedia sejak H-60 sebelum keberangkatan. Jadi, kami mengimbau masyarakat untuk tidak menunda pembelian agar perjalanan lebih nyaman dan terencana," tegas Shelvy Arifin, Corporate Secretary ASDP.
Antisipasi Lonjakan: Pemesanan Dini dan Digitalisasi
Kebijakan pemesanan tiket jauh-jauh hari bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan menghindari antrian panjang di pelabuhan. Dengan pembelian tiket secara online melalui aplikasi dan situs web Ferizy, ASDP berupaya meningkatkan efisiensi layanan dan memastikan pengalaman mudik lebih terencana. Hal ini juga merupakan bagian dari transformasi digital yang diperkenalkan sejak 2018 untuk mengoptimalkan pelayanan penyeberangan.
"Pembelian secara online ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan, efisiensi, dan standar layanan bagi pengguna jasa di era digital," ujar Shelvy. Dengan digitalisasi ini, transaksi dilakukan sepenuhnya secara digital, menggantikan sistem pembelian tiket di lokasi. Penjualan tiket yang dulu bisa dilakukan di pelabuhan kini sepenuhnya beralih ke platform digital, menjadikannya lebih mudah diakses oleh pengguna.
Lonjakan Pengguna Ferizy yang Signifikan
Sejak diluncurkan pada 2020, aplikasi dan website Ferizy telah mengalami lonjakan pengguna yang signifikan. Per Januari 2025, jumlahnya telah mencapai lebih dari 2,78 juta pengguna. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin terbiasa dan nyaman dengan sistem pembelian tiket secara elektronik, yang juga membantu meminimalkan antrean panjang dan mencegah praktik percaloan.
Di samping kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan, penggunaan tiket online memastikan penumpang memiliki tiket yang valid sebelum tiba di pelabuhan. "Pastikan sudah memiliki tiket sebelum tiba di pelabuhan, karena tanpa tiket yang valid, pengguna jasa tidak akan bisa menyeberang," lanjut Shelvy.
Strategi ASDP Menghadapi Lonjakan Penumpang
Untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pemudik, ASDP telah menyiapkan sejumlah langkah, termasuk penambahan fasilitas dan peningkatan kapasitas kapal. Langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran operasional selama periode mudik Lebaran dan Nyepi. Dengan kesiapan maksimal ini, ASDP berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik kepada pengguna jasa penyeberangan.
Keberadaan tiket online melalui platform Ferizy merupakan bagian dari upaya ASDP untuk menghadirkan pelayanan yang lebih modern dan efisien. Transformasi ini tidak hanya membantu mengelola arus mudik dengan lebih baik, tetapi juga mendukung pengalaman perjalanan yang lebih positif bagi semua pengguna.
Dengan adanya kesiapan dan langkah antisipatif dari ASDP, masyarakat diharapkan dapat merencanakan perjalanan mudik mereka dengan lebih matang. Sistem pembelian tiket yang kini lebih mudah akses secara online menjadi solusi untuk mengurai kemacetan dan antrian panjang, serta memastikan perjalanan mudik lebih aman dan nyaman.
Ini adalah komitmen ASDP untuk memberikan pengalaman mudik yang lebih baik di tengah tantangan meningkatnya jumlah pemudik di hari-hari besar seperti Lebaran dan Nyepi yang berdekatan. Dengan pembelian tiket H-60, ASDP berupaya memberikan layanan penyeberangan yang efisien dan memuaskan bagi seluruh pengguna.