JAKARTA – PT Hutama Karya (Persero) mencapai tonggak penting dalam pengembangan infrastruktur nasional dengan menyelesaikan serangkaian Uji Laik Fungsi dan Operasi (ULFO) di tiga ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Ketiga ruas tol tersebut terdiri dari Tol Padang-Sicincin, Ruas Tanjung Pura-Pangkalan Brandan, dan Tol Junction Palembang yang berhasil mendapatkan kategori bintang 5, menandakan tingginya tingkat keselamatan dan efisiensi operasional.
Prestasi Impeccable di Jalan Tol Trans Sumatera
Tiga ruas tol yang berhasil meraih predikat bintang 5 adalah Tol Padang - Sicincin sepanjang 36 km, tol Tanjung Pura - Pangkalan Brandan sepanjang 19 km, dan Tol Junction Palembang (Ramp 2 dan Ramp 3 sepanjang 2,647 km). Proses ULFO dilaksanakan mulai 28 November 2024 hingga 24 Januari 2025. Serangkaian uji ini melibatkan berbagai instansi terkait, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, dan Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia.
Proses uji dilakukan dengan teliti, melibatkan peninjauan lapangan oleh dua sub-tim. Sub Tim 1 memeriksa aspek teknis dan operasional, sedangkan Sub Tim 2 bertugas untuk pemeriksaan administratif. Hasil dari pengecekan ini kemudian dirangkum dalam rapat pleno yang menjadi dasar penilaian akhir.
Komentar Pihak Hutama Karya
Adjib Al Hakim, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, menyatakan bahwa tol-tol ini meraih penilaian bintang 5 berkat kelengkapan atribut infrastruktur yang canggih, meminimalisir risiko kecelakaan, serta memiliki standar keamanan tinggi. "Tol Junction Palembang tidak hanya layak beroperasi, tetapi juga telah memenuhi standar internasional dalam aspek keselamatan dan efisiensi lalu lintas," jelas Adjib.
Kemajuan Proyek dan Target Operasional
Tol Tanjung Pura - Pangkalan Brandan telah mencapai 100% pembangunan dan resmi mendapatkan Sertifikat Laik Fungsi dan Operasi (SLFO) sejak 31 Januari 2025. Pada Tol Padang - Sicincin, konstruksi jalan utama telah rampung dengan penyelesaian Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau Rest Area yang sedang diupayakan. Tol Junction Palembang mencapai progres 95,97%, menyisakan sedikit penyelesaian pada dua ramp.
Adjib menambahkan, "Kesemua ruas tol ini kami targetkan siap beroperasi untuk menyambut Mudik Lebaran 2025. Khusus di Tol Junction Palembang, kami rencananya akan memfungsikan Ramp 2 dan Ramp 3 yang telah berhasil melewati ULFO."
Dampak Positif bagi Pemudik dan Ekonomi
Kehadiran ruas tol baru di JTTS memberikan manfaat perbaikan konektivitas darat yang signifikan, terutama bagi para pemudik. Tol Tanjung Pura - Pangkalan Brandan, misalnya, dapat mengefisiensi waktu tempuh dari Binjai ke Pangkalan Brandan dari 1,5 jam menjadi hanya 30 menit. Sementara itu, Tol Pekanbaru-Padang Seksi Padang–Sicincin menjadi tol pertama di Provinsi Sumatera Barat yang dapat memangkas waktu tempuh sekitar 30 menit.
Tak hanya memperlancar arus mudik, keberadaan tol-tol ini juga memberi dampak positif pada distribusi barang dan jasa. Fungsi Tol Junction Palembang memungkinkan hubungan langsung antara ruas Tol Kayuagung–Palembang–Betung dengan Tol Palembang–Indralaya–Prabumulih, sehingga distribusi logistik menjadi lebih cepat dan efisien.
"Keberadaan JTTS tak hanya mempercepat lalu lintas kendaraan dan distribusi logistik, namun juga berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi regional," pungkas Adjib Al Hakim.
Dengan rampungnya serangkaian ULFO ini, Hutama Karya sekali lagi membuktikan komitmennya dalam memberikan infrastruktur jalan tol yang aman dan efisien. Ruas-ruas tol di JTTS yang mendapatkan predikat bintang 5 ini diharapkan dapat mempermudah perjalanan antar daerah di Sumatera dan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih luas. Kehadiran tol ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat konektivitas darat di Pulau Sumatera.