JAKARTA – Menjelang datangnya bulan suci Ramadan 1446 Hijriyah, sejumlah kegiatan rutin di Kota Wisata Batu mengalami perubahan. Salah satu kegiatan yang dihentikan sementara adalah Car Free Day (CFD) KWB yang biasa digelar di area Jalan Sultan Agung dan Stadion Brantas. Keputusan ini diambil oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Batu guna menyediakan alternatif kegiatan yang tetap dapat mendukung para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta pedagang kaki lima (PKL).
"Benar, Pemkot Batu akan menutup kegiatan CFD KWB di kawasan Jalan Sultan Agung dan Stadion Brantas selama bulan Ramadan. Tapi gantinya kami telah merancang untuk mengalihkan kegiatan Car Free Day KWB menjadi pasar takjil," ungkap Plh Wali Kota Batu, Heli Suyanto.
Pengalihan ini memiliki tujuan utama untuk tetap memberikan kesempatan bagi para pedagang yang biasanya meramaikan acara CFD agar tetap bisa berjualan selama bulan Ramadan. Menurut Heli, inisiatif ini juga telah mendapatkan persetujuan dari Wali Kota Batu, Nurochman. Diharapkan, pasar takjil tersebut akan mampu menarik minat masyarakat untuk berkunjung dan menikmati keragaman kuliner yang ada.
"Dengan adanya pasar takjil, secara otomatis CFD Minggu, 23 Februari 2025 kemarin menjadi yang terakhir sebelum datangnya Ramadan. Saya melihat antusias masyarakat yang lebih ramai menandakan CFD semakin diminati. Sehingga kami berinisiatif agar di bulan puasa akan diganti dengan kegiatan yang lebih menarik, seperti pasar takjil selama satu bulan penuh ke depan," imbuh Wakil Wali Kota Batu ini.
Pada kesempatan CFD terakhir sebelum Ramadan, Wakil Wali Kota Batu bersama istri serta istri walikota, Siti Nurochman, menyempatkan diri untuk mengunjungi stan UMKM. Mereka juga memborong jajanan yang disediakan oleh para pedagang, mulai dari jenis minuman hingga makanan berat. Kunjungan ini menjadi simbol dukungan nyata Pemkot Batu terhadap perkembangan UMKM lokal.
"Alhamdulillah, rasanya ikut senang melihat sampai menjelang akhir CFD banyak produk UMKM yang sudah habis terjual. Kegiatan seperti ini sangat berdampak langsung ke masyarakat dan pertumbuhan UMKM di Kota Wisata Batu," tambah Heli.
Pasar takjil yang akan menggantikan CFD diharapkan tidak hanya menjadi tempat berbelanja, tetapi juga menjadi ajang berkumpul bagi masyarakat sembari menunggu waktu berbuka puasa. Dengan lokasi yang strategis, kegiatan ini diharapkan akan mengundang banyak pengunjung setiap harinya. Tidak hanya sebagai tempat jual beli, pasar takjil ini pun diharapkan menjadi ruang sosial bagi warga Kota Batu dan sekitarnya.
Dalam perspektif SEO, pemberitaan mengenai pengalihan kegiatan CFD ini berpotensi tinggi untuk menarik minat baca masyarakat, khususnya mereka yang tertarik dengan perkembangan UMKM dan kegiatan lokal selama Ramadan. Dengan menggunakan kata kunci yang relevan seperti "Pasar Takjil Batu", "Car Free Day Batu", dan "Ramadan 1446 Hijriyah Batu", artikel ini diharapkan dapat mudah ditemukan oleh pencari berita online.
Tak hanya pengalihan kegiatan, Pemkot Batu juga kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga ketertiban dan kebersihan selama acara berlangsung. Mengedepankan protokol kesehatan dan keselamatan menjadi prioritas utama agar kegiatan dapat berjalan lancar dan tetap nyaman untuk semua pengunjung.
"Kami mengimbau semua pihak yang terlibat, baik pelaku usaha, pedagang, maupun pengunjung untuk tetap menjaga kebersihan dan ketertiban selama pelaksanaan pasar takjil. Kerjasama semua pihak sangat diperlukan agar kegiatan ini bisa berlangsung sukses dan bermanfaat bagi semuanya," ujar Heli Suyanto.
Dengan adanya inisiatif ini, Kota Batu tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga memastikan bahwa kegiatan yang dihadirkan dapat memberikan manfaat serta kebahagiaan bagi masyarakat yang merayakan Ramadan. Inovasi semacam ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menciptakan kegiatan positif selama bulan suci.