Logistik

Satgas Operasi Trisila 2025 Berikan Dukungan Logistik kepada Marinir di Pulau Sekatung

Satgas Operasi Trisila 2025 Berikan Dukungan Logistik kepada Marinir di Pulau Sekatung
Satgas Operasi Trisila 2025 Berikan Dukungan Logistik kepada Marinir di Pulau Sekatung

JAKARTA – Satgas Operasi Trisila 2025 kembali menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan memberikan dukungan logistik kepada prajurit Marinir yang bertugas di Pulau Sekatung, salah satu pulau terluar di Indonesia. Dukungan ini diberikan sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat pertahanan dan keamanan di wilayah perbatasan.

Dalam kunjungannya, Wakil Komandan Satgas Operasi Trisila, Kolonel Laut (P) Yusup Yanto, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para prajurit Marinir di Pulau Sekatung atas dedikasi mereka dalam menjaga kedaulatan negara. "Kita harus memahami pengamanan pulau terluar adalah tugas yang sangat penting dan berat. Kita harus bekerja sama, disiplin, dan waspada dalam melaksanakan tugas ini," ungkapnya, sebagaimana dirilis oleh Pasmar 1 pada Selasa, 25 Februari 2025.

TNI Angkatan Laut berperan penting dalam Operasi Trisila 2025 tahap pertama ini dengan mengerahkan dua kapal perang, yaitu KRI Bontang-907 dan KRI Teluk Celukan Bawang-532. Usaha ini dipimpin oleh Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada I, Laksamana Pertama Mohamad Taufik, yang turut menggerakkan armada dari dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta, menuju wilayah Natuna.

"Satgas Operasi Trisila 2025 merupakan bagian dari upaya Koarmada I dalam menjalankan tugas pengawasan dan patroli maritim, mengerahkan dua kapal unggulan untuk mendukung misi tersebut," jelas Kolonel Laut (P) Yoni Nova Kusumawan, Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada I.

KRI Bontang dan KRI Teluk Celukan Bawang diinstruksikan untuk melakukan patroli sektor maritim yang mencakup hailing, upaya kejar, tangkap, dan penyelidikan kontak yang mencurigakan. Selain itu, latihan internal juga dijalankan untuk mengasah kesiapan tempur serta memperkuat pengamanan di perairan tersebut.

Latihan tersebut sangat penting mengingat posisi geografis Pulau Sekatung yang strategis, sekaligus menghadapi tantangan keamanan global yang semakin kompleks. Pulau ini seringkali menjadi perhatian karena posisinya yang berada di jalur perdagangan internasional, yang menjadikannya rentan terhadap berbagai ancaman, baik yang bersifat tradisional seperti penyelundupan maupun ancaman non-tradisional seperti penangkapan ikan ilegal oleh kapal asing.

Selain sebagai langkah taktis dalam menjaga kedaulatan, pengiriman logistik melalui Operasi Trisila juga bertujuan untuk meningkatkan moril prajurit. Kehadiran KRI Bontang-907 dan KRI Teluk Celukan Bawang sebagai bagian dari Bawah Kendali Operasi (BKO) Koarmada RI, menunjukkan ketegasan dan keseriusan TNI AL dalam mempertahankan setiap jengkal wilayah NKRI.

Kembali ke Natuna, Satgas Operasi Trisila 2025 memastikan bahwa setiap dukungan logistik yang diberikan mencapai sasaran tepat waktu dan efektif untuk menunjang kesejahteraan prajurit saat menjalankan tugas di medan yang jauh dari pusat logistik. Dukungan ini juga menjadi bagian dari upaya peningkatan efektivitas operasional, dengan harapan para prajurit dapat melaksanakan tanggung jawab mereka lebih optimal.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki beragam tantangan dalam mengamankan seluruh wilayah perairannya. Wilayah Natuna sebagai wilayah yang terdekat dengan batas terluar Indonesia, memainkan peranan krusial dalam konteks pengamanan laut.

Penguatan pertahanan di Pulau Sekatung pun tidak semata-mata menitikberatkan pada aspek militer, tetapi juga memerlukan dukungan di bidang lainnya serta kerja sama dari berbagai pihak agar upaya menjaga kedaulatan dan keamanan nasional bisa sistematis dan berkelanjutan.

Operasi Trisila 2025 ini menjadi bukti konkret komitmen Indonesia dalam mengamankan perairannya serta mendukung pertahanan setiap pulau terluar, menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang kuat dan berdaulat di kancah internasional. Dukungan logistik kepada Marinir di Pulau Sekatung menjadi salah satu wujud nyata dari semangat menjaga tanah air, sebagai bentuk pengabdian TNI AL untuk negeri tercinta.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index