Penyeberangan

Antrean Panjang Pelabuhan Penyeberangan Ro-Ro Air Putih Bengkalis Menjelang Ramadan

Antrean Panjang Pelabuhan Penyeberangan Ro-Ro Air Putih Bengkalis Menjelang Ramadan
Antrean Panjang Pelabuhan Penyeberangan Ro-Ro Air Putih Bengkalis Menjelang Ramadan

JAKARTA - Situasi tak menyenangkan kembali dirasakan para pengguna penyeberangan Ro-Ro Air Putih Bengkalis sehari menjelang bulan Ramadan. Antrean kendaraan memadati pelabuhan tersebut, menyebabkan ketidaknyamanan terutama di tengah terik matahari yang menyengat. Kendaraan roda dua dan empat, termasuk mobil truk serta pikap bermuatan tandan buah segar (TBS) sawit, tampak menumpuk di area tunggu jalur antrean Pelabuhan Ro-Ro Air Putih.

Dari pengamatan langsung di lapangan, tampak ratusan kendaraan sudah mengantre sejak hari sebelumnya. Pengguna jasa ferry ini menghadapi situasi yang lebih menantang lantaran hanya tiga dari tujuh kapal Ro-Ro yang tersedia beroperasi saat ini. Kondisi ini disebabkan oleh perbaikan yang tengah berlangsung di Dermaga Ro-Ro 1, yang mempersulit proses penyeberangan.

Cuaca yang sangat terik menambah penderitaan para pengantre, khususnya pengendara sepeda motor yang harus menunggu di bawah panasnya matahari. "Sudah dari kemarin Rabu, 26 Februari 2025 mengantre, tapi sampai siang ini belum juga bisa menyeberang. Ditambah kondisi cuaca sangat panas membuat kami kelelahan," keluh Anto, salah seorang penumpang.

Hal senada diungkapkan Yandi, penumpang lainnya yang merasa terganggu dengan kondisi antrean panjang ini. "Habis waktu menunggu saja seharian. Belum tahu kapan bisa menyeberang. Entah apalah kondisi penyeberangan Bengkalis tak pernah beres. Rakyat yang susah dan inilah nasib kita tinggal di pulau," ujarnya dengan nada kecewa.

Meski demikian, pihak pengelola penyeberangan tentunya terus berupaya agar situasi ini dapat diatasi secepat mungkin. Kepala UPT Penyeberangan Dishub Bengkalis, Rasmiati, menyatakan bahwa pihaknya tetap menjaga operasi penyeberangan seperti biasanya meskipun ada perbaikan di Dermaga Ro-Ro 1.

"Pelayanan kapal Ro-Ro di Air Putih Bengkalis tetap berjalan seperti biasa, meski ada perbaikan dermaga Ro-Ro 1 Air Putih. Namun karena adanya perpanjangan perbaikan dermaga 1 Air Putih maka ini menjadi kendala bagi penumpang yang akan menyeberang," jelasnya.

Ditambahkan olehnya, pihaknya berharap setelah dermaga 1 selesai diperbaiki, situasi ini tidak lagi menjadi hambatan terutama menjelang arus balik dan mudik Hari Raya Idulfitri yang menurut prediksi akan lebih padat dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, dalam upaya mengendalikan kepadatan di dermaga, petugas penyeberangan berusaha mengatur prioritas kendaraan yang akan naik ke kapal dengan tertib. Antrean panjang yang terbentuk semalaman hingga siang hari lebih didominasi oleh kendaraan niaga. "Sekarang kapal Ro-Ro hanya tiga yang beroperasi, karena yang lain kapalnya masih dalam perbaikan," lanjut Rasmiati.

Sebagai catatan, pelayanan penyeberangan di Air Putih Bengkalis memang sudah dikenal dengan kondisi antrean yang seringkali panjang. Namun, seiring dengan peningkatan infrastruktur penyeberangan, diharapkan pelayanan dapat terus ditingkatkan guna memberi kenyamanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Menghadapi situasi yang demikian, masyarakat diimbau agar selalu bersabar dan tetap mengikuti arahan petugas untuk menghindari kesalahpahaman serta mempercepat proses penyeberangan. Dengan beroperasinya kapal Ro-Ro secara maksimal setelah perbaikan, diharapkan segala hambatan yang saat ini dirasakan pengguna jasa dapat terselesaikan dan tidak berulang di masa mendatang.

Tidak hanya fokus terhadap kondisi penyeberangan saat ini, penting juga bagi pemangku kebijakan untuk menyiapkan rencana strategis menghadapi lonjakan penumpang di masa-masa mendatang, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan seperti Hari Raya Idulfitri.

Dengan pembenahan yang lebih serius pada infrastruktur dan operasional, diharapkan semua pihak dapat mengantisipasi dan mengatasi tantangan besar dalam mengelola penyeberangan di wilayah strategis seperti Bengkalis. Situasi darurat ini seharusnya bisa menjadi pelajaran bagi pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan untuk segera bertindak lebih nyata demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat luas.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index