Gas

Belasan Restoran dan Laundry Terjaring Operasi Penggunaan Gas Elpiji Bersubsidi di Sleman

Belasan Restoran dan Laundry Terjaring Operasi Penggunaan Gas Elpiji Bersubsidi di Sleman
Belasan Restoran dan Laundry Terjaring Operasi Penggunaan Gas Elpiji Bersubsidi di Sleman

JAKARTA - Dalam langkah tegas untuk memastikan penyaluran gas elpiji bersubsidi sesuai peruntukannya, Pemerintah Kabupaten Sleman bersama tim gabungan menggelar inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah titik. Operasi ini menargetkan restoran dan laundry di sepanjang Jalan Godean dan Jalan Kabupaten, guna mengatasi penyalahgunaan gas elpiji 3 kilogram yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat miskin.

Inspeksi mendadak ini dilakukan menyusul terbitnya Surat Edaran (SE) dari Direktur Jenderal Minyak dan Gas yang melarang penggunaan tabung gas elpiji tiga kilogram bersubsidi oleh pelaku usaha non-mikro. SE tersebut menekankan bahwa hotel, restoran, binatu, usaha batik, peternakan, pertanian, usaha tani tembakau, dan usaha las, tidak diperkenankan memanfaatkan gas elpiji 3 kg yang dirancang khusus untuk golongan ekonomi lemah.

Haris Martapa, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Sleman, mengungkapkan bahwa pihaknya bertindak cepat untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengawal distribusi energi bersubsidi. "Kami ingin memastikan bahwa hanya masyarakat yang benar-benar membutuhkan yang mendapatkan manfaat dari subsidi ini. Restoran dan binatu yang masih kedapatan menggunakan gas elpiji 3 kg akan kami ganti dengan tabung gas elpiji 5,5 kg," ujar Haris dalam siaran pers tertulis, Jumat, 28 Februari 2025.

Selama sidak berlangsung, 12 restoran dan 2 binatu terjaring dalam pemeriksaan. Dari total tempat usaha tersebut, ditemukan 58 tabung gas elpiji 3 kilogram yang langsung diamankan dan diganti dengan 29 tabung gas elpiji 5,5 kilogram oleh petugas. Penggantian ini diharapkan dapat mendorong kepatuhan pemilik usaha terhadap peraturan yang berlaku dan memastikan subsidi tepat sasaran.

Selain melakukan sidak, Pemerintah Kabupaten Sleman juga melakukan pemantauan terhadap stok gas elpiji 3 kilogram di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) PT. Murni Makmur Sejahtera Ambarketawang. Pemantauan ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan menjelang bulan suci Ramadan, sekaligus memastikan bahwa pasokan gas elpiji 3 kg di pangkalan dan agen di wilayah Kabupaten Sleman tetap stabil.

"Kami melakukan pantauan secara langsung untuk memastikan bahwa tidak ada lagi antrian panjang dalam pemenuhan pasokan di pangkalan dan agen. Kami berkomitmen untuk menjaga agar stok gas elpiji 3 kg ini tetap aman hingga akhir bulan puasa," tegas Haris.

Lebih lanjut, Haris menegaskan komitmen pihaknya untuk terus mengawasi distribusi gas bersubsidi di setiap lini, termasuk bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencegah penyimpangan penggunaan. Pihaknya berharap langkah ini dapat membantu menekan distribusi yang salah sasaran serta meningkatkan kesadaran dan kepatuhan para pelaku usaha.

Bagi pelaku usaha, termasuk restoran dan laundry, himbauan ini harus dipandang sebagai dorongan positif untuk lebih menerima kebijakan yang mengutamakan masyarakat kecil. "Ini bukan hanya soal mengikuti aturan semata, tetapi juga soal solidaritas dan tanggung jawab sosial terhadap mereka yang lebih membutuhkan," kata Haris, menambahkan.

Dengan adanya insiatif seperti ini, diharapkan tidak hanya kebutuhan masyarakat kecil yang terbantu, tetapi juga tata kelola distribusi energi bersubsidi di Indonesia dapat menjadi lebih baik dan tepat sasaran. Untuk itu, kerja sama dari seluruh pihak, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, hingga masyarakat umum sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan mulia tersebut.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index