Energi

Transisi Energi dan Keberlanjutan: Menyiapkan Generasi Muda untuk Masa Depan

Transisi Energi dan Keberlanjutan: Menyiapkan Generasi Muda untuk Masa Depan
Transisi Energi dan Keberlanjutan: Menyiapkan Generasi Muda untuk Masa Depan

JAKARTA - Pertamina Foundation menggelar acara Capacity Building Sobat Bumi dengan menghadirkan narasumber berpengalaman yang membahas isu transisi energi, green economy, dan peran generasi muda dalam pembangunan berkelanjutan. Acara ini bertujuan memperkuat kapasitas generasi muda menghadapi tantangan energi dan lingkungan masa depan.

Dian Elvira Rosa: Menyiapkan SDM untuk Transisi Energi

Dian Elvira Rosa, Deputy Team Leader and Component Manager Communication Renewable Energy Skills Development (RESD), menekankan pentingnya mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang kompeten untuk menghadapi transisi energi. "Ketergantungan kita pada bahan bakar fosil harus dikurangi secara bertahap dengan persiapan infrastruktur yang matang serta peningkatan literasi energi terbarukan," ujar Dian.

Saat ini, dunia masih bergantung pada bahan bakar fosil seperti batu bara, LNG, dan minyak bumi. Ketergantungan ini berdampak besar terhadap lingkungan, terutama peningkatan emisi karbon dioksida (CO2) yang memicu pemanasan global. Sejak 1880 hingga 2024, data menunjukkan peningkatan suhu bumi yang memicu bencana alam seperti banjir dan kekeringan.

Transisi energi ke sumber terbarukan kini menjadi solusi penting. Namun, peralihan ini harus dilakukan dengan perencanaan matang, termasuk penyiapan SDM yang mampu mengelola teknologi ramah lingkungan. Dalam konteks Indonesia Emas 2045, transisi energi menjadi krusial mengingat bonus demografi yang diproyeksikan dengan penduduk mayoritas usia produktif.

Green Economy: Pilar Masa Depan Berkelanjutan

Ekonomi hijau menjadi solusi utama dalam menghadapi krisis lingkungan dan ekonomi. Konsep ini berfokus pada keberlanjutan lingkungan, efisiensi sumber daya, dan kesejahteraan sosial. Prinsip utamanya adalah mengurangi emisi karbon, meningkatkan efisiensi energi, dan mendukung praktik bisnis ramah lingkungan.

Menurut Green Jobs Society Renewable Energy Survey 2024, sektor ekonomi hijau terus tumbuh dan diprediksi menjadi pilar utama ekonomi global di masa depan. Empat sektor utama dalam ekonomi hijau adalah energi, pangan dan agrikultur, industri, serta limbah. Upaya ini memunculkan Green Jobs atau pekerjaan yang terkait dengan energi terbarukan dan efisiensi sumber daya.

Generasi muda memiliki peran penting dalam memasuki era ekonomi hijau. Peningkatan kemampuan teknologi, keterampilan bahasa global, dan kepemimpinan menjadi kunci agar bisa berkontribusi maksimal.

Benedict Wermter: Meningkatkan Kesadaran Lingkungan

Benedict Wermter, yang dikenal sebagai "Bule Sampah" di media sosial, berbicara tentang pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah. Ia memperkenalkan empat prinsip utama untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam isu lingkungan: Report (menyajikan data lingkungan dengan mudah), Gamify (menggunakan pendekatan permainan untuk keterlibatan), Simple & Inclusive (pesan sederhana yang bisa diakses semua), serta Relatable (mengaitkan isu lingkungan dengan kehidupan sehari-hari).

“Kesadaran dan partisipasi masyarakat harus ditingkatkan secara bertahap untuk mendorong perubahan perilaku yang signifikan,” tegas Benedict.

Retno Marsudi: Diplomasi untuk Dunia Lebih Damai

Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri RI (2014-2024), menyoroti peran diplomasi dalam membangun dunia yang lebih damai dan inklusif. Menurut Retno, generasi muda harus memiliki kesadaran sosial tinggi dan nilai keberlanjutan. Pandemi COVID-19 dan konflik global seperti perang Rusia-Ukraina menjadi penghambat pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs).

"Pandemi dan konflik global memperlambat pencapaian SDGs, tetapi kita harus tetap fokus pada visi dunia yang damai, di mana semua negara berkolaborasi demi kemajuan bersama," jelas Retno. Menurutnya, prinsip "No One Left Behind" harus dipegang dalam setiap kebijakan.

Mendorong Generasi Muda Sebagai Pelaku Perubahan

Acara Capacity Building Sobat Bumi Pertamina Foundation menegaskan pentingnya mempersiapkan generasi muda untuk memainkan peran dalam transisi energi dan keberlanjutan. Memahami isu global dan mengambil langkah konkret sangat penting untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah.

Sebagai generasi penerus, kita tidak boleh hanya menjadi saksi, tetapi harus menjadi pelaku perubahan. Bekali diri dengan ilmu, keterampilan, dan sikap proaktif untuk memastikan bahwa dunia yang kita tinggali tetap lestari bagi generasi mendatang. "Be kind, be nice, and make an impact!" pesan ini juga harus terus diemban sebagai motivasi sehari-hari.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index