JAKARTA – PT Hutama Karya (Persero), perusahaan kontraktor terkemuka di Indonesia, kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor kesehatan dengan meresmikan proyek pembangunan dan renovasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Bengkulu Tengah. Proyek ini merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Bidang Kesehatan yang akan dibiayai melalui Anggaran Tahun 2025, yang bertujuan untuk meningkatkan akses dan layanan kesehatan masyarakat setempat.
"Kehadiran proyek ini bertujuan untuk meningkatkan akses layanan kesehatan masyarakat di Bengkulu Tengah dengan membangun rumah sakit yang lebih modern dan berkualitas," ujar Adjib Al Hakim, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya. Proyek tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan layanan medis yang lebih baik bagi masyarakat lokal dan daerah sekitarnya.
Penandatanganan kontrak pembangunan rumah sakit ini telah dilakukan secara resmi di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan. Turut hadir dalam acara tersebut Ni Nengah Yusnita Tutuanita selaku Commitment Making Officer RSUD Kabupaten Bengkulu Tengah dan Nyoman Endi Mahendra, EVP Divisi Gedung Hutama Karya. Acara ini juga dihadiri oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan Kementerian Kesehatan Andi Saguni serta Direktur Operasi II Hutama Karya Gunadi, yang bersama menyaksikan awal dari proyek ambisius ini.
Rumah sakit baru ini akan berdiri megah di atas lahan seluas ±2,6 hektare dengan luas bangunan mencapai 7.532 m². Proyek ini mencakup pembangunan empat lantai dan menyediakan berbagai fasilitas modern seperti ruang radiologi, CT Scan, poliklinik, serta ruang rawat inap bertaraf VIP dan standar. Hutama Karya tidak hanya berurusan dengan pembangunan fisik saja tetapi juga menangani perencanaan detail dan konstruksi mulai dari struktur, arsitektur, sistem mekanik, pemipaan, hingga kelistrikan. Pengawasan berkala akan dilakukan untuk memastikan kualitas dan keamanan pekerjaan konstruksi.
Dikarenakan lokasi pembangunan yang strategis namun mempunyai potensi ancaman bencana, Hutama Karya mengambil langkah mitigasi serius. "Salah satu langkah mitigasi yang dilakukan adalah membangun Dinding Penahan Tanah (DPT) sebagai pengaman dan untuk meningkatkan daya dukung tanah selama masa konstruksi. Selain itu, berbagai potensi risiko seperti longsor, penggunaan alat berat, dan bahaya kelistrikan telah diidentifikasi dan akan ditangani dengan standar keselamatan yang ketat," tambah Adjib.
Proyek ini ditargetkan akan selesai pada 19 Desember 2025 dan diharapkan segera setelah itu dapat memberikan kontribusi besar dalam pelayanan kesehatan masyarakat Bengkulu Tengah. "Hutama Karya berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu dan dengan mutu terbaik. Kami percaya bahwa infrastruktur kesehatan yang memadai akan memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat," ungkap Adjib Al Hakim.
Dengan basis perencanaan yang matang dan standar konstruksi yang ketat, proyek ini diharapkan akan menjadi contoh infrastruktur kesehatan yang mampu bertahan lama dan berfungsi optimal meski berada di area yang rawan bencana. Keberadaan rumah sakit yang berkualitas ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat tetapi juga memperkuat infrastruktur kesehatan di Indonesia, khususnya di wilayah Bengkulu Tengah.
Kemampuan dan pengalaman Hutama Karya dalam menangani proyek-proyek besar memberikan keyakinan bahwa RSUD Kabupaten Bengkulu Tengah dapat beroperasi segera setelah rampung dan dapat memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. Keterlibatan aktif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat sekitar, sangat diharapkan untuk menyukseskan proyek ini demi tercapainya tujuan bersama, yaitu peningkatan kualitas hidup melalui akses kesehatan yang lebih baik.