JAKARTA - International Football Association Board (IFAB), badan pengatur aturan sepak bola internasional, kembali mengumumkan sejumlah perubahan regulasi yang akan mulai diterapkan pada musim 2025-2026. Keputusan ini merupakan bagian dari upaya terus-menerus IFAB untuk merevolusi dan memperbarui aturan sepak bola modern agar sesuai dengan dinamika permainan yang terus berkembang.
Pertemuan IFAB dan Pergeseran Paradigma Sepak Bola
Pada Sabtu,1 Maret 2025 malam WIB, melalui situs resminya, IFAB memperkenalkan beberapa aturan baru yang menjadi hasil dari pertemuan di Belfast, Irlandia Utara. Aturan-aturan ini dirancang tidak hanya untuk meningkatkan fluiditas permainan tetapi juga untuk memperbaiki elemen fairness dan entertainment yang menjadi inti dari sepak bola itu sendiri.
Beberapa perubahan signifikan yang diumumkan meliputi:
1. Dropped Ball (Regulasi 8.2): Perubahan aturan menetapkan bahwa ketika bola berada di luar area penalti saat permainan dihentikan, bola akan diberikan kepada tim yang sedang menguasainya. Jika tidak jelas siapa, bola tersebut akan diberikan kepada tim terakhir yang menyentuhnya.
2. Bola Dalam Permainan (Regulasi 9.2): Aturan baru ini menetapkan bahwa tendangan bebas tidak langsung akan diberikan di situasi tertentu, misalnya jika pemain atau staf teknis yang berada di luar lapangan menyentuh bola tanpa niat mengganggu jalannya pertandingan.
3. Protokol VAR: Kompetisi kini mendapat pilihan agar wasit bisa membuat pengumuman setelah peninjauan VAR dilakukan, dengan memperpanjang proses pengecekan tersebut.
4. Bimbingan untuk Wasit: Aturan baru memungkinkan VAR untuk memonitor keputusan gol ataupun kejadian yang dianggap pelanggaran oleh kiper. Asisten wasit harus diposisikan sejajar dengan titik penalti sebagai garis offside untuk memastikan keakuratan keputusan.
Regulasi delapan detik untuk Kiper
Salah satu modifikasi yang mendapatkan sorotan paling banyak adalah perubahan aturan untuk penjaga gawang, dimana mereka tidak lagi diizinkan memegang bola lebih dari delapan detik. Sebelumnya, batas ini adalah enam detik dan pelanggarannya hanya menghasilkan tendangan bebas tidak langsung. Namun, berdasarkan aturan baru (regulasi 12.2), jika seorang kiper memegang bola lebih dari delapan detik, tim lawan akan mendapatkan tendangan sudut.
IFAB beralasan bahwa aturan ini dirancang untuk mengurangi strategi penguluran waktu yang dilakukan oleh tim yang sedang unggul. "Setelah uji coba menunjukkan dampak positif yang besar saat penjaga gawang memegang bola terlalu lama, IFAB dengan suara bulat memutuskan untuk mengubah Peraturan 12.2," demikian pernyataan dari IFAB. "Perubahan tersebut berarti bahwa jika seorang penjaga gawang memegang bola lebih dari delapan detik (dengan wasit menggunakan hitungan mundur visual lima detik), wasit akan memberikan tendangan sudut kepada tim lawan."
Keputusan ini diambil dengan pertimbangan bahwa kartu kuning yang diberikan kepada kiper acapkali tidak efektif sebagai deterent. Banyak yang menilai ini sebagai langkah mengantisipasi berbagai ‘trik’ yang kini semakin lazim dilakukan oleh tim untuk menjaga keunggulan.
Pengaruh terhadap Permainan
Revolusi peraturan ini berpotensi mengubah strategi tim dalam menjaga skor pertandingan. Para pelatih dan kiper harus lebih disiplin dalam menerapkan taktik penguasaan bola di area penalti. Selain itu, keputusan IFAB ini mungkin akan mendorong pelatihan lebih intens pada para kiper untuk meningkatkan ketangkasan mereka agar bisa cepat melepaskan bola dari area pertahanan.
Dengan adanya perubahan regulasi ini, sepak bola diharapkan menjadi lebih cepat dan dinamis, meningkatkan pengalaman menonton baik di stadion maupun di layar kaca. Keputusan IFAB untuk terus meninjau aturan sepak bola melalui saran serta masukan dari berbagai pihak, diyakini akan mempopulerkan permainan ini lebih luas dan memperkukuh posisinya sebagai olahraga nomor satu di dunia.
Kedepannya, berbagai aturan ini diharapkan tidak hanya menciptakan permainan yang lebih adil, tetapi juga memastikan bahwa pertandingan berlangsung dengan cara yang lebih menarik dan berkesinambungan. IFAB menegaskan bahwa perubahan ini adalah bagian dari komitmen mereka untuk terus mendorong evolusi sepak bola menuju masa depan yang lebih baik.