JAKARTA - Dalam upaya mengurangi beban ekonomi masyarakat miskin dan pelaku usaha mikro menjelang Bulan Suci Ramadan 1446 H, Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya kembali menggelar operasi pasar gas LPG murah. Program penjualan LPG bersubsidi 3 Kg yang diadakan di Kantor Kecamatan Bukit Batu ini mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat.
Sebanyak 200 tabung gas LPG dengan harga Rp22.000 per tabung disediakan oleh PT Nam Mulia Raya sebagai agen pendistribusi. Dengan harga yang lebih ekonomis ini, masyarakat berkesempatan mendapatkan kebutuhan penting rumah tangga dengan biaya lebih rendah di tengah meningkatnya kebutuhan menjelang Ramadan. Antusiasme warga terlihat dari panjangnya antrean di lokasi, menunjukkan pentingnya program ini bagi mereka.
Kepala DPKUKMP Kota Palangka Raya, Samsul Rizal, menjelaskan bahwa program ini diutamakan bagi rumah tangga miskin (RTM) dan pelaku usaha mikro serta masyarakat umum. "Dalam operasi pasar kali ini, kita dedikasikan subsidi ini untuk rumah tangga miskin dan pelaku usaha mikro. Setiap pembelian dibatasi maksimal satu tabung per kepala keluarga untuk memastikan pemerataan distribusi," ujar Samsul pada Minggu, 2 Maret 2025.
Untuk memastikan subsidi tepat sasaran, setiap warga yang melakukan pembelian diwajibkan membawa fotokopi KTP atau Kartu Keluarga (KK) yang terdaftar di aplikasi penerimaan LPG subsidi 3 Kg. Sistem ini diimplementasikan demi menghindari penyalahgunaan penjualan gas bersubsidi dan untuk memastikan bahwa mereka yang benar-benar membutuhkan adalah yang mendapatkannya.
Langkah ini dinilai efektif oleh Camat Bukit Batu, Hendrikus Satriya Budi, yang memberikan apresiasi tinggi bagi usaha DPKUKMP dan agen distribusi. "Kami menyambut baik diadakannya operasi pasar ini karena jelas memudahkan masyarakat, khususnya kalangan kurang mampu, untuk mendapatkan gas elpiji dengan harga HET Rp22.000. Ini adalah langkah konkret dalam mendukung ekonomi masyarakat kecil," ungkapnya.
Operasi pasar ini berlangsung dengan tertib dan terstruktur, direncanakan datang ke beberapa kelurahan lain di Kota Palangka Raya untuk memperluas akses bantuan. Hendrikus menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan swasta menjadi kunci keberhasilan program ini dalam menyejahterakan masyarakat.
Di sisi lain, warga penerima manfaat, Siti, seorang ibu rumah tangga dari Kelurahan Marang, mengungkapkan rasa syukurnya atas inisiatif ini. "Alhamdulillah, dengan adanya operasi seperti ini, kami tidak perlu mengeluarkan uang lebih untuk membeli gas, terutama menjelang Ramadan yang kebutuhannya memang meningkat," kata Siti.
Pelaku usaha mikro, Ahmad, yang memiliki usaha kecil di bidang kuliner, juga merasakan dampak positif dari kebijakan ini. "Harga yang terjangkau sangat membantu usaha kami yang masih kecil. Kami bisa memangkas pengeluaran dan menambah keuntungan sedikit demi sedikit," ujarnya.
Program bantuan operasi pasar gas LPG ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mendukung ekonomi masyarakat terutama di masa menjelang hari besar keagamaan nasional. Langkah ini diharapkan dapat terus dilanjutkan dan bahkan diperluas cakupannya untuk lebih banyak warga dan pelaku usaha mikro di seluruh wilayah Palangka Raya.
Menurut data terakhir dari instansi terkait, harga pasaran LPG 3 Kg di luar subsidi bisa mencapai dua kali lipat harga yang ditawarkan di operasi pasar ini. Oleh karena itu, program ini menjadi sangat berarti dalam menumbuhkan kesejahteraan ekonomi masyarakat serta memastikan bahan bakar bersubsidi tepat sasaran.
Dengan semakin dekatnya Hari Besar Keagamaan Nasional, terutama bulan Ramadan yang kerap disertai meningkatnya kebutuhan sehari-hari, upaya semacam ini bisa menjadi contoh nyata intervensi pemerintah dalam membantu mengurangi beban masyarakat. Program ini diharapkan bisa berlanjut secara berkelanjutan agar manfaatnya terasa pada lebih banyak individu dan keluarga yang membutuhkannya. Diharapkan melalui kerjasama semua pihak, stabilisasi ekonomi yang diidamkan masyarakat dapat terwujud.