Dokter

Apakah Ibu Hamil Boleh Berpuasa? Begini Penjelasan dari Dokter Ahli

Apakah Ibu Hamil Boleh Berpuasa? Begini Penjelasan dari Dokter Ahli
Apakah Ibu Hamil Boleh Berpuasa? Begini Penjelasan dari Dokter Ahli

JAKARTA - Puasa di bulan Ramadan adalah ibadah yang wajib bagi umat Muslim. Namun, bagi ibu hamil, muncul dilema mengenai apakah mereka diperbolehkan berpuasa atau tidak. Selain pertimbangan religius, aspek kesehatan ibu dan janin menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan ini.

Perspektif Agama dan Medis

Dalam Islam, ibu hamil mendapatkan keringanan untuk tidak berpuasa jika ada kekhawatiran bahwa puasa dapat membahayakan kesehatan dirinya dan janinnya. Dari sudut pandang medis, kebutuhan nutrisi ibu hamil memang meningkat secara signifikan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Ini artinya, jika ibu hamil berpuasa, asupan makanan dan cairan akan terbatas selama beberapa jam, yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan baik ibu maupun bayi yang sedang dikandung.

Pada trimester pertama (0-12 minggu), janin sedang mengalami tahap perkembangan yang sangat penting, terutama dalam pembentukan otak dan sistem saraf. Asupan nutrisi yang memadai di periode ini berperan besar dalam menjaga kesehatan serta pertumbuhan janin. Kekurangan makanan bergizi dapat berdampak buruk pada perkembangan janin.

Konsultasi Medis: Langkah Pertama yang Penting

Menurut dr. Putri Deva Karimah, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS), ibu hamil boleh saja melaksanakan puasa, namun mereka yang berada di trimester pertama harus sangat berhati-hati. "Berpuasa di trimester pertama harus dilakukan dengan hati-hati. Konsultasikan dengan dokter dan perhatikan kondisi kesehatan ibu dan janin. Selalu utamakan kesehatan dan keselamatan ibu dan janin," ujar dr. Putri Deva Karimah.

Konsultasi medis menjadi tahap pertama dan paling penting sebelum memutuskan untuk berpuasa. Dokter akan menilai kondisi kesehatan ibu dan janin, sehingga dapat memberikan saran yang paling tepat dan aman.

Kebutuhan Nutrisi saat Puasa

Bagi ibu hamil yang memutuskan untuk berpuasa, menjaga keseimbangan nutrisi tetap menjadi prioritas utama. Gizi seimbang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan janin serta mendukung aktivitas sehari-hari ibu. Menurut sejumlah penelitian kesehatan, ibu hamil perlu mendapatkan asupan gizi yang terdiri dari 50% karbohidrat, 25% protein, dan 10-15% lemak sehat, serta harus memperoleh vitamin dan mineral yang cukup.

Memastikan Kesehatan Janin Selama Puasa

Walaupun kondisi kesehatan ibu hamil baik, menjaga kesehatan janin tetap penting. Artinya, jika ibu menjalani puasa, kebutuhan gizi dan nutrisi janin harus tetap terpenuhi. Ini bisa dicapai melalui pola makan yang baik saat sahur dan berbuka puasa. Pilihan makanan bergizi tinggi dan kebutuhan vitamin dan mineral harus diperhatikan untuk memastikan kesehatan ibu dan janin.

Selain itu, ibu hamil perlu memperhatikan tanda-tanda yang mungkin menunjukkan bahwa tubuh mereka tidak menerima cukup nutrisi selama puasa, seperti pusing, lemas, dehidrasi, dan gejala lain yang tidak biasa. Jika tanda-tanda tersebut muncul, sebaiknya ibu segera berbuka puasa dan berkonsultasi dengan dokter.

Prioritaskan Kesehatan

Keputusan untuk berpuasa selama kehamilan harus dibuat dengan cermat, memperhitungkan kesehatan ibu dan janin. Agama Islam memberikan keringanan bagi ibu hamil, dan dari perspektif medis, konsultasi dengan dokter adalah langkah penting agar ibu mendapatkan nasihat kesehatan yang tepat. Jangan lupa, "Selalu utamakan kesehatan dan keselamatan ibu dan janin," ujar dr. Putri Deva Karimah, menyoroti pentingnya memastikan kondisi kesehatan yang optimal bagi ibu hamil yang ingin menjalankan ibadah puasa.

Dengan persiapan yang baik dan konsultasi yang tepat, ibu hamil bisa mengambil keputusan yang bijak mengenai puasa, demi kesehatan dirinya dan janin yang dikandungnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index