Korea

Populer di Korea Selatan: Diet MIND, Strategi Efektif Perangi Penuaan

Populer di Korea Selatan: Diet MIND, Strategi Efektif Perangi Penuaan
Populer di Korea Selatan: Diet MIND, Strategi Efektif Perangi Penuaan

JAKARTA - Tren baru dalam dunia kesehatan dan kebugaran tengah melanda Korea Selatan, khususnya di kalangan anak muda. Diet yang sedang naik daun ini dikenal dengan istilah Mediterranean-DASH Intervention for Neurodegenerative Delay (MIND), yang bertujuan untuk memperlambat proses penuaan. Konsep ini pertama kali diusung oleh Jung Hee-won, seorang profesor medis dan dokter di departemen kedokteran geriatri di Asan Medical Center, Seoul.

Menggabungkan Diet Mediterania dan DASH

Diet MIND merupakan kombinasi unik dari diet Mediterania dan diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension). Diet Mediterania menekankan konsumsi makanan dengan kadar olahan yang minimal, memfokuskan keseimbangan asupan biji-bijian utuh dan protein. Sementara itu, diet DASH dirancang untuk mencegah hipertensi dan menekankan pada konsumsi makanan sehat yang menjaga tekanan darah tetap stabil.

Kunci dari penerapan diet MIND adalah menghindari konsumsi gula sederhana dan biji-bijian olahan. Sebaliknya, diet ini mendorong asupan biji-bijian utuh, kacang-kacangan, sayuran, buah beri, unggas, ikan, dan penggunaan minyak zaitun. Nutrisi ini membantu meningkatkan indeks glikemik (GI) secara bertahap saat makan, menjaga keseimbangan gula darah lebih baik.

Prinsip Diet MIND

Dalam bukunya "Slow Aging Diet," Jung Hee-won memperkenalkan enam prinsip utama dari diet MIND versi Korea:

1. Nutrisi Esensial: Memperoleh nutrisi penting dari biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan legum.

2. Konsumsi Sayuran dan Buah: Makan banyak sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral.

3. Minyak Zaitun: Menggunakan minyak zaitun sebagai bahan utama dalam memasak, menggantikan minyak yang mengandung lemak jenuh tinggi.

4. Protein Ikan dan Unggas: Mengonsumsi lebih banyak ikan dan unggas sambil membatasi konsumsi daging merah, daging olahan, dan keju.

5. Pembatasan Gula Sederhana: Mengurangi asupan gula sederhana dan biji-bijian olahan yang terdapat dalam makanan gorengan, camilan, dan minuman bersoda.

6. Pengendalian Konsumsi Alkohol: Membatasi konsumsi alkohol, idealnya tidak lebih dari satu gelas anggur per hari.

Nasi dalam Diet MIND

Nasi, yang merupakan makanan pokok di Korea, juga mendapat perhatian khusus dalam diet ini. Jung Hee-won menyarankan menggunakan campuran lentil, gandum, beras merah, dan beras putih dalam rasio 4:2:2:2. Alternatif ini tidak hanya memperlambat peningkatan kadar gula darah, tetapi juga memperkaya asupan protein dari kacang-kacangan.

Menghadapai Kebiasaan Sehari-hari

Selain panduan diet, profesor Jung menjelaskan pentingnya mengurangi makanan gorengan menjadi kurang dari satu kali per minggu dan camilan hingga 30 gram atau kurang hingga empat kali per minggu. Makanan ini biasanya tinggi lemak trans yang bisa mengakibatkan peradangan dan meningkatkan resistensi insulin, mempengaruhi gula darah.

Namun, Jung menekankan bahwa strategi slow aging lebih dari sekedar diet; ini adalah gaya hidup. “Penuaan bukanlah hal yang sederhana. Kebiasaan gaya hidup seperti olahraga dan nutrisi hanyalah hasil dari prinsip-prinsip bagaimana kita menjalankan hidup kita. Jika kita melihat ke dasar-dasarnya, ada faktor seperti stres dan tidur, dan keseimbangan hidup ini pada akhirnya diciptakan oleh perspektif kita terhadap kehidupan," ujar Jung Hee-won kepada The Korea Times.

Diet MIND menawarkan pendekatan holistik yang menggabungkan nutrisi dan gaya hidup untuk memperlambat penuaan. Tren ini tidak hanya menjadi populer di Korea Selatan tetapi juga mulai menarik perhatian global sebagai alternatif untuk menjaga kesehatan jangka panjang dan memperlambat penuaan dengan cara alami dan menyenangkan. Dalam dunia yang semakin sibuk ini, menciptakan keseimbangan hidup bisa menjadi kunci untuk kehidupan yang lebih sehat dan bahagia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index