PTPP

PTPP Rampungkan Proyek Pelabuhan Benoa: Langkah Strategis Menuju Pusat Maritim Terintegrasi di Bali

PTPP Rampungkan Proyek Pelabuhan Benoa: Langkah Strategis Menuju Pusat Maritim Terintegrasi di Bali
PTPP Rampungkan Proyek Pelabuhan Benoa: Langkah Strategis Menuju Pusat Maritim Terintegrasi di Bali

JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) telah berhasil merampungkan pembangunan Pelabuhan Benoa dengan capaian progres mencapai 100%. Pelabuhan ini dirancang untuk menjadi pusat kegiatan maritim terintegrasi yang bertujuan mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis pariwisata di Bali. Proyek ini merupakan salah satu upaya strategis untuk mengembangkan infrastruktur yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di wilayah tersebut.

Peran Besar PTPP dalam Pengembangan Pelabuhan Benoa

PTPP memegang peran penting dalam proyek pengembangan Pelabuhan Benoa yang mencakup desain dan konstruksi pengerukan alur pelayaran serta kolam paket B. Selain itu, PTPP juga menyelesaikan pekerjaan fasilitas infrastruktur dasar di zona dumping I - Bali Maritime Tourism Hub. Dengan rampungnya proyek ini, Pelabuhan Benoa diharapkan dapat menjadi hub pariwisata dan gerbang industri maritim yang mampu mendongkrak ekonomi Bali secara signifikan.

Joko Raharjo, Sekretaris Perusahaan PTPP, menjelaskan bahwa proyek Pelabuhan Benoa lebih dari sekadar pembangunan infrastruktur. "Proyek ini tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga menekankan pentingnya keseimbangan antara pengembangan infrastruktur dan pelestarian lingkungan," ujar Joko dalam keterangan tertulis, Senin, 3 Maret 2025. 

Inovasi dan Teknologi untuk Mendukung Kelestarian Lingkungan

Selama proses pengerjaan, PTPP mengadopsi berbagai inovasi teknologi, termasuk pengimplementasian konsep Deck On Pile. Ini merupakan solusi untuk pembangunan jalan akses di area mangrove, sehingga dapat mengaliri area mangrove yang sudah ada. "Inovasi ini penting untuk memastikan bahwa proyek tidak merusak lingkungan sekitar, terutama ekosistem mangrove yang sensitif," tambah Joko.

Tak hanya itu, dalam pengerjaan proyek ini juga digunakan material logam pada pekerjaan patung. Hal ini bertujuan untuk memperkuat detail arsitektur dan memperlihatkan kearifan lokal, mengingat Bali dikenal sebagai pusat budaya kerajinan patung.

Komitmen pada Rehabilitasi Ekosistem Pesisir

Sebagai bagian dari upaya mewujudkan pelabuhan yang ramah lingkungan, PTPP juga aktif terlibat dalam rehabilitasi ekosistem pesisir di sekitar Pelabuhan Benoa. Langkah-langkah yang dilakukan termasuk penanaman kembali mangrove yang terdampak proyek serta upaya konservasi dan transplantasi terumbu karang. Upaya ini bertujuan untuk mempertahankan biodiversitas laut dan memperkuat ekosistem pesisir yang sehat.

Pelabuhan Benoa sebagai Katalisator Pertumbuhan Ekonomi Bali

Dengan fungsinya sebagai pusat maritim terintegrasi, Pelabuhan Benoa diharapkan dapat mendorong kolaborasi lintas sektor untuk pertumbuhan ekonomi Bali. Kehadirannya sebagai hub pariwisata dan gerbang industri maritim akan mendukung pengembangan ekosistem bisnis yang sinergis, yang selanjutnya akan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian lokal.

"Melalui proyek Pelabuhan Benoa, PTPP telah menunjukkan komitmennya dalam membangun infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan, yang berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan di Bali," jelas Joko lebih lanjut.

Dengan selesainya pembangunan Pelabuhan Benoa, PTPP sekali lagi menekankan pentingnya perpaduan antara pembangunan infrastruktur dan upaya pelestarian lingkungan sebagai esensi dari pembangunan berkelanjutan. Proyek ini bukan hanya simbol kemajuan infrastruktur, tetapi juga langkah strategis dalam mewujudkan visi Bali sebagai destinasi pariwisata maritim kelas dunia. Upaya ini sekaligus memperkokoh posisi Bali dan Indonesia dalam peta industri maritim global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index