JAKARTA – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) meningkatkan daya tarik bagi para investor melalui berbagai kebijakan inovatif yang memudahkan proses investasi dan mengakselerasi hilirisasi. Upaya ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Sumut.
Menurut Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Sumut, Effendy Pohan, kemudahan perizinan merupakan faktor kunci untuk menarik lebih banyak investor. "Semakin efisien proses perizinan, semakin tinggi minat investor untuk berinvestasi di daerah kita," kata Effendy saat membacakan pidato Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution dalam apel pagi di Lapangan Upacara Kantor Gubernur di Medan.
Guna mencapai tujuan tersebut, Pemprov Sumut, melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), telah mengembangkan berbagai program strategis. Program ini mencakup pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Kemudahan Investasi. Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan calon investor dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan, serta membantu perusahaan dalam pelaporan investasi melalui Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM). Selain itu, Pemprov juga aktif dalam mengawasi dan menyelesaikan kendala yang ditemui oleh para investor.
Effendy mengungkapkan, tahun 2024, realisasi investasi di Sumut mencapai Rp48,271 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 104,56% dari nilai sebelumnya yang sebesar Rp39,057 triliun pada tahun 2023. Realisasi ini bahkan melebihi target Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026 yang sebesar Rp40,35 triliun, dengan capaian 119,63%. Pencapaian ini menunjukkan potensi Sumut sebagai tujuan investasi yang semakin menarik di mata investor domestik dan internasional.
Di tingkat nasional, Pemerintah Pusat menargetkan realisasi investasi sebesar Rp13.528 triliun dalam lima tahun mendatang (2025-2029). Target ini bertujuan untuk menumbuhkan ekonomi hingga 8% per tahun dan menciptakan lapangan kerja bagi 3,74 juta orang. Sumut, sebagai salah satu provinsi dengan pertumbuhan pesat, diharapkan dapat menyumbang signifikan terhadap realisasi target nasional tersebut.
Effendy Pohan menegaskan pentingnya partisipasi aktif dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Sumut untuk terus meningkatkan profesionalisme, disiplin, dan etos kerja dalam mendukung target pembangunan daerah. "Capain investasi yang terus meningkat ini membutuhkan komitmen dan kerja keras dari kita semua. Kita harus bersama-sama memastikan iklim investasi di Sumut semakin kondusif dan kompetitif," tambahnya.
Apel pagi yang diadakan di Lapangan Upacara Kantor Gubernur ini turut dihadiri oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama serta staf dan tenaga Non-ASN di lingkungan Pemprov Sumut. Momentum ini menjadi ajang konsolidasi bagi seluruh elemen pemerintahan provinsi untuk meningkatkan sinergi dalam mencapai tujuan bersama.
Keberhasilan Pemprov Sumut dalam menarik minat investor tidak hanya dinilai dari aspek kuantitatif, namun juga dari bagaimana kegiatan investasi ini dapat mendorong hilirisasi di berbagai sektor. Hilirisasi menjadi kunci dalam meningkatkan nilai tambah produk lokal, memperkuat industri domestik, dan menciptakan lapangan kerja baru yang berkelanjutan bagi masyarakat Sumut.
Dengan berbagai inisiatif ini, diharapkan Sumut dapat berevolusi menjadi salah satu pusat ekonomi utama di Indonesia yang dapat bersaing di era globalisasi. Upaya untuk menjaga iklim investasi yang kondusif dan memberi kemudahan bagi investor akan menjadi prioritas utama dalam strategi pembangunan jangka panjang provinsi ini.