Kemenkes

Kemenkes Tekankan Bahaya Gangguan Pendengaran: Strategi Pencegahan dan Deteksi Dini

Kemenkes Tekankan Bahaya Gangguan Pendengaran: Strategi Pencegahan dan Deteksi Dini
Kemenkes Tekankan Bahaya Gangguan Pendengaran: Strategi Pencegahan dan Deteksi Dini

JAKARTA - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan imbauan penting terkait kesehatan pendengaran masyarakat, menekankan pentingnya deteksi dini dan pencegahan gangguan pendengaran. Dalam acara Peringatan Hari Pendengaran Sedunia yang disiarkan melalui YouTube Kemenkes pada Senin, 3 Maret 2025, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes, Yudhi Pramono, menyampaikan bahwa gangguan pendengaran dapat dicegah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat.

"Bahwa gangguan pendengaran atau kepedulian dapat dideteksi lebih awal dan ditangani sesuai dengan indikasi. Mencegah gangguan pendengaran agar kualitas pendengaran juga tetap baik dan terjaga di masa depan, khususnya pada anak sekolah," ujar Yudhi.

Tema Hari Pendengaran Sedunia tahun ini, "Changing mindsets: empowering yourself to make ear and hearing care a reality for all!" mengajak masyarakat untuk mengubah pola pikir dan memberdayakan diri demi mewujudkan perawatan telinga dan pendengaran yang menyeluruh. Yudhi mengutarakan keprihatinannya atas meningkatnya jumlah penderita gangguan pendengaran yang diproyeksikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Data WHO mengungkapkan, sekitar 1,57 miliar orang di dunia mengalami gangguan pendengaran, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 2,5 miliar orang pada tahun 2050. "Selain itu, lebih dari 430 juta orang saat ini membutuhkan rehabilitasi pendengaran, termasuk 34 juta anak," tambah Yudhi.

Paparan Suara Bising dan Faktor Risiko

Hasil survei kesehatan tahun 2023 di Indonesia menunjukkan prevalensi gangguan pendengaran pada usia di atas satu tahun mencapai 0,4%. Namun, hanya sekitar 4,1% individu dengan gangguan pendengaran menggunakan alat bantu dengar. Paparan suara bising menjadi faktor risiko utama yang dapat memicu masalah ini.

Peningkatan penggunaan perangkat elektronik untuk hiburan semakin meningkatkan paparan suara bising, menjadikan kesehatan pendengaran terancam. Yudhi menegaskan pentingnya pendekatan multi-strategi untuk menangani masalah ini. "Untuk mengurangi gangguan pendengaran, di antaranya melalui imunisasi, program konservasi pendengaran di tempat kerja, serta pengaturan pola mendengar yang aman untuk mengurangi paparan suara keras di lingkungan rekreasi," jelas Yudhi.

Upaya Pencegahan dan Peran Posyandu

Dalam menghadapi tantangan ini, Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai langkah preventif dengan mendorong masyarakat untuk aktif memeriksakan kesehatan pendengaran secara rutin. Kelompok berisiko seperti anak-anak dan pekerja yang terpapar kebisingan menjadi prioritas utama.

"Deteksi dini juga dilakukan melalui posyandu dan puskesmas untuk menangani kasus gangguan pendengaran sejak dini," terang Yudhi. Langkah ini bertujuan agar kasus gangguan pendengaran dapat segera diidentifikasi dan ditangani, sebelum berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.

Pelindung Pendengaran dan Pengaturan Volume

Yudhi mengingatkan pentingnya penggunaan alat pelindung pendengaran dan pengaturan volume perangkat elektronik agar tidak melebihi batas aman. "Masyarakat harus menghindari paparan suara keras dalam waktu lama, baik di tempat kerja, saat menggunakan alat elektronik, maupun di lingkungan hiburan," imbuhnya.

Peringatan ini sangat relevan mengingat dampak gangguan pendengaran bukan hanya memengaruhi kualitas hidup, tetapi juga dapat berdampak signifikan terhadap aspek sosial dan ekonomi seseorang. Dengan mematuhi panduan dan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan, masyarakat dapat berkontribusi dalam menjaga kesehatan pendengaran mereka.

Hari Pendengaran Sedunia ini menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melindungi kesehatan pendengaran demi masa depan yang lebih baik. Yudhi mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kampanye ini, serta terus mengikuti perkembangan informasi dan edukasi kesehatan pendengaran. Dengan upaya bersama, kesehatan pendengaran dapat tetap terjaga dan meningkatkan kualitas hidup seluruh masyarakat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index