KPR

Agung Podomoro Land (APLN) Mantapkan Sinergi dengan Perbankan, Bidik Penyaluran KPR dan KPA Rp796,6 Triliun pada 2025

Agung Podomoro Land (APLN) Mantapkan Sinergi dengan Perbankan, Bidik Penyaluran KPR dan KPA Rp796,6 Triliun pada 2025
Agung Podomoro Land (APLN) Mantapkan Sinergi dengan Perbankan, Bidik Penyaluran KPR dan KPA Rp796,6 Triliun pada 2025

JAKARTA - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) intensif memperkuat kerjasamanya dengan sektor perbankan dan agen properti dalam upaya mengejar target ambisius penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) yang mencapai angka fantastis Rp796,6 triliun pada tahun 2025. Langkah strategis ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan penjualan di sektor properti yang telah menjadi pilar ekonomi nasional.*

Bacelius Ruru, Direktur Utama APLN, menyatakan bahwa kolaborasi yang telah terjalin lebih dari 55 tahun antara perbankan dan agen properti sangatlah krusial dalam mengokohkan posisi perusahaan di industri ini. "Dengan dukungan ini, sektor properti diprediksi tumbuh lebih dari 2% pada 2025," ujar Ruru saat memberikan sambutan pada acara Podomoro Harmony Award 2025, yang digelar di Senayan City Mall, Jakarta.

Strategi Mendominasi Sektor Properti Nasional

Target penyaluran KPR dan KPA senilai Rp796,6 triliun ini mencakup 56,5% dari total kredit properti nasional, menunjukkan tingginya permintaan pasar yang harus dimanfaatkan oleh pelaku industri. APLN sendiri tidak hanya mengandalkan dukungan dari pihak swasta, namun juga berharap pada peran serta pemerintah. "Kami berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan perbankan dan agen properti guna mencapai target ambisius ini," tegas Ruru.

Pembebasan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN-DTP), sebagai bagian dari kebijakan stimulus fiskal, turut memberikan dorongan signifikan. Selain itu, terdapat pula rencana pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), serta tren suku bunga rendah yang diharapkan bisa meningkatkan daya beli masyarakat. Langkah-langkah ini diiringi oleh dukungan penuh dari pemerintah untuk memacu laju industri properti yang sehat dan berkelanjutan.

Tantangan dan Peluang di Tahun Mendatang

Ruru juga tidak menutup mata terhadap tantangan yang mungkin timbul di tengah situasi ekonomi global yang dinamis. Namun, ia optimis bahwa sinergi positif antara pemerintah, perbankan, dan agen properti dapat mengatasinya. "Kami percaya kolaborasi ini dapat membuka banyak peluang baru dan memperkuat daya saing bidang properti kita di pasar nasional dan internasional," ujarnya dengan optimisme.

Kolaborasi ini diarahkan untuk tidak hanya memenuhi permintaan lokal namun juga merambah pasar internasional, sejalan dengan visi APLN untuk menjadi pemain global yang diperhitungkan. Langkah ini tentunya disertai dengan peningkatan kualitas produk dan layanan yang ditawarkan kepada konsumen.

Dampak dan Implikasi Terhadap Perekonomian

APLN memperkirakan strategi ini akan mampu menstimulasi investasi dan mendukung stabilitas perekonomian nasional, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja baru. Dampaknya bisa dirasakan hingga ke berbagai sektor terkait, seperti konstruksi, manufaktur bahan bangunan, dan jasa keuangan.

Dengan kerjasama yang semakin erat dan dukungan dari kebijakan pemerintah, APLN optimis bahwa target besar ini bukan sekadar impian belaka. Sebaliknya, ini adalah visi yang terukur dan direncanakan dengan matang untuk membawa kontribusi signifikan terhadap pembangunan nasional.

Langkah APLN memperkuat sinergi dengan berbagai pihak ini diharapkan bisa menjadi katalis bagi pertumbuhan sektor properti nasional. Memanfaatkan momentum tren pertumbuhan ekonomi, serta mengambil langkah strategis untuk menjawab tantangan pasar, menjadi kunci keberhasilan bagi APLN dan para pelakunya. Dalam beberapa tahun ke depan, semua mata akan tertuju pada bagaimana APLN mampu mewujudkan target ambisius ini dan dampak apa yang dapat ditimbulkannya bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index