JAKARTA – Produk sepatu kulit lokal buatan Indonesia semakin menunjukkan eksistensinya di pasar dalam negeri maupun luar negeri. Salah satunya adalah Blankenheim, brand sepatu kulit asal Bandung yang berhasil mencuri perhatian tokoh-tokoh besar seperti Erick Thohir dan Wishnutama.
Menariknya, kisah di balik lahirnya Blankenheim berawal dari pengalaman seorang pemuda Bandung yang merantau ke Belanda. Beny Ramdani Sofara, founder Blankenheim, terinspirasi saat melihat sepatu kulit buatan Indonesia dijual dengan merek asing dan harga tinggi di sebuah toko di Alun-Alun Kota Deventer, Belanda.
"Waktu itu saya nemu sepatu yang saya taksir. Pas saya lihat, lho! Ternyata buatan Indonesia, tapi menggunakan merek luar. Harga sepatunya kalau dirupiahkan sekitar empat juta sekian," ujar Beny Ramdani Sofara kepada TribunJabar.id.
Dari pengalaman tersebut, Beny menyadari bahwa produk kulit Indonesia sebenarnya memiliki potensi besar di pasar internasional. Sekembalinya ke Indonesia, ia pun melakukan riset selama satu tahun sebelum akhirnya mendirikan Blankenheim pada tahun 2013.
Nama Blankenheim dan Keterkaitan dengan Jerman
Nama Blankenheim ternyata bukan sembarang nama. Beny mengambilnya dari jalan tempat ia tinggal saat menempuh studi S2 di Belanda pada tahun 2010. Namun, belakangan ia mengetahui bahwa Blankenheim juga merupakan nama sebuah kota kecil di Jerman dan nama keluarga yang memiliki sejarah panjang dalam industri sepatu.
"Waktu itu ada orang Jerman yang pakai nama keluarga Blankenheim datang ke toko. Dia cerita bahwa kakek buyutnya di tahun 1900 adalah seorang pengrajin sepatu," ungkap Beny.
Cerita unik ini pun menjadi brand story yang semakin memperkuat identitas Blankenheim sebagai produk premium dengan sejarah yang menarik.
Blankenheim, Sepatu Kulit Versatile yang Bisa Formal dan Kasual
Berbeda dengan kebanyakan sepatu kulit yang identik dengan gaya formal seperti pantofel, Beny justru ingin menciptakan sepatu kulit yang bisa digunakan secara kasual maupun formal.
"Saya belum pernah menemukan sepatu kulit yang bisa dipakai casual. Selama ini sepatu kulit lebih banyak digunakan untuk acara formal. Nah, saya ingin menciptakan sepatu yang versatile," jelasnya.
Dalam produksinya, Blankenheim menggunakan bahan kulit sapi asli untuk sepatu dan kulit domba untuk produk jaket, tas, dompet, hingga aksesoris lainnya. Kulit mentahnya dipasok dari berbagai daerah seperti Surabaya, Magelang, dan Garut.
Harga dan Kualitas Produk Blankenheim
Blankenheim menawarkan sepatu kulit dengan harga mulai dari Rp725 ribu hingga jutaan rupiah, tergantung jenis dan desainnya.
"Kalau produk custom, harganya bisa sampai 3 jutaan. Produk paling mahal itu travel bag, bisa Rp3,5 sampai Rp4 juta, karena ukurannya besar. Hitungannya satu badan sapi," terang Beny.
Sebagai produk premium, Blankenheim juga menawarkan garansi perbaikan dan penggantian sol sepatu, memastikan pelanggan mendapatkan kualitas terbaik dari produknya.
Dilirik Erick Thohir, Penjualan Melejit
Meski sempat mengalami penurunan omzet selama pandemi Covid-19, keberuntungan datang ketika Erick Thohir mengenakan sepatu Blankenheim.
"Pas pandemi, omzet kami turun drastis. Tapi setelah Covid selesai, alhamdulillah dapat rezeki. Sepatu kami sampai ke Pak Erick Thohir, terus beliau posting di Instagram. Nah, setelah itu, penjualan langsung naik," ungkap Beny.
Dalam unggahan Instagram , Erick Thohir memuji Blankenheim sebagai brand sepatu lokal berkualitas tinggi.
"Ini salah satu brand sepatu lokal pilihan saya untuk ke kantor. Blankenheim Cap-Toe, buatan @blankenheimstyle asal Bandung. Saya suka desainnya yang simpel tapi tetap stylish. Cocok banget buat melengkapi penampilan smart casual atau event. Bahan kulitnya halus. Lokal punya, keren gayanya!" tulis Erick Thohir.
Tak hanya Erick Thohir, Wishnutama juga sempat mendapatkan sepatu Blankenheim melalui perantara Fiki Satari, seorang akademisi dan pengusaha.
"Awalnya sepatu itu buat Pak Wishnutama. Tapi pas sedang rapat, Pak Erick Thohir melihatnya dan bilang, ‘Eh, apa itu? Gua pakai dulu deh’," cerita Beny sambil tertawa.
Setelah postingan Erick Thohir viral, penjualan Blankenheim meningkat 200-300 persen dalam waktu singkat, dan followers Instagram brand ini melonjak drastis.
Dukungan BRI dan Ekspansi ke Pasar Internasional
Sebagai UMKM binaan BRI, Blankenheim mendapat berbagai dukungan dari perbankan, mulai dari program pelatihan manajemen, digitalisasi, hingga akses ke pasar yang lebih luas.
"BRI itu nggak cuma kasih modal, tapi juga pelatihan dan membantu kami bertemu buyer lokal maupun internasional. Percuma kalau kita pandai bikin produk tapi nggak tahu jualnya ke mana, kan? Nah, BRI itu mendorong sampai ke akses pasarnya," jelas Beny.
Baru-baru ini, Blankenheim bahkan dipertemukan dengan pembeli dari Malaysia melalui program business matching yang difasilitasi oleh BRI.
"Sekarang masih dalam tahap business matching. Artinya, pembinaan dari BRI ini benar-benar sampai ke level internasional," pungkasnya.
Blankenheim, Bukti Sepatu Lokal Bisa Mendunia
Dengan kualitas tinggi, brand story yang kuat, serta dukungan berbagai pihak, Blankenheim terus berkembang sebagai produk sepatu kulit lokal yang mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.
Dari kisah Beny Ramdani Sofara, terbukti bahwa produk lokal Indonesia memiliki potensi besar untuk sukses jika dikelola dengan baik. Tak hanya soal kualitas, tetapi juga strategi pemasaran dan dukungan yang tepat.
Kini, Blankenheim bukan sekadar merek sepatu kulit asal Bandung, tetapi juga simbol keberanian dan inovasi anak bangsa dalam membawa produk lokal ke tingkat global.