OJK

Bos OJK Angkat Bicara Soal Kondisi IHSG Pasca Lebaran 2025

Bos OJK Angkat Bicara Soal Kondisi IHSG Pasca Lebaran 2025

JAKARTA - Pasca libur panjang Lebaran 2025, kondisi pasar saham Indonesia menjadi sorotan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhirnya buka suara terkait pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami volatilitas signifikan.

Sepanjang pekan terakhir menjelang Lebaran, bursa saham domestik mengalami gejolak luar biasa. Bahkan, Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat menghentikan sementara perdagangan atau trading halt pada Selasa 18 Maret 2025 akibat penurunan IHSG yang mencapai lebih dari 5% dalam satu sesi perdagangan.

Ketua OJK menyatakan bahwa kondisi ini merupakan respons pasar terhadap berbagai faktor ekonomi global maupun domestik. “Kami memahami bahwa pelaku pasar merespons berbagai sentimen ekonomi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. OJK terus memantau pergerakan pasar secara ketat agar stabilitas tetap terjaga,” ujar Ketua OJK dalam keterangannya, Jumat 21 Maret 2025.

Fluktuasi Pasar dan Faktor Pemicu

Menjelang libur Lebaran, pasar saham Indonesia mengalami tekanan yang cukup besar. Anjloknya IHSG dalam beberapa sesi perdagangan terakhir dipengaruhi oleh kombinasi faktor eksternal dan internal.

Dari sisi eksternal, ketidakpastian global akibat gejolak ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa turut memengaruhi kepercayaan investor di Indonesia. Selain itu, kenaikan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) menambah tekanan terhadap pasar keuangan, termasuk IHSG.

Sementara dari faktor domestik, aliran dana investor asing yang keluar dari pasar modal Indonesia menjadi salah satu pemicu utama tekanan terhadap IHSG. Beberapa investor cenderung mengambil langkah wait and see dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi pasca Lebaran.

“Kami mencermati bahwa pergerakan IHSG menjelang Lebaran dipengaruhi oleh tekanan jual yang tinggi dari investor asing, serta respons terhadap kebijakan makroekonomi yang tengah berlangsung,” ujar seorang analis pasar modal.

Upaya OJK Menjaga Stabilitas Pasar

Untuk mengatasi volatilitas yang terjadi, OJK bersama BEI telah menerapkan sejumlah langkah strategis guna menjaga stabilitas pasar modal Indonesia. Salah satunya adalah kebijakan trading halt yang diterapkan ketika IHSG turun drastis dalam waktu singkat.

“Kami memiliki mekanisme pengamanan yang bertujuan untuk melindungi investor dari volatilitas yang terlalu ekstrem. Jika penurunan indeks terlalu tajam, maka kami akan menghentikan sementara perdagangan untuk memberi kesempatan pasar beradaptasi,” jelas Ketua OJK.

Selain itu, OJK juga terus mendorong penguatan fundamental emiten dan peningkatan transparansi dalam laporan keuangan perusahaan publik. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kepercayaan lebih kepada para investor.

Prediksi IHSG Pasca Lebaran

Pasca libur panjang Idul Fitri, pelaku pasar masih akan mencermati arah kebijakan ekonomi pemerintah serta perkembangan global yang dapat memengaruhi pasar saham. Sejumlah analis memperkirakan bahwa pergerakan IHSG akan kembali stabil setelah periode volatilitas tinggi menjelang Lebaran.

Menurut data historis, IHSG cenderung mengalami pemulihan setelah libur panjang, terutama jika didukung oleh data ekonomi yang positif dan kebijakan moneter yang kondusif. “Jika stabilitas makroekonomi dapat terjaga, kami optimis bahwa IHSG akan kembali menguat dalam beberapa pekan ke depan,” kata seorang ekonom senior.

Namun, tantangan tetap ada. Ketidakpastian global dan dinamika ekonomi domestik masih berpotensi memberikan dampak terhadap pasar modal. Oleh karena itu, investor diimbau untuk tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.

“Kami menyarankan para investor untuk tetap melakukan diversifikasi portofolio dan tidak terpancing oleh spekulasi jangka pendek. Fokus pada fundamental saham dan analisis yang mendalam akan membantu mengurangi risiko,” tambah analis tersebut.

Pasar saham Indonesia mengalami tekanan signifikan menjelang Lebaran, yang memicu terjadinya trading halt di BEI. OJK menegaskan bahwa volatilitas ini merupakan bagian dari dinamika pasar yang dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal.

Dengan berbagai langkah stabilisasi yang diterapkan oleh OJK dan BEI, diharapkan IHSG dapat kembali ke jalur positif pasca libur Lebaran. Namun, pelaku pasar tetap perlu waspada terhadap potensi risiko yang masih membayangi perekonomian global dan domestik.

“Stabilitas pasar modal menjadi prioritas utama kami. Kami akan terus melakukan pengawasan dan langkah-langkah strategis guna menjaga kepercayaan investor serta mendorong pertumbuhan yang sehat di sektor keuangan,” pungkas Ketua OJK.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index