Kemenkes

Kemenkes: Lebih dari 777 Ribu Warga Ikut Program Cek Kesehatan Gratis, Ini Daftar Wilayah dengan Partisipasi Tertinggi

Kemenkes: Lebih dari 777 Ribu Warga Ikut Program Cek Kesehatan Gratis, Ini Daftar Wilayah dengan Partisipasi Tertinggi
Kemenkes: Lebih dari 777 Ribu Warga Ikut Program Cek Kesehatan Gratis, Ini Daftar Wilayah dengan Partisipasi Tertinggi

JAKARTA – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) mencatat bahwa program Cek Kesehatan Gratis (CKG) telah menarik lebih dari 777 ribu peserta dari 9.285 Puskesmas yang tersebar di 502 kabupaten/kota dan 38 provinsi di seluruh Indonesia.

Pencapaian ini menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat terhadap layanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah. Terdapat 20 kabupaten/kota dengan tingkat kehadiran tertinggi. Kabupaten Lamongan menempati posisi pertama dengan 27.284 peserta, disusul oleh Mojokerto dengan 24.361 peserta, serta Kota Semarang dengan 19.997 peserta.

Inisiatif Besar untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa program Cek Kesehatan Gratis merupakan salah satu inisiatif kesehatan terbesar yang pernah dijalankan oleh Kemenkes. Program ini bertujuan untuk menjangkau lebih dari 280 juta masyarakat Indonesia dan meningkatkan kualitas kesehatan secara menyeluruh.

"Khususnya bagi ibu hamil dan balita, program ini menyediakan pemeriksaan kesehatan yang sangat penting untuk mendeteksi masalah kesehatan sejak dini," ujar Menkes dikutip dari laman Kemenkes RI.

Melalui program ini, masyarakat dapat mengakses berbagai layanan pemeriksaan kesehatan, mulai dari skrining penyakit jantung, kanker, hingga kesehatan mental. Program ini juga memberikan perhatian khusus kepada ibu hamil dan balita untuk mendeteksi potensi masalah kesehatan sejak dini.

Tahapan dan Fokus Pelaksanaan Program

Program Cek Kesehatan Gratis dirancang berdasarkan siklus hidup masyarakat dan berfokus pada tiga momentum utama, yaitu ulang tahun, sekolah, serta pemeriksaan khusus bagi ibu hamil dan balita. Sejak diluncurkan pada 10 Februari 2025, pemeriksaan bagi masyarakat usia 0-16 tahun dan 18 tahun ke atas dilakukan sesuai tanggal ulang tahun masing-masing individu.

Mulai Juli 2025, cakupan program ini akan diperluas ke lingkungan sekolah untuk menyasar anak usia 7-17 tahun guna memastikan pemeriksaan kesehatan rutin bagi siswa. Pemeriksaan bagi ibu hamil dan balita akan dilakukan di Puskesmas dan Posyandu dengan cakupan skrining hormon, deteksi penyakit jantung bawaan, pemeriksaan gigi, kesehatan mata, telinga, serta tekanan darah.

Bagi orang dewasa dan lansia, program ini menitikberatkan pada pemeriksaan risiko stroke, kanker, serta kesehatan mental dan fisik. Tak hanya itu, CKG juga mencakup skrining kesehatan jiwa sejak usia sekolah dasar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental.

"Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental yang sering kali terabaikan," ujar Menkes.

Target Pemeriksaan Ditingkatkan hingga 300 Ribu Per Hari

Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto menegaskan bahwa target pemeriksaan CKG akan terus ditingkatkan. Saat ini, Kemenkes menargetkan 50 ribu pemeriksaan per hari, yang diharapkan dapat meningkat menjadi 100 ribu, hingga mencapai 300 ribu pemeriksaan per hari guna mencapai 100 juta pemeriksaan setiap tahunnya.

"Lamongan, Mojokerto, Semarang, Jember, dan Demak berhasil karena ada instruksi kepala daerah yang jelas, serta dukungan data yang diberikan dari pimpinan wilayah, kepala desa, atau lurah," ujar Bima.

Dengan program ini, diharapkan masyarakat Indonesia semakin sadar akan pentingnya deteksi dini berbagai penyakit serta menjaga pola hidup sehat. Pemerintah terus mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan layanan kesehatan gratis ini demi meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index