JAKARTA - Berlari adalah salah satu olahraga yang paling populer dan dianggap mudah serta ekonomis. Namun, jangan sekali-kali menganggap remeh teknik berlari yang benar. Kesalahan dalam postur berlari ternyata bisa menimbulkan dampak serius, termasuk risiko skoliosis atau kelainan pada tulang belakang. Penting bagi kita semua untuk memahami dan mempraktikkan teknik berlari yang benar guna menghindari masalah kesehatan yang terjadi akibat postur berlari yang salah.
Dokter Phedy, seorang konsultan tulang belakang dari Eka Hospital BSD, menekankan betapa pentingnya menjaga postur yang benar saat berlari. Dalam sesi temu media yang digelar di Eka Hospital, ia menjelaskan bahwa permasalahan tulang belakang bisa timbul jika kita tidak berhati-hati saat berlari. Menurutnya, “Jika seseorang berlari dengan posisi tubuh membungkuk atau tidak seimbang, maka tekanan pada tulang belakang menjadi tidak merata. Hal ini bisa mempercepat degenerasi bantalan tulang dan dalam jangka panjang berisiko memicu skoliosis.”
Seiring waktu, teknik berlari yang salah dapat membuat tubuh beradaptasi dengan kebiasaan tersebut, mengakibatkan perubahan pada bentuk tulang belakang. Oleh karena itu, memperhatikan postur tubuh saat berlari menjadi krusial. Berdasarkan penjelasan Dokter Phedy, saat berlari, pastikan postur tubuh tetap tegak, kepala menghadap ke depan, dan punggung dalam posisi netral. Bahu sebaiknya dibiarkan rileks untuk menghindari ketegangan berlebih.
Selain menjaga postur yang benar, pemanasan sebelum berlari juga menjadi hal penting yang tidak boleh dilewatkan. Dokter Phedy menjelaskan, "Pemanasan sebelum lari bukan sunnah, melainkan wajib hukumnya." Pemanasan yang tepat dapat membantu otot-otot punggung lebih siap untuk menopang beban dan melindungi bantalan tulang belakang dari tekanan berlebih. Tanpa pemanasan yang cukup, otot-otot masih dalam kondisi belum siap, sehingga bantalan tulang belakang akan lebih rentan terhadap tekanan, yang dapat meningkatkan risiko cedera, termasuk skoliosis.
Selain aspek teknik, aspek peralatan seperti pemilihan alas kaki yang tepat juga sangat berpengaruh. Memilih sepatu lari yang sesuai dengan bentuk kaki dapat membantu meredam benturan yang terjadi selama berlari. Dokter Phedy menyarankan untuk memilih sepatu yang benar-benar mendukung kegiatan lari, bukan hanya berdasarkan penampilan. Pemilihan sepatu yang tepat ini akan membantu mengurangi tekanan berlebih pada tulang belakang dan menurunkan risiko skoliosis.
Hindari posisi membungkuk atau terlalu condong ke depan saat berlari, karena hal itu dapat meningkatkan tekanan yang tidak merata pada tulang belakang. Jika Anda sudah terbiasa berlari dengan postur yang salah, tubuh akan 'terbiasa' dan malah beradaptasi dengan posisi tersebut, sehingga perubahan bentuk tulang belakang bisa terjadi. Seperti yang diingatkan oleh Dokter Phedy, “Jika sudah terbiasa berlari dengan postur yang salah, lama-kelamaan tubuh akan beradaptasi dengan posisi tersebut, yang bisa menyebabkan perubahan bentuk tulang belakang.”
Dalam kesimpulannya, berlari mungkin terlihat sebagai olahraga yang mudah dan murah, tetapi praktik teknik yang salah dapat berujung pada masalah serius. Mulai dari sekarang, penting untuk memperhatikan postur tubuh, melakukan pemanasan dengan benar, dan memilih sepatu lari yang tepat guna mencegah risiko skoliosis dan menjaga kesehatan tulang belakang.
Dengan memahami pentingnya postur berlari yang benar, kita dapat memilih tindakan pencegahan yang tepat untuk menjaga kesehatan. Jangan anggap enteng masalah skoliosis, karena ini bisa berujung pada masalah tulang belakang yang lebih serius, seperti saraf kejepit di kemudian hari. Bagi siapa pun yang rutin berlari atau baru ingin memulai, prioritas utama harus diberikan kepada teknik dan persiapan yang tepat. Ini bukan hanya tentang berlari, tetapi juga tentang bagaimana mempertahankan kesehatan tubuh secara keseluruhan.