JAKARTA – Pemerintah Indonesia kembali melanjutkan pembangunan proyek Dimethyl Ether (DME) berbahan baku batu bara kalori rendah sebagai alternatif pengganti Liquefied Petroleum Gas (LPG), dengan tujuan mengurangi ketergantungan pada impor. Langkah strategis ini diambil guna memanfaatkan sumber daya dalam negeri secara maksimal.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa rencana DME sudah ada sejak lama, bahkan proyek ini sudah sempat groundbreaking. Namun, proyek tersebut sempat terhambat ketika perusahaan petrokimia asal Amerika Serikat, Air Products and Chemicals Inc, menarik diri. Tak hanya itu, investor dari China yang sempat tertarik juga tidak dapat mengimplementasikan proyek tersebut. Hal ini memaksa pemerintah mencari pendekatan baru untuk melanjutkan proyek DME.
“Uangnya, capex-nya semua dari pemerintah dan dari swasta nasional. (Modal) Salah satu di antaranya adalah Danantara. Jadi saya pikir kali ini enggak ada lagi ketergantungan kepada pihak lain,” ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Dalam usaha untuk tidak bergantung pada investor asing, proyek ini akan mendapatkan dukungan penuh dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Badan ini dipilih untuk mendanai proyek ambisius tersebut dengan harapan dapat meningkatkan pengelolaan sumber daya lokal dan memastikan proyek berjalan lancar tanpa campur tangan asing.
Bahlil menambahkan bahwa proyek DME kali ini akan dijalankan di tiga lokasi strategis, yakni Sumatra Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. “Ada 3 atau 4 proyek yang akan kita dorong DME secara paralel,” terang Bahlil. Dengan penyebaran proyek ini di beberapa lokasi, diharapkan juga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah sekitar.
Lebih lanjut, Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Tri Winarno, menyampaikan bahwa pendanaan proyek DME sepenuhnya berasal dari pemerintah dan bukan sebagai tugas yang diberikan kepada PT Bukit Asam Tbk (PTBA). “Keterlibatan PTBA nantinya dalam konteks kerja sama saja,” ujar Tri. Ini berarti PTBA hanya akan berperan sebagai mitra kerja dari pemerintah dalam pelaksanaan proyek ini, tidak lebih.
Ketika ditanya mengenai kapan proyek ini akan mulai beroperasi, Tri menjawab secara singkat namun menjanjikan, “Dalam waktu dekat.” Pernyataan ini memberikan harapan baru akan percepatan proyek strategis yang sudah lama dinanti-nantikan oleh masyarakat.
DME, sebagai alternatif LPG domestik, diharapkan dapat mengurangi beban impor energi yang selama ini menjadi tantangan bagi Indonesia. Dengan memanfaatkan batu bara kalori rendah yang melimpah di negeri ini, proyek ini berpotensi menjadi jalan keluar dari ketergantungan pada sumber energi impor, sekaligus menjawab tantangan pengelolaan sumber daya alam secara lebih efisien dan berkelanjutan.
Hal ini sejalan dengan visi pemerintah dalam meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan. Dalam jangka panjang, keberhasilan dari proyek DME ini diharapkan tidak hanya mengurangi tekanan ekonomi akibat impor LPG tetapi juga membantu Indonesia mencapai swasembada energi yang lebih berkelanjutan.
Dukungan dari Danantara sebagai salah satu investor lokal, menegaskan keyakinan pemerintah bahwa potensi sumber daya dalam negeri mampu diwujudkan secara mandiri. Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat memotivasi keberlanjutan penggunaan sumber energi lokal lainnya yang lebih ramah lingkungan.
Melalui langkah strategis ini, pemerintah menunjukkan komitmennya untuk melepaskan ketergantungan kepada asing dalam pengelolaan sumber daya energi dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki negeri sendiri. Ke depannya, keberhasilan proyek DME ini juga diharapkan dapat membuka peluang bagi pengembangan proyek energi baru terbarukan lainnya di Indonesia, menjadikan negara ini lebih mandiri dan berdaulat dalam bidang energi.
Di tengah tantangan global dan ketidakpastian ekonomi dunia, langkah melibatkan Danantara dalam proyek DME adalah keputusan strategis untuk menjamin keberlanjutan dan kesuksesan proyek vital bagi masa depan energi Indonesia. Dengan harapan besar dan usaha yang terkoordinasi, proyek ini diharapkan dapat membawa Indonesia menuju era baru ketahanan energi yang lebih baik.