JAKARTA - Perkembangan digitalisasi telah memberikan dampak besar dalam kehidupan masyarakat, menciptakan berbagai kemudahan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Tak hanya bagi konsumen, perkembangan teknologi ini juga menjadi peluang emas bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang selama ini dikenal sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Salah satu kisah inspiratif datang dari pasangan Yudiana Lyn dan Larry Hasan, yang berhasil meraih sukses luar biasa lewat penjualan alat masak kayu halal melalui platform e-commerce Shopee.
Awal Mula Berdirinya HomLiv: Berawal dari Pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia pada tahun 2020 membawa dampak besar bagi hampir semua sektor ekonomi, tak terkecuali bagi pelaku usaha kecil. Yudiana Lyn, yang sebelumnya berprofesi sebagai importir alat masak dari China, terpaksa menghadapi kenyataan pahit ketika kebijakan lockdown menghambat pasokan barang. Dengan ketiadaan produk impor yang bisa dijual, Yudiana pun mulai mencari solusi alternatif yang dapat menggerakkan usahanya.
“Pada saat lockdown, produk yang paling laris di pasar adalah rolling pin, alat masak untuk membuat adonan roti dan mie. Melihat peluang ini, saya berpikir mengapa tidak memproduksi rolling pin dari bahan baku kayu lokal yang berkualitas,” ujar Yudiana mengenang awal perjalanan bisnisnya.
Dari situ, ia mulai bekerja sama dengan pengrajin kayu di Yogyakarta untuk menciptakan produk-produk alat masak berbahan kayu, yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memiliki kualitas tinggi. Produk pertama yang diproduksi adalah rolling pin, kemudian berkembang menjadi berbagai macam alat masak lainnya seperti sutil, talenan, piring anak, hingga ulekan.
Menjangkau Pasar Digital dan Meningkatkan Penjualan
Awalnya, produk HomLiv dijual secara offline dengan menitipkan barang di berbagai toko, termasuk salah satu pusat perbelanjaan besar di Indonesia, yaitu Aeon. Namun, pada tahun 2021, Yudiana mulai memanfaatkan platform e-commerce Shopee untuk menjual produknya secara online.
Menghadapi pasar online yang sangat kompetitif, Yudiana menyadari bahwa untuk menarik perhatian konsumen, ia perlu menawarkan lebih dari sekadar produk berkualitas. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk menambah nilai pada produknya dengan mengurus berbagai sertifikasi penting, salah satunya adalah Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK).
“Sertifikasi SVLK ini penting untuk memastikan bahwa kayu yang kami gunakan berasal dari sumber yang sah dan dikelola dengan baik. Selain itu, produk kami juga sudah dilengkapi dengan sertifikat halal, yang menambah kepercayaan konsumen terhadap kualitas dan keamanan produk kami,” jelas Yudiana.
Sertifikasi ini memberikan keunggulan tersendiri bagi HomLiv. Tidak hanya dapat meyakinkan konsumen bahwa produk mereka aman digunakan, tetapi juga memperkuat posisi HomLiv sebagai merek alat masak kayu yang berkualitas tinggi dan terjamin legalitasnya.
Keberhasilan Penjualan yang Meningkat Pesat
Hasil dari digitalisasi yang diterapkan dalam bisnis ini pun sangat memuaskan. Yudiana mengungkapkan bahwa sejak memanfaatkan platform Shopee, penjualannya meningkat hingga 20 kali lipat dibandingkan dengan penjualan secara offline. “Melalui Shopee, penjualan kami meningkat pesat. Dari yang awalnya hanya memiliki dua orang karyawan, kini kami sudah memiliki lebih dari 30 orang,” katanya.
Tidak hanya itu, Yudiana juga memanfaatkan berbagai fitur yang ditawarkan oleh Shopee untuk mendongkrak penjualan. Salah satunya adalah mengikuti event-event besar, seperti promosi di tanggal kembar, serta menciptakan program promosi sendiri yang dinamakan “HomLiv Adoption Day.” Dengan harga produk yang terjangkau, mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 150.000, produk HomLiv menjadi pilihan banyak konsumen yang mencari alat masak berkualitas dengan harga yang bersahabat.
Mencapai Pasar Global: Ekspor ke Jepang
Keberhasilan di pasar domestik tidak berhenti di situ. Pada tahun 2024, HomLiv berhasil menembus pasar internasional dengan melakukan ekspor produk alat masak kayu ke Jepang. Keberhasilan ini menjadi tonggak baru dalam perjalanan bisnis Yudiana dan Larry.
“Kami berhasil mengekspor produk ke Jepang. Ini adalah lompatan besar bagi kami. Bahkan, kami mendapat ucapan selamat dari Pak Sandiaga Uno, yang tentunya semakin memotivasi kami untuk terus berkembang,” kata Yudiana dengan semangat.
Inovasi dan Komitmen terhadap Kualitas
Kesuksesan HomLiv tidak lepas dari komitmen Yudiana dan tim untuk selalu menjaga kualitas produk dan berinovasi sesuai dengan kebutuhan pasar. Sebagai brand yang fokus pada alat masak kayu, HomLiv tidak hanya memperhatikan aspek fungsionalitas, tetapi juga estetika dan keberlanjutan.
“Selain kualitas dan keamanan, kami juga berusaha untuk terus berinovasi. Kami ingin produk kami tidak hanya berguna, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi konsumen. Kami percaya bahwa produk lokal dengan kualitas terbaik bisa bersaing di pasar global,” ujar Yudiana dengan penuh keyakinan.
Kisah sukses HomLiv menunjukkan bagaimana UMKM bisa bangkit dan berkembang dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Melalui platform digital seperti Shopee, Yudiana dan Larry Hasan telah membuktikan bahwa dengan kreativitas, inovasi, dan komitmen terhadap kualitas, sebuah usaha kecil dapat meraih keberhasilan yang luar biasa. Dengan semakin berkembangnya digitalisasi, peluang bagi UMKM di Indonesia untuk berkembang semakin terbuka lebar, dan HomLiv adalah salah satu contoh nyata bahwa kesuksesan tersebut dapat tercapai dengan kerja keras dan ketekunan.