JAKARTA – Memasuki pekan keempat April 2025, harga bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) seperti Pertamina, Shell, Vivo, dan BP tercatat tidak mengalami perubahan meskipun baru melewati masa libur panjang akhir pekan. Stabilitas harga ini membawa angin segar bagi masyarakat dan pengguna kendaraan yang sebelumnya mengantisipasi potensi kenaikan harga pasca liburan.
Berdasarkan pantauan dari situs resmi masing-masing penyedia layanan BBM, pergerakan harga pada pekan keempat April tetap sama seperti yang berlaku sejak awal bulan, menandakan kondisi pasar yang masih stabil di tengah fluktuasi global harga energi.
Harga BBM Pertamina Tak Berubah Sejak Akhir Maret
Mengacu pada informasi dari laman resmi Pertamina, harga BBM di SPBU milik BUMN tersebut tidak mengalami perubahan. Harga ini berlaku di wilayah dengan tarif Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen, termasuk DKI Jakarta.
Berikut adalah rincian harga BBM Pertamina per liter:
Pertalite: Rp10.000
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo: Rp13.500
Pertamax Green 95: Rp13.250
Dexlite: Rp13.600
Pertamina Dex: Rp13.900
“Harga ini sudah berlaku sejak akhir Maret dan belum ada penyesuaian hingga saat ini,” demikian tercantum dalam situs resmi Pertamina pada Senin, 21 April 2025.
Kondisi ini membuat Pertamina tetap kompetitif di pasar BBM nasional dan memberikan kepastian bagi konsumen yang mengandalkan produk BBM subsidi dan non-subsidi.
Shell Pertahankan Harga Sejak 1 April 2025
Tak hanya Pertamina, Shell Indonesia juga mempertahankan harga jual BBM-nya. Data dari situs resmi Shell menunjukkan tidak ada perubahan harga, baik untuk varian bensin maupun solar.
Berikut ini rincian harga BBM Shell:
Shell Super: Rp12.920
Shell V-Power: Rp13.370
Shell V-Power Nitro+: Rp13.550
Shell V-Power Diesel: Rp14.060
Dengan harga yang konsisten, Shell tetap menargetkan konsumen kelas menengah ke atas yang mengutamakan efisiensi mesin dan performa tinggi.
BP-AKR Ikut Stabilkan Harga BBM di Pasar
SPBU BP-AKR juga mencatat tidak ada perubahan harga sejak awal April. Penyesuaian harga terakhir dilakukan pada 1 April 2025, dan setelah itu belum ada revisi lanjutan.
Berikut ini adalah harga BBM di SPBU BP saat ini:
BP 92: Rp12.800
BP Ultimate: Rp13.370
BP Diesel Ultimate: Rp14.060
BP tetap bersaing di pasar BBM non-subsidi, dengan menawarkan pilihan produk yang diklaim ramah lingkungan dan mampu menjaga performa kendaraan dalam jangka panjang.
Vivo Lakukan Penyesuaian Kecil di Awal April
Berbeda dengan tiga operator lainnya, SPBU Vivo Energy Indonesia sempat melakukan penyesuaian harga untuk varian BBM Revvo 90. Dikutip dari akun resmi Instagram Vivo, harga Revvo 90 turun sebesar Rp100 per liter, dari sebelumnya Rp12.800 menjadi Rp12.700.
Berikut rincian harga BBM SPBU Vivo setelah penyesuaian:
Revvo 90: Rp12.700
Revvo 92: Rp12.920
Revvo 95: Rp13.370
Diesel Primus Plus: Rp14.060
“Penyesuaian harga dilakukan demi memberikan nilai tambah dan efisiensi bagi konsumen,” tulis pihak Vivo dalam unggahan media sosial resminya.
Langkah ini disambut positif oleh konsumen, khususnya pengguna kendaraan roda dua dan kendaraan pribadi dengan kapasitas mesin kecil yang lebih sensitif terhadap harga BBM.
Harga BBM Stabil: Faktor Positif Bagi Konsumen dan Sektor Transportasi
Stabilnya harga BBM selama beberapa pekan terakhir menjadi faktor penting dalam menjaga biaya logistik dan transportasi, terutama setelah momen libur panjang yang biasanya memicu kenaikan permintaan dan potensi kenaikan harga.
Analis energi nasional juga menyebutkan bahwa harga BBM yang stabil ini sejalan dengan strategi perusahaan dalam menghadapi ketidakpastian pasar global dan nilai tukar rupiah yang relatif terjaga.
“Kondisi harga BBM yang tetap ini menjadi indikator bahwa pasar energi domestik cukup stabil pasca-libur panjang. Ini juga menunjukkan adanya upaya menahan gejolak dari sisi konsumen,” ujar seorang analis energi kepada media.
Konsumen Bisa Bernapas Lega
Dengan tidak adanya perubahan harga BBM dari empat penyedia utama Pertamina, Shell, BP, dan Vivo sepanjang April 2025, masyarakat kini bisa menikmati stabilitas biaya transportasi pribadi. Langkah ini diharapkan dapat membantu menekan inflasi serta memberikan ruang konsumsi lebih besar pada sektor lain.
Pemerintah dan pelaku usaha SPBU diharapkan terus menjaga komunikasi transparan dan keterbukaan informasi harga agar masyarakat dapat merencanakan penggunaan bahan bakar secara lebih efisien.