JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berinovasi dalam memberikan kemudahan layanan kepada masyarakat, salah satunya dengan menghadirkan fitur pemesanan tiket kereta api lokal secara online melalui aplikasi KAI Access. Langkah ini memudahkan pelanggan yang selama ini harus mengantre di loket stasiun untuk membeli tiket.
Dengan sistem pemesanan digital ini, penumpang kini cukup menggunakan ponsel atau perangkat komputer mereka untuk membeli tiket kapan saja dan di mana saja. Hal ini dinilai tidak hanya praktis, tetapi juga lebih efisien dalam mendukung mobilitas masyarakat yang kian dinamis.
Kemudahan dalam genggaman
Executive Vice President Komunikasi Perusahaan KAI, Joni Martinus, menyatakan bahwa KAI terus berupaya melakukan digitalisasi untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan. “Dengan adanya fitur pemesanan tiket kereta api lokal secara online, masyarakat kini tidak perlu lagi antre di stasiun. Semua proses dapat dilakukan dari rumah atau kantor secara praktis,” ujarnya.
KAI Access kini menjadi satu-satunya kanal resmi pemesanan tiket kereta lokal yang diluncurkan untuk menjawab kebutuhan penumpang. Aplikasi ini dapat diunduh melalui Google Play Store untuk pengguna Android dan App Store untuk pengguna iOS. Untuk menggunakan layanan ini, pelanggan hanya perlu membuat akun dan mengisi data pribadi secara lengkap dan benar.
Langkah-langkah pemesanan tiket kereta lokal
Berikut ini adalah panduan lengkap untuk memesan tiket kereta api lokal secara online:
Unduh Aplikasi KAI Access dan buat akun.
Masukkan data pribadi seperti nama lengkap, nomor telepon, email, dan password.
Pastikan koneksi internet stabil saat proses pemesanan.
Siapkan detail perjalanan: stasiun asal, stasiun tujuan, tanggal keberangkatan, dan jumlah penumpang.
Pilih metode pembayaran yang tersedia seperti e-wallet (GoPay, OVO, LinkAja), kartu debit/kredit, atau transfer bank.
Siapkan kartu identitas seperti KTP atau SIM yang akan digunakan untuk proses verifikasi.
Setelah semua data siap, pengguna cukup memilih menu “Lokal” pada aplikasi, memasukkan data perjalanan, memilih jadwal kereta, mengisi data penumpang, memilih kursi (jika tersedia), dan melanjutkan ke proses pembayaran. Setelah pembayaran berhasil, e-tiket akan dikirimkan ke email dan bisa diakses langsung di aplikasi.
Proses boarding semakin mudah
Pada hari keberangkatan, penumpang cukup menunjukkan e-tiket dan kartu identitas yang digunakan saat pemesanan untuk proses verifikasi di pintu masuk stasiun. Petugas akan memindai kode QR dan mencocokkannya dengan identitas penumpang.
“Kami mengimbau agar penumpang datang lebih awal ke stasiun untuk menghindari keterlambatan, terutama di masa liburan atau akhir pekan,” tambah Joni.
Tips penting bagi calon penumpang
KAI memberikan sejumlah saran kepada penumpang agar pengalaman memesan tiket online semakin optimal, antara lain:
Pesan tiket jauh-jauh hari, terutama untuk akhir pekan dan musim liburan.
Pantau promo atau diskon yang tersedia secara berkala di aplikasi.
Gunakan fitur “Simpan Perjalanan” untuk rute yang sering digunakan.
Selalu cek jadwal keberangkatan sebelum hari H untuk mengantisipasi perubahan.
Manfaat besar dari digitalisasi layanan
Dengan pemesanan online, penumpang kini menikmati sejumlah keuntungan. Selain praktis dan hemat waktu, layanan ini juga menyediakan informasi jadwal dan harga tiket secara lengkap dan real-time. Fitur pembayaran yang beragam juga memberikan fleksibilitas bagi berbagai kalangan masyarakat.
“Transformasi digital ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memberikan layanan terbaik dan mempermudah mobilitas masyarakat,” ujar Joni Martinus.
Solusi atas kendala teknis
Meski sistem telah dirancang seoptimal mungkin, KAI juga telah menyiapkan layanan pelanggan untuk mengantisipasi kendala teknis seperti error aplikasi, kegagalan pembayaran, atau tiket yang tidak muncul. Pelanggan dapat menghubungi call center 121 atau melalui fitur bantuan di aplikasi untuk mendapatkan solusi dengan cepat.
Dengan digitalisasi layanan pemesanan tiket kereta api lokal, PT KAI tidak hanya memangkas antrean dan waktu tunggu, tetapi juga membawa standar baru dalam industri transportasi publik berbasis teknologi. Inisiatif ini diyakini akan terus dikembangkan untuk menciptakan ekosistem perjalanan yang semakin cerdas dan ramah pengguna di masa depan.