JAKARTA - Pemerintah India menutup penyeberangan perbatasan utama dengan Pakistan sebagai respons atas serangan brutal yang terjadi di kawasan wisata Pahalgam, Kashmir. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 27 orang, termasuk wisatawan lokal dan satu warga negara asing, serta melukai belasan lainnya. Langkah ini menandai eskalasi terbaru dalam hubungan yang tegang antara dua negara bersenjata nuklir tersebut.
Insiden penembakan yang terjadi pada akhir pekan lalu itu mengguncang publik India dan memicu kemarahan luas. Pelaku yang hingga kini belum tertangkap diketahui melepaskan tembakan secara membabi buta ke arah kerumunan wisatawan. Beberapa saksi mata melaporkan bahwa pelaku tampaknya menargetkan kelompok non-Muslim, namun motif pastinya belum dikonfirmasi oleh otoritas resmi.
Pemerintah India merespons cepat dengan menutup jalur perbatasan utama, memperketat keamanan di sepanjang Line of Control (LoC), dan menggelar operasi pencarian pelaku secara intensif. Pasukan tambahan telah dikerahkan ke sejumlah titik rawan di Kashmir untuk mencegah kemungkinan serangan lanjutan.
India Tegaskan Akan Kejar Pelaku dan Dalangnya
Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh, menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya akan memburu pelaku lapangan, tetapi juga mereka yang berada di balik layar serangan tersebut.
“Kami tidak hanya akan menjangkau mereka yang melakukan insiden ini tetapi juga mereka yang, duduk di belakang layar, telah berkonspirasi untuk melakukan tindakan seperti itu di tanah India,” tegas Singh dalam pernyataan resminya.
Pernyataan pemerintah menyebut bahwa serangan ini bukan hanya aksi teror biasa, tetapi bagian dari konspirasi yang lebih besar untuk menggoyahkan stabilitas dan kedaulatan India. Karena itu, langkah pembalasan akan bersifat menyeluruh dan tak terbatas hanya pada pelaku lapangan.
Kondisi di Lapangan: Mencekam dan Penuh Kepanikan
Saksi mata menggambarkan suasana saat penembakan sebagai “chaotic and terrifying.” Banyak wisatawan yang tengah menikmati liburan bersama keluarga terpaksa bersembunyi di balik kendaraan atau berlarian menyelamatkan diri. “Kami hanya mendengar suara tembakan dan semua orang langsung panik,” ujar seorang saksi yang selamat.
Sebagian besar korban adalah pria dewasa, meski terdapat pula perempuan dan anak-anak dalam daftar korban luka. Seorang warga lokal beragama Muslim juga tercatat menjadi korban tewas, memperlihatkan bahwa serangan ini berdampak luas dan tak pandang bulu.
Sektor Pariwisata dan Hubungan Diplomatik Terdampak
Serangan ini juga memukul keras sektor pariwisata Kashmir yang selama beberapa tahun terakhir berangsur pulih dari ketegangan bersenjata. Banyak pemilik penginapan dan operator tur melaporkan pembatalan massal reservasi. “Ini pukulan telak bagi usaha kami. Kami baru mulai bangkit, sekarang kembali terpuruk,” kata salah satu pelaku usaha pariwisata di Srinagar.
Di sisi diplomatik, India mulai membekukan sejumlah kerja sama bilateral dengan Pakistan, termasuk pertukaran budaya, visa lintas batas, dan proyek air lintas negara. Pemerintah juga mempertimbangkan pengurangan staf diplomatik Pakistan di New Delhi.
Peringatan terhadap Pakistan dan Tekanan Internasional
Meskipun India belum secara eksplisit menyebut Pakistan sebagai pelaku utama, pernyataan-pernyataan keras yang disampaikan menunjukkan bahwa tudingan secara tidak langsung diarahkan ke Islamabad. India menuntut pertanggungjawaban dari siapa pun yang mendukung atau mensponsori aksi teror tersebut.
Komunitas internasional menyampaikan belasungkawa atas korban dan menyerukan penanganan bijak guna mencegah eskalasi militer lebih lanjut. Namun, dengan meningkatnya tekanan publik dalam negeri, India diyakini akan terus mengambil langkah-langkah keras untuk menjaga stabilitas nasional dan menunjukkan ketegasannya.
Potensi Krisis Baru di Asia Selatan
Penutupan perbatasan, penguatan militer, dan ketegangan politik antara India dan Pakistan memunculkan kekhawatiran akan potensi konflik terbuka yang dapat berdampak luas di kawasan Asia Selatan. Para pengamat memperingatkan bahwa situasi ini perlu dikendalikan secara diplomatik untuk mencegah meletusnya konflik yang lebih besar.
Dengan latar belakang sejarah panjang konflik Kashmir dan ketegangan politik antara New Delhi dan Islamabad, serangan ini berisiko menjadi pemicu krisis berikutnya. Dunia menanti apakah kedua negara akan memilih jalur diplomasi atau kembali terjebak dalam siklus kekerasan yang telah berlangsung selama puluhan tahun.