Garuda Indonesia

Garuda Indonesia Andalkan Armada Canggih untuk Angkut Jamaah Haji dengan Aman dan Nyaman

Garuda Indonesia Andalkan Armada Canggih untuk Angkut Jamaah Haji dengan Aman dan Nyaman
Garuda Indonesia Andalkan Armada Canggih untuk Angkut Jamaah Haji dengan Aman dan Nyaman

JAKARTA  – Garuda Indonesia siap melayani angkutan udara haji tahun 2025 dengan mengerahkan 13 unit pesawat berbadan lebar (wide-body) untuk mengangkut 90.993 penumpang, yang terdiri atas 90.203 calon jemaah haji dan 730 petugas haji. Operasional angkutan ini akan dilaksanakan secara bertahap dari 2 Mei hingga 10 Juli 2025 melalui tujuh embarkasi utama di Indonesia.

Langkah strategis ini menandai kesiapan maskapai pelat merah tersebut dalam memberikan layanan optimal kepada para calon jemaah haji Indonesia, termasuk dalam hal kenyamanan, keselamatan, hingga keperluan khusus bagi lansia dan penyandang disabilitas.

Pesawat Wide-Body dan Embarkasi Strategis

Armada yang disiapkan meliputi pesawat Boeing 777-300ER, Airbus A330-900neo, dan Airbus A330-300. Dari total 13 pesawat, lima di antaranya merupakan pesawat sewaan, dan satu unit pesawat Airbus A330-300 disiapkan sebagai cadangan operasional.

Para calon jemaah akan diberangkatkan dari tujuh embarkasi, yakni Banda Aceh, Medan, Jakarta, Solo, Balikpapan, Makassar, dan Lombok. Jumlah penumpang terbagi ke dalam 246 kelompok terbang (kloter).

Fase keberangkatan jemaah dimulai pada 2–16 Mei 2025 dengan tujuan Madinah dan dilanjutkan 17–31 Mei 2025 menuju Jeddah. Sedangkan fase pemulangan jemaah akan berlangsung pada 11–25 Juni 2025 dari Jeddah/Madinah, dan 26 Juni–10 Juli 2025 dari Madinah menuju kota-kota embarkasi di Indonesia.

Pemeliharaan Armada dan Sertifikasi Internasional

Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah langkah preventif untuk memastikan seluruh armada berada dalam kondisi layak terbang.

“Untuk memastikan pesawat beroperasi dalam kondisi sehat dan layak terbang, Garuda Indonesia menerapkan sejumlah prosedur perawatan secara menyeluruh dan berlapis melalui program Aircraft Health Program yang telah berlangsung sejak awal April lalu,” ungkap Wamildan Tsani.

Ia juga menambahkan bahwa pesawat yang digunakan telah memenuhi sertifikasi dari General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi. Sertifikasi ini merupakan syarat utama dalam pelaksanaan angkutan haji internasional ke Tanah Suci.

Dukungan Teknis dari GMF AeroAsia

Anak perusahaan Garuda, GMF AeroAsia, turut memainkan peran penting dalam kesiapan teknis armada. GMF telah menempatkan 142 teknisi (engineer) di tujuh embarkasi serta di Jeddah, Madinah, dan Hyderabad untuk menjamin kesiapan teknis pesawat.

Langkah mitigasi juga dilakukan dengan memastikan ketersediaan suku cadang dan peralatan (tools & spare parts) di setiap embarkasi. Hal ini bertujuan untuk mengatasi gangguan teknis secara cepat dan efisien, tanpa mengganggu jadwal keberangkatan.

Layanan Ramah Lansia dan Disabilitas

Menjawab tantangan pelayanan bagi jemaah dengan usia lanjut, Garuda Indonesia turut mengedepankan konsep layanan inklusif. Berdasarkan data Garuda, terdapat lebih dari 25 ribu jemaah berusia di atas 65 tahun, atau sekitar 28,4% dari total jemaah yang diberangkatkan tahun ini.

“Program haji ramah lansia dan disabilitas ini diharapkan dapat menghadirkan layanan penerbangan yang inklusif bagi jemaah lanjut usia maupun penyandang disabilitas, sehingga kenyamanan perjalanan dapat dirasakan oleh seluruh jemaah dan persiapan ibadah haji pun semakin maksimal,” jelas Wamildan.

Beberapa fasilitas yang disiapkan antara lain 30 kursi roda (wheelchair) di setiap embarkasi, dua unit ambulift di embarkasi Jakarta dan Solo, serta bus khusus jemaah yang dilengkapi toilet. Selain itu, terdapat layanan priority boarding, penanganan bagasi khusus (special baggage handling), serta mobil listrik (buggy car) di Bandara Internasional King Abdulaziz, Arab Saudi.

Fasilitas dan Menu Khusus Selama Penerbangan

Di dalam pesawat, Garuda Indonesia juga memberikan perhatian penuh terhadap kenyamanan selama penerbangan. Awak kabin akan memberikan asistensi khusus untuk memudahkan mobilisasi para jemaah, terutama lansia dan disabilitas.

Fasilitas lain seperti selimut, perlengkapan P3K (first aid kit), dan alat keselamatan (emergency equipment) juga telah disiapkan secara lengkap. Untuk sajian makanan, para jemaah akan mendapatkan dua kali makanan panas (hot meal) dan satu kali makanan ringan (snack) sesuai standar penyajian makanan dalam penerbangan internasional.

Komitmen Garuda Indonesia dalam Pelayanan Haji

Dengan pengalaman panjang dalam melayani penerbangan haji, Garuda Indonesia kembali membuktikan komitmennya untuk menjadi mitra andalan jemaah haji Indonesia. Fokus pada keselamatan, kenyamanan, dan pelayanan yang inklusif menjadi prioritas utama.

Langkah-langkah strategis, mulai dari kesiapan armada, sertifikasi internasional, dukungan teknis, hingga layanan ramah lansia dan disabilitas, menunjukkan kesiapan Garuda Indonesia dalam mendukung pelaksanaan ibadah haji tahun ini.

Penerbangan haji bukan sekadar layanan transportasi udara, tetapi juga bagian penting dari perjalanan spiritual jutaan umat Islam. Maka dari itu, Garuda Indonesia menempatkan standar tinggi dalam setiap aspek operasionalnya, agar ibadah para jemaah dapat dimulai dan diakhiri dengan khusyuk dan nyaman.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index