Pendidikan

Menko PMK Pratikno: Pendidikan Adalah Lokomotif Utama Wujudkan SDM Unggul dan Kemajuan Bangsa

Menko PMK Pratikno: Pendidikan Adalah Lokomotif Utama Wujudkan SDM Unggul dan Kemajuan Bangsa
Menko PMK Pratikno: Pendidikan Adalah Lokomotif Utama Wujudkan SDM Unggul dan Kemajuan Bangsa

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menegaskan bahwa pendidikan merupakan kunci utama dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan membawa bangsa Indonesia menuju kemajuan. Dalam menghadapi tantangan global dan disrupsi teknologi, pendidikan harus menjadi lokomotif yang menarik seluruh lapisan masyarakat menuju arah yang sama: masa depan yang lebih baik.

Pernyataan tersebut disampaikan Pratikno dalam sambutannya pada acara Konsolidasi Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2025, yang digelar di Gedung PPSDM Kemendikdasmen, Depok. Dalam forum tersebut, ia menggarisbawahi urgensi peningkatan kualitas dan pemerataan akses pendidikan sebagai pondasi pembangunan manusia.

“Jadi kita harus terus mainstream-kan pendidikan. Jangan abaikan pendidikan anak-anak kita. Kualitas dan aksesibilitas pendidikan adalah kunci utama,” ujar Pratikno di hadapan para pemangku kepentingan pendidikan nasional.

Ketimpangan Pendidikan: Tantangan Nyata yang Harus Diatasi

Menko PMK mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi pendidikan nasional yang menunjukkan ketimpangan cukup signifikan. Ia menyebut, sebagian pelajar Indonesia sudah mampu bersaing di tingkat global, namun masih banyak anak-anak yang tertinggal dan bahkan belum mendapatkan akses pendidikan yang layak.

“Tantangan semakin berat menghadapi perkembangan teknologi dan berbagai macam disrupsi. Dunia pendidikan kita di lapis atas sudah harus berkompetisi di tingkat global, sementara lapis bawah ada anak-anak kita yang tidak mampu sekolah,” ungkapnya.

Pratikno menilai, inklusivitas, aksesibilitas, dan kualitas pendidikan harus menjadi prioritas utama agar semua anak bangsa dapat berkembang sesuai potensi mereka. Ia juga menegaskan bahwa upaya membangun SDM yang berkualitas tidak boleh hanya fokus pada kelompok elit, tetapi harus menyentuh hingga ke pelosok negeri.

Pendidikan Sebagai Lokomotif: Semua Harus Bergerak Bersama

Dalam analogi yang kuat, Pratikno menggambarkan perjalanan pembangunan SDM Indonesia seperti rangkaian kereta api, di mana pendidikan menjadi lokomotif yang menarik seluruh gerbong menuju kemajuan.

“Pak Mendikdasmen adalah lokomotifnya. Harus melihat ke belakang, jangan sampai ada gerbong yang tidak bisa bergerak, jangan sampai ada yang tertinggal. Semua harus masuk dalam satu rangkaian agar kita maju bersama,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat sangat dibutuhkan agar proses transformasi pendidikan tidak meninggalkan siapa pun di belakang. Menurutnya, keberhasilan pendidikan tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga partisipasi aktif seluruh elemen bangsa.

Teknologi dan Disrupsi: Tantangan Baru Dunia Pendidikan

Dalam kesempatan itu, Pratikno juga menyoroti tantangan baru yang muncul akibat kemajuan teknologi. Ia menyebut bahwa teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) memberikan kemudahan dalam mengakses informasi, namun juga membawa risiko jika tidak digunakan secara bijak. Menurutnya, pendidikan harus menjadi alat untuk memperkuat nalar dan kemampuan berpikir kritis siswa.

“Kita harus memanfaatkan teknologi sebagai alat, manusia tetap harus menjadi pengendali. Mereka adalah mitra cerdas, tetapi bukan mengambil alih nalar kita. Oleh karena itu pendidikan kita harus sangat kuat untuk membangun nalar,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa di tengah banjir informasi digital, siswa harus dibekali kemampuan untuk menyaring informasi secara objektif dan tidak mudah terjebak dalam hoaks atau opini yang menyesatkan.

Seruan untuk Bersinergi: Membangun Rel Menuju Tujuan Bersama

Menutup sambutannya, Pratikno menyerukan pentingnya sinergi nasional dalam mendukung transformasi pendidikan. Ia menyebut pemerintah pusat sebagai lokomotif besar yang sedang berusaha mengonsolidasikan kekuatan nasional untuk memastikan seluruh gerbong pendidikan dapat bergerak serempak.

“Kami lokomotif berusaha memberdayakan dan mengonsolidasikan kekuatan nasional. Bapak Ibu, yuk bergabung dengan lokomotif besar ini. Jangan ada yang termarginalkan. Kita tidak ingin kebanyakan rem, kita hanya butuh rel. Kita harus melaju ke depan dengan rel, cepat, selamat sampai tujuan,” pungkasnya.

Pendidikan: Fondasi SDM Unggul dan Indonesia Emas 2045

Pernyataan Menko PMK ini sejalan dengan visi besar pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, di mana pembangunan SDM menjadi pondasi utama. Dengan menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama, diharapkan Indonesia mampu mencetak generasi unggul yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara karakter, adaptif terhadap perubahan, dan siap bersaing di tingkat global.

Pemerintah terus mendorong peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah, termasuk melalui peningkatan kompetensi guru, pembangunan infrastruktur pendidikan, digitalisasi sekolah, serta perluasan akses pendidikan bagi daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index