JAKARTA – Sejak resmi diluncurkan Danantara, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, telah menjadi sorotan utama di kalangan pebisnis dan masyarakat luas. Populernya lembaga investasi ini semakin mencuat setelah Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pernyataan mencengangkan terkait potensi besar yang dimiliki Danantara dalam mendorong perekonomian Indonesia.
Dalam arahan kepada manajemen Danantara pada Town Hall Meeting yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) ,LPresiden Prabowo mengungkapkan, “Kita hitung aset-aset kita, ternyata kita kaya. Mungkin sebentar lagi kekayaan Danantara akan tembus 1 triliun US dollar.” Pernyataan ini menandakan potensi besar yang dimiliki lembaga ini dalam memainkan peran penting di kancah ekonomi global.
Apa itu Danantara?
Danantara adalah lembaga investasi yang didirikan oleh pemerintah Indonesia dengan tujuan utama untuk mengelola dan mengoptimalkan aset negara. Lembaga ini bertujuan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan cara yang lebih terstruktur dan terarah, serta berperan besar dalam memperkuat ekonomi nasional melalui pengelolaan investasi strategis.
Nama “Danantara” berasal dari tiga kata, yaitu Daya (energi), Anagata (masa depan), dan Nusantara (Indonesia). Nama ini mencerminkan harapan agar lembaga ini menjadi pendorong utama bagi perekonomian Indonesia di masa depan, dengan memanfaatkan potensi besar negara kepulauan ini.
Danantara memiliki dua perusahaan induk yang beroperasi untuk mendukung keberlanjutan lembaga ini. Biro Klasifikasi Indonesia bertugas sebagai holding operasional, sementara Indonesia Investment Authority berfungsi sebagai holding investasi. Lembaga ini bertanggung jawab atas pengelolaan 844 perusahaan BUMN, termasuk anak dan cucu perusahaan.
Tujuan Utama Pembentukan Danantara
Pembentukan Danantara bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mengoptimalkan dividen yang diperoleh dari perusahaan-perusahaan negara, dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Salah satu visi besar Danantara adalah untuk menjadi superholding seperti Temasek di Singapura atau Khazanah Nasional di Malaysia, yang telah berhasil memperkuat perekonomian negara masing-masing melalui pengelolaan investasi yang efektif.
Presiden Prabowo Subianto sendiri meresmikan lembaga ini pada 24 Februari 2025, dan menunjuk Rosan Roeslani sebagai CEO. Dalam peresmian tersebut, Prabowo mengungkapkan bahwa Danantara akan menjadi salah satu kekuatan utama yang membawa Indonesia menuju stabilitas ekonomi jangka panjang dan potensi kemakmuran yang lebih besar.
Dampak Positif Danantara terhadap Ekonomi Indonesia
Danantara diproyeksikan dapat membawa dampak besar terhadap ekonomi Indonesia, terutama dalam meningkatkan investasi, mempercepat pembangunan infrastruktur, dan menciptakan lapangan kerja baru. Beberapa pengaruh positif yang dapat diharapkan antara lain:
Pertumbuhan Ekonomi yang Lebih Stabil
Danantara akan berperan aktif dalam menarik investasi asing dan domestik, serta mengelola dana strategis untuk proyek-proyek nasional. Hal ini akan meningkatkan stabilitas ekonomi Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada ekspor komoditas mentah.
Peningkatan Infrastruktur
Dana yang dikelola Danantara akan digunakan untuk membangun infrastruktur vital seperti jalan tol, pelabuhan, bandara, dan sektor transportasi lainnya. Infrastruktur yang lebih baik akan meningkatkan konektivitas antar wilayah dan menurunkan biaya logistik, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
Penciptaan Lapangan Kerja
Dengan investasi yang terfokus pada sektor-sektor produktif, Danantara diperkirakan dapat menciptakan jutaan lapangan kerja baru, yang akan meningkatkan daya beli masyarakat dan mengurangi tingkat kemiskinan.
Diversifikasi Sumber Pendapatan Negara
Melalui keuntungan dari investasi yang dikelola, Danantara akan membantu mengurangi ketergantungan negara pada pendapatan dari pajak dan sumber daya alam. Pendapatan ini dapat digunakan untuk membiayai program sosial, pendidikan, dan kesehatan yang sangat dibutuhkan.
Meningkatkan Daya Saing Global
Dengan menarik investasi asing dalam jumlah besar, Danantara diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia di pasar global, meningkatkan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi nasional, dan meningkatkan daya saing Indonesia di dunia internasional.
Proyek Strategis yang Didanai Danantara
Untuk mendukung tujuan tersebut, Danantara sudah merancang sejumlah proyek strategis yang akan mendukung hilirisasi industri dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia. Beberapa proyek utama yang telah diumumkan meliputi:
Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik (EV Battery)
Pengembangan rantai pasokan baterai kendaraan listrik untuk mendukung transisi energi.
Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR)
Pabrik pemurnian alumina untuk meningkatkan nilai tambah industri bauksit Indonesia.
Proyek Hilirisasi Tembaga
Pengolahan tembaga untuk meningkatkan produksi dalam negeri.
Ekspansi Industri Aluminium
Pengembangan industri aluminium untuk memenuhi kebutuhan domestik dan pasar ekspor.
Pembangunan Kilang Minyak
Kilang minyak berkapasitas 500 ribu barel per hari untuk meningkatkan kapasitas produksi energi nasional.
Hilirisasi Dimetil Eter (DME)
Pemanfaatan batu bara sebagai bahan baku alternatif pengganti impor LPG.
Pusat Data Artificial Intelligence (AI)
Investasi dalam infrastruktur AI untuk mendukung transformasi digital Indonesia.
Proyek Petrokimia Lotte Chemical
Danantara juga berencana untuk mendanai proyek-proyek petrokimia yang dikembangkan oleh Lotte Chemical Indonesia.
Proyek-proyek ini adalah bagian dari gelombang pertama investasi yang diperkirakan mencapai US$20 miliar, yang bertujuan untuk mempercepat transformasi ekonomi Indonesia.
Dengan potensi yang dimiliki dan rencana ambisius yang telah disusun, Danantara diperkirakan akan menjadi salah satu pilar utama dalam mempercepat pembangunan Indonesia, baik dalam aspek ekonomi maupun infrastruktur. Pemerintah berharap lembaga ini dapat membantu Indonesia keluar dari ketergantungan pada komoditas mentah, memperkuat industri domestik, dan membawa Indonesia menuju era ekonomi yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
Seperti yang diungkapkan oleh Presiden Prabowo, "Danantara memiliki potensi untuk membawa Indonesia ke level yang lebih tinggi dalam peta ekonomi global." Ke depan, lembaga ini tidak hanya menjadi alat untuk mengelola aset negara, tetapi juga sebagai mesin penggerak bagi masa depan Indonesia yang lebih maju.