JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Kartini dan sekaligus merayakan HUT ke-3 Srikandi Jasa Marga, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menyelenggarakan acara bertajuk "Kartini’s Legacy: Langkah Perempuan Sebagai Change Agent di Era Modern". Acara ini diselenggarakan secara hybrid ,bertempat di Ruang Kompeten Kolaboratif, Kantor Pusat Jasa Marga.
Town Hall Meeting ini mengusung semangat pemberdayaan perempuan di lingkungan kerja, yang merupakan kolaborasi antara Srikandi Jasa Marga, Jasamarga Learning Institute Group, dan Strategic Transformation Group. Di dalam acara yang penuh inspirasi ini, hadir sebagai pembicara utama, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia periode 2014-2024, Retno Lestari Priansari Marsudi.
Komitmen Jasa Marga Terhadap Pemberdayaan Perempuan
Acara dibuka oleh Direktur Human Capital & Transformasi Jasa Marga, Bagus Cahya A.B., yang menyampaikan komitmen perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, sehat, dan mendukung potensi setiap karyawan, khususnya perempuan. "Kami percaya bahwa pengembangan potensi dan pemberdayaan berkelanjutan serta penciptaan lingkungan kerja yang inklusif sangat penting untuk mencapai visi perusahaan yang berkelanjutan," ujar Bagus dalam sambutannya.
Sebagai bagian dari kebijakan internal perusahaan, Jasa Marga juga telah menerapkan kebijakan Respectful Workplace Policy (RWP) yang memberikan ruang bagi setiap individu untuk tumbuh dan berkembang, tanpa terkecuali perempuan. Bagus menekankan, “Setiap suara didengar, setiap potensi dihargai. Ini merupakan fokus utama perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan suportif bagi semua Roadster Jasa Marga.”
Peran Perempuan Jasa Marga Sebagai Agen Perubahan
Dalam kesempatan yang sama, Fitri Wiyanti, Direktur Operasi Jasa Marga sekaligus Pembina Srikandi Jasa Marga, menyoroti bahwa tema Kartini’s Legacy bukan hanya sekadar slogan. "Ini adalah seruan bagi kita semua, terutama perempuan Jasa Marga, untuk terus melangkah, berani berubah, dan menjadi agen perubahan di lingkungan kerja, keluarga, dan masyarakat," ungkap Fitri.
Sebagai Pembina Srikandi Jasa Marga, Fitri mengungkapkan bahwa para perempuan di Jasa Marga telah menunjukkan kontribusi nyata melalui berbagai inisiatif, seperti dalam bidang kepemimpinan, inovasi layanan, penguatan budaya AKHLAK, dan peran sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. "Ini adalah bukti nyata bagaimana perempuan dapat mengambil peran penting dalam membawa perubahan positif di perusahaan," tegasnya.
Retno Marsudi: Semangat Perjuangan Kartini Harus Tetap Hidup
Sesi selanjutnya adalah sharing session yang dipandu oleh Lisye Octaviana, Corporate Communication & Community Development Group Head, yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Sosial Srikandi Jasa Marga. Retno Lestari Priansari Marsudi, yang diundang sebagai pembicara utama, mengungkapkan apresiasi atas kebijakan pemberdayaan perempuan yang diterapkan di Jasa Marga.
Retno merujuk pada laporan The World Economic Forum yang menunjukkan penurunan kesenjangan gender di dunia. "Indeks kesenjangan gender menunjukkan bahwa gap pada dimensi pendidikan telah menyempit hingga 94,6%. Ini menunjukkan bahwa akses pendidikan untuk perempuan semakin baik dari tahun ke tahun," ucap Retno. Dia juga menambahkan, "Di sisi kesehatan dan kelangsungan hidup, dimensi ini mencapai 96%, yang artinya perempuan semakin sehat dan bisa bertahan hidup lebih lama."
Namun, Retno juga mengingatkan agar semangat perjuangan Kartini untuk kesetaraan perempuan tidak pernah padam. “Pesan saya untuk seluruh perempuan, jangan pernah padamkan semangat perjuangan. Teruslah menyalakan api perjuangan, inspirasi, dan keyakinan. Jika kita membiarkan warisan perjuangan Kartini redup, maka kesetaraan dan peluang yang adil akan semakin sulit dicapai,” ujar Retno dengan penuh semangat.
Jasa Marga Mendukung Keterwakilan Perempuan dalam Kepemimpinan
Sebagai perusahaan yang terus berkembang, Jasa Marga telah berhasil memberikan ruang yang signifikan bagi perempuan untuk berkembang dan memimpin. Hingga Triwulan I 2025, Srikandi Jasa Marga telah mencapai 28% keterwakilan perempuan di posisi manajerial di level BOD-1, angka ini bahkan melampaui target Menteri BUMN yang menetapkan 25% keterwakilan perempuan di jajaran pimpinan perusahaan.
“Ini adalah pencapaian yang sangat membanggakan dan membuktikan bahwa Jasa Marga tidak hanya berfokus pada hasil bisnis, tetapi juga berupaya menciptakan kesempatan yang adil bagi perempuan untuk berperan lebih besar dalam perusahaan,” tambah Bagus.
Menjaga Semangat Kartini di Era Modern
Dalam penutupan acara, Retno menegaskan pentingnya menjaga semangat perjuangan Kartini di era modern. "Perempuan harus menjadi agen perubahan. Dalam lingkungan yang semakin terbuka ini, perempuan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berperan dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam keluarga, pekerjaan, maupun masyarakat," ujar Retno, yang juga mendorong para perempuan untuk terus berjuang dan menjaga semangat perubahan untuk generasi perempuan mendatang.
Melalui inisiatif ini, Jasa Marga menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya peduli terhadap kemajuan ekonomi dan infrastruktur, tetapi juga berkomitmen pada pemberdayaan perempuan sebagai agen perubahan yang membawa dampak positif bagi kemajuan sosial dan ekonomi di masa depan.