Industri

Ekspor Tembus USD 679 Juta, Industri Kerajinan Indonesia Kuasai Pasar Global

Ekspor Tembus USD 679 Juta, Industri Kerajinan Indonesia Kuasai Pasar Global
Ekspor Tembus USD 679 Juta, Industri Kerajinan Indonesia Kuasai Pasar Global

JAKARTA – Industri kerajinan Indonesia kembali menunjukkan taringnya di kancah internasional dengan mencatatkan ekspor senilai USD 679 juta. Produk kerajinan Tanah Air sukses menembus pasar dunia, dengan negara tujuan utama seperti China, Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, hingga Belanda.

Keberhasilan tersebut tidak lepas dari peran aktif Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) kerajinan agar mampu bersaing di pasar global. Melalui berbagai program pembinaan, pendampingan, serta partisipasi pada pameran bertaraf internasional, Kemenperin membuka akses promosi yang luas bagi produk-produk kerajinan nasional.

“Kami terus mendorong para pelaku IKM kerajinan agar dapat mempromosikan dan menjalin relasi dengan calon buyer internasional. Diharapkan, dengan semakin meningkatnya kemampuan dan pengetahuan pelaku IKM, semakin terbuka peluang untuk ekspor,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita di Jakarta.

CV Palem Craft Tembus Belanda

Salah satu bukti konkret keberhasilan IKM dalam menembus pasar internasional datang dari CV Palem Craft, perusahaan asal Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Perusahaan ini berhasil melakukan ekspor ke Belanda senilai USD 20.596 atau setara dengan Rp 346 juta. Produk yang diekspor meliputi lampu, cermin, dan berbagai dekorasi rumah lainnya.

“Pelepasan ekspor ini menjadi simbol keberhasilan dalam menembus pasar global yang dapat memberikan manfaat dan keuntungan berlipat bagi pelaku usaha. Kami memberikan apresiasi kepada CV Palem Craft yang mampu menambah daftar buyer-nya,” kata Reni.

Selain ekspansi pasar, CV Palem Craft juga aktif memberikan kontribusi sosial-ekonomi di tingkat lokal. Perusahaan ini mempekerjakan sekitar 40 pegawai tetap, dan saat permintaan meningkat, dapat melibatkan lebih dari 500 perajin mitra dari lingkungan sekitar. Bahkan, perusahaan turut menggandeng petani lokal sebagai penyedia bahan baku dari berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga luar Pulau Jawa.

“Hal ini menunjukkan potensi besar dari pelaku IKM kerajinan dalam memutar roda perekonomian masyarakat,” tambah Reni.

Keberlanjutan dan Sertifikasi Internasional

Keberhasilan CV Palem Craft tidak hanya ditentukan oleh pasar dan promosi, tetapi juga karena kualitas serta keberlanjutan produk yang ditawarkan. Owner CV Palem Craft, Deddy Effendy, menjelaskan bahwa produk-produknya menggabungkan desain kontemporer dengan kearifan lokal serta memanfaatkan bahan-bahan ramah lingkungan seperti bambu, batu apung, biji mahoni, rumput rayung, lidi, dan pisang.

“Beberapa bahan adalah limbah yang jarang digunakan, tetapi dapat kami olah dan kemas menjadi barang dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi,” ujar Deddy.

Lebih lanjut, CV Palem Craft telah mengantongi berbagai sertifikat standar internasional seperti ISO 9001:2008, Verifikasi Legalitas Kayu (VLK), Business Social Compliance Initiative (BSCI), Social Accountability (SAA), hingga sertifikasi Underwriters Laboratories (UL). Sertifikasi ini menjadi bukti keseriusan perusahaan dalam menjaga kualitas dan standar global.

Ambiente 2025: Pintu Menuju Pasar Dunia

CV Palem Craft juga menjadi salah satu dari 10 peserta IKM yang difasilitasi Kemenperin dalam mengikuti pameran Ambiente 2025 di Messe Frankfurt, Jerman. Ambiente merupakan salah satu pameran dagang terbesar di dunia dalam sektor barang konsumen, khususnya untuk interior decoration, gifts & premiums, serta table dan dining ware.

“Ekspor yang dilakukan oleh CV Palem Craft merupakan bukti nyata bahwa produk kreatif Indonesia mampu bersaing di pasar global asalkan diberi kemudahan akses, pelatihan, dan kesempatan yang tepat,” ujar Direktur IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan, Budi Setiawan.

Ia juga menegaskan bahwa identitas produk, kualitas, dan keunikan dari CV Palem Craft menjadi faktor utama dalam keberhasilannya. “Keikutsertaan Kemenperin di Pameran Ambiente tahun ini merupakan yang ke-15 kalinya sejak 2008. Ini menunjukkan komitmen kami dalam memberikan akses promosi yang tepat sasaran,” tambahnya.

Budi juga mengungkapkan bahwa monitoring dan pengawasan terus dilakukan terhadap peserta pameran untuk memastikan keberlanjutan dari kegiatan tersebut. Salah satu indikator sukses adalah adanya buyer baru yang didapat oleh CV Palem Craft serta tercapainya kesepakatan transaksi hingga pengiriman ekspor.

Dorongan Berkelanjutan untuk IKM Nasional

Langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh Kemenperin menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendukung pertumbuhan IKM kerajinan nasional. Tidak hanya dari sisi promosi, tetapi juga pembinaan kualitas, peningkatan kapasitas produksi, serta konektivitas pasar global.

“CV Palem Craft menjadi contoh tentang bagaimana inklusivitas industri kerajinan dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi ekonomi masyarakat, dan hal ini dapat menjadi pemacu bagi pelaku IKM lainnya agar dapat mencapai hal yang sama,” tutup Reni Yanita.

Dengan capaian ekspor yang terus meningkat dan berbagai dukungan pemerintah, industri kerajinan Indonesia semakin membuktikan eksistensinya sebagai salah satu sektor andalan dalam pengembangan ekonomi kreatif dan peningkatan devisa negara.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index