Film

Rayakan Hardiknas 2025 dengan Deretan Film Bertemakan Pendidikan yang Menginspirasi

Rayakan Hardiknas 2025 dengan Deretan Film Bertemakan Pendidikan yang Menginspirasi
Rayakan Hardiknas 2025 dengan Deretan Film Bertemakan Pendidikan yang Menginspirasi

JAKARTA  – Setiap 2 Mei, Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa Ki Hadjar Dewantara, tokoh pelopor pendidikan nasional. Peringatan ini bukan hanya menjadi seremonial tahunan, tetapi juga momentum untuk merenungkan pentingnya pendidikan dalam membentuk karakter bangsa. Pada Hardiknas 2025, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk merayakannya adalah dengan menonton film-film bertemakan pendidikan yang menginspirasi.

Hardiknas 2025 mengingatkan kita akan nilai-nilai perjuangan Ki Hadjar Dewantara dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Untuk merayakan hari spesial ini, banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya adalah dengan menikmati film-film yang mengangkat tema pendidikan. Film-film tersebut tidak hanya menghibur tetapi juga menyampaikan pesan moral tentang perjuangan, dedikasi, dan pentingnya pendidikan untuk mengubah kehidupan.

Laskar Pelangi (2008): Pendidikan Sebagai Kekuatan untuk Mengubah Hidup

Salah satu film yang paling ikonik dalam tema pendidikan adalah Laskar Pelangi, yang dirilis pada tahun 2008. Diangkat dari novel populer karya Andrea Hirata, film ini menceritakan kehidupan sepuluh anak di SD Muhammadiyah, Belitung Timur, yang menghadapi tantangan besar dalam mengakses pendidikan. Lintang, salah satu tokoh utama, harus menempuh perjalanan jauh puluhan kilometer setiap hari hanya untuk dapat bersekolah. Film ini mengajarkan kita tentang kekuatan pendidikan dalam membentuk karakter dan mengubah nasib.

“Kami ingin menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya tentang belajar di ruang kelas, tetapi tentang semangat untuk terus maju meskipun dengan segala keterbatasan,” kata Andrea Hirata, penulis novel Laskar Pelangi, dalam sebuah wawancara.

Negeri 5 Menara (2012): Pendidikan di Pesantren yang Mengajarkan Nilai-Nilai Kehidupan

Film Negeri 5 Menara diangkat dari novel karya Ahmad Fuadi yang mengisahkan perjalanan seorang pemuda bernama Alif yang belajar di Pondok Madani di Ponorogo, Jawa Timur. Pada awalnya, Alif merasa terpaksa bersekolah di pesantren karena keinginan orang tuanya, namun seiring berjalannya waktu, ia menyadari bahwa pesantren adalah tempat yang memberi banyak pelajaran hidup. Dalam film ini, kita bisa belajar mengenai kekuatan dari sebuah komunitas dan pendidikan berbasis nilai spiritual yang mengajarkan tentang ketekunan dan semangat.

"Man Jadda Wajada," ungkap Alif, yang berarti "Siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan mendapatkan hasil." Moto ini menjadi pedoman hidupnya untuk terus berusaha meski banyak tantangan yang dihadapi.

Sokola Rimba (2013): Mendidik di Pedalaman yang Terisolasi

Sokola Rimba adalah film yang mengangkat kisah nyata Butet Manurung, seorang wanita yang berjuang mengajar anak-anak di suku pedalaman Hilir Sungai Makekal, yang tidak memiliki akses pendidikan formal. Film ini menceritakan perjuangan Butet (diperankan oleh Prisia Nasution) yang rela melintasi rimba untuk memberikan pendidikan dasar kepada anak-anak yang hampir terlupakan oleh sistem pendidikan Indonesia.

Butet mengungkapkan, "Pendidikan adalah hak setiap anak, meski mereka tinggal di tempat yang jauh dari peradaban." Film ini memberikan gambaran nyata tentang tantangan pendidikan di wilayah terpencil Indonesia dan bagaimana pendidikan bisa menjadi pintu gerbang untuk perubahan kehidupan.

Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015): Perjuangan Seorang Guru Bangsa

Film Guru Bangsa: Tjokroaminoto adalah sebuah biografi tentang H.O.S. Tjokroaminoto, tokoh pergerakan nasional Indonesia yang juga dikenal sebagai guru bagi banyak pahlawan nasional. Dalam film ini, Tjokroaminoto diperankan oleh berbagai aktor yang menggambarkan perjalanan hidupnya dalam mengkritik kolonialisme Belanda serta memberikan pendidikan melalui Sarekat Islam (SI). Tjokroaminoto tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga semangat perjuangan kemerdekaan melalui pendidikan.

Melalui karakter Tjokroaminoto, film ini menunjukkan bagaimana pendidikan memiliki kekuatan untuk membentuk pemimpin masa depan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berdedikasi untuk kemajuan bangsa.

MARS: Mimpi Ananda Raih Semesta (2016): Pendidikan dalam Keluarga dan Perjuangan Seorang Ibu

Film MARS: Mimpi Ananda Raih Semesta mengisahkan perjuangan seorang ibu, Tupon, yang buta huruf namun tetap berjuang untuk memastikan anaknya mendapatkan pendidikan yang layak. Dalam film ini, Tupon yang diperankan oleh Kinaryosih menghadapi banyak rintangan, mulai dari keterbatasan dirinya sendiri hingga penolakan dari masyarakat sekitar. Meski demikian, dengan kegigihan dan ketulusannya, Tupon berhasil menyekolahkan anaknya, Sekar, hingga ke luar negeri untuk belajar astronomi di Universitas Oxford.

Film ini memberikan pesan yang kuat tentang bagaimana pendidikan bukan hanya hak, tetapi juga merupakan perjuangan yang membutuhkan ketekunan dan pengorbanan.

Pendidikan, Lebih dari Sekadar Pelajaran Akademis

Peringatan Hardiknas 2025 mengingatkan kita bahwa pendidikan di Indonesia adalah sebuah perjuangan yang terus berlanjut. Film-film seperti Laskar Pelangi, Negeri 5 Menara, Sokola Rimba, Guru Bangsa: Tjokroaminoto, dan MARS menunjukkan bagaimana pendidikan bukan hanya soal akademis, tetapi juga pembentukan karakter, semangat kebangsaan, dan pengorbanan yang dilakukan oleh banyak pihak.

Melalui film-film ini, kita diingatkan bahwa pendidikan adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik. Dalam semangat Hardiknas 2025, mari kita terus berpartisipasi aktif dalam dunia pendidikan, tidak hanya melalui sistem formal, tetapi juga melalui semangat gotong royong dan dukungan kepada mereka yang membutuhkan.

Hardiknas bukan hanya sekadar hari untuk merayakan prestasi pendidikan, tetapi juga untuk merefleksikan apa yang telah kita capai dan apa yang harus kita lakukan agar pendidikan di Indonesia lebih merata dan bermutu.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index