BMKG

BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Masyarakat Diminta Waspada di 4 Wilayah pada 2-5 Mei 2025

BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Masyarakat Diminta Waspada di 4 Wilayah pada 2-5 Mei 2025
BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Masyarakat Diminta Waspada di 4 Wilayah pada 2-5 Mei 2025

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah Indonesia untuk periode 2 hingga 5 Mei 2025. Meskipun sebagian besar wilayah masih akan didominasi oleh cuaca cerah berawan hingga hujan ringan, empat daerah disebut memiliki potensi gangguan cuaca yang signifikan.

Wilayah yang diminta untuk waspada terhadap hujan lebat antara lain Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan. Selain itu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, dan Papua Selatan juga diprediksi berpotensi mengalami angin kencang dalam beberapa hari mendatang.

Pola Peralihan Musim Jadi Penyebab Utama

Dalam prospek cuaca mingguan yang dirilis BMKG untuk periode 29 April hingga 5 Mei 2025, disebutkan bahwa Indonesia saat ini tengah memasuki masa peralihan musim. Pada fase ini, suhu udara cenderung fluktuatif, terutama antara pagi dan siang hari, yang memicu proses konveksi secara signifikan.

Kondisi ini, menurut BMKG, dapat menimbulkan potensi hujan lokal pada sore hingga malam hari, terutama di wilayah dengan tingkat kelembaban tinggi dan kondisi atmosfer yang mendukung.

"Hujan yang terjadi umumnya bersifat tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dan durasi singkat, yang berpotensi disertai kilat dan angin kencang," tulis BMKG dalam pernyataan resminya.

Waspada Dampak Bibit Siklon Tropis 99W

Selain peralihan musim, faktor lain yang turut berkontribusi terhadap cuaca ekstrem adalah keberadaan bibit Siklon Tropis 99W yang saat ini berada di Samudra Pasifik sebelah utara Maluku. Siklon tropis ini memiliki arah pergerakan ke barat dan dipantau secara ketat oleh BMKG karena bisa memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di beberapa wilayah Indonesia timur.

Bibit siklon tersebut diprediksi akan menyebabkan hujan sedang hingga lebat di Maluku Utara dan Papua Barat Daya. Selain itu, aktivitasnya juga memicu gelombang tinggi antara 1,25 hingga 2,5 meter di beberapa perairan, antara lain:

Perairan Pulau Biak

Perairan Sarmi-Mamberamo

Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya hingga Papua

Daerah Rawan, Siaga Lebih Dini

Dengan adanya peringatan ini, BMKG meminta pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah-wilayah terdampak untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

Sebagai langkah mitigasi, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk:

Menghindari berteduh di bawah pohon saat terjadi hujan disertai angin kencang atau petir

Memeriksa kondisi saluran drainase di lingkungan sekitar

Menjaga komunikasi dan memperhatikan informasi cuaca resmi dari BMKG

Wilayah Lain Tetap Waspada

Meskipun peringatan dini dikeluarkan untuk wilayah tertentu, BMKG menekankan bahwa seluruh wilayah Indonesia tetap harus waspada terhadap perubahan cuaca yang cepat selama masa transisi musim ini.

Dalam beberapa pekan terakhir, BMKG juga mencatat hujan sangat lebat di sejumlah wilayah seperti Minangkabau, Bogor, dan Melawi, yang sempat menimbulkan gangguan aktivitas warga. Data ini memperkuat urgensi peringatan cuaca untuk beberapa hari ke depan.

Fenomena Alam Lain yang Perlu Diwaspadai

Selain potensi hujan dan angin kencang, BMKG sebelumnya juga mengingatkan bahwa fenomena Hari Tanpa Bayangan akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia termasuk Yogyakarta. Fenomena ini, yang terjadi dua kali setahun akibat posisi matahari tepat di atas kepala, menjadi indikator pergeseran musim serta memengaruhi suhu harian yang lebih terik dari biasanya.

Dengan beragam faktor cuaca yang tengah aktif saat ini mulai dari peralihan musim hingga bibit siklon tropis masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi resmi dari BMKG, baik melalui aplikasi infoBMKG, media sosial, maupun kanal berita nasional.

“Informasi cuaca yang akurat dan real-time sangat penting untuk keselamatan dan perencanaan aktivitas sehari-hari,” tegas BMKG dalam rilis resminya.

Peringatan ini berlaku hingga 5 Mei 2025, dan dapat diperbarui sesuai perkembangan kondisi atmosfer. Masyarakat di wilayah yang disebutkan disarankan untuk terus waspada dan menyiapkan langkah-langkah mitigasi sejak dini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index