JAKARTA – Program gasifikasi yang digagas oleh PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) diprediksi akan meningkatkan penggunaan gas domestik secara signifikan dalam beberapa tahun mendatang. Program ini, yang berfokus pada pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG), diharapkan dapat menciptakan dampak positif dalam upaya memenuhi kebutuhan energi nasional, terutama dengan melihat potensi pasokan gas yang ada di dalam negeri.
Corporate Secretary PT PLN EPI, Mamit Setiawan, mengungkapkan bahwa proyek gasifikasi yang sedang berjalan akan memastikan pasokan gas untuk pembangkit listrik berasal dari lapangan gas domestik yang sudah ada dan terhubung ke sistem energi nasional. Pasokan gas ini akan melibatkan berbagai sumber lapangan gas yang sudah beroperasi, seperti BP Tangguh, Energi Mega Persada (EMP Group), Pertamina EP Cepu (PEPC Group), Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk Batam, Medco Energy, Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), serta Pertamina Hulu Indonesia (PHI).
"Selain itu, kami juga mengantisipasi pasokan tambahan dari lapangan gas yang sebelumnya kontraknya digunakan untuk ekspor, seperti yang ada di Tangguh, Bontang, dan Donggi Senoro. Hal ini akan sangat mendukung kelancaran pasokan gas untuk kebutuhan domestik," ujar Mamit Setiawan.
Dalam memperkuat pasokan gas domestik, PLN juga sedang mendorong pengembangan beberapa lapangan gas baru yang strategis, di antaranya lapangan Conrad-Duyung, Genting, South Andaman, ENI South Hub, dan North Hub, serta proyek besar INPEX Masela dan Repsol-Saka Kemang. Proyek-proyek ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat di Indonesia.
Peningkatan Konsumsi Gas Hingga 2027
Direktur Gas dan BBM PLN EPI, Rakhmad Dewanto, sebelumnya menyampaikan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XII DPR bahwa konsumsi gas domestik saat ini mencapai 1.470 Billion British Thermal Unit per Day (BBTUD), atau sekitar 1.470 juta kaki kubik gas per hari. Angka ini diprediksi akan meningkat seiring dengan beroperasinya berbagai proyek gasifikasi yang saat ini sedang berlangsung.
"Konsumsi gas domestik pada saat ini sudah mencapai 1.470 BBTUD, dan kami memproyeksikan angka ini akan terus meningkat hingga 2027, terutama dengan adanya program gasifikasi yang telah berjalan dan segera melibatkan lebih banyak pembangkit," ujar Rakhmad Dewanto dalam rapat tersebut pada 28 April 2025.
Selain untuk pembangkit listrik, pasokan gas juga akan disesuaikan dengan kebutuhan industri lain, termasuk PLN Batam. Rakhmad menambahkan bahwa kebutuhan gas domestik diprediksi akan terus naik, dengan estimasi kenaikan konsumsi gas dari 1.635 BBTUD pada tahun 2027 menjadi sekitar 2.611 BBTUD pada tahun 2034.
Empat Kluster Gasifikasi untuk Meningkatkan Pasokan
Untuk mendukung kebutuhan gas yang terus berkembang, PLN EPI mengembangkan proyek gasifikasi dalam empat kluster utama, yaitu kluster Nias, kluster Sulawesi Maluku, kluster Nusa Tenggara, dan kluster Papua Utara. Keempat kluster ini akan menyediakan gas untuk pembangkit listrik yang lebih merata di seluruh Indonesia, mengurangi ketergantungan terhadap pasokan gas dari luar negeri, dan mendukung kebijakan energi nasional yang berkelanjutan.
Mamit Setiawan menjelaskan bahwa untuk kluster Nias, diperkirakan tahap bridging akan mulai beroperasi pada November atau Desember 2025, sementara fasilitas permanen diprediksi baru bisa beroperasi pada September 2027. Sementara itu, untuk kluster Nusa Tenggara, gasifikasi diperkirakan baru beroperasi pada Desember 2027. Sedangkan untuk kluster Sulawesi Maluku dan Papua Utara, operasi gasifikasi dijadwalkan akan berlangsung pada September 2027.
"Pengembangan gasifikasi di kluster-kluster ini akan memastikan bahwa pasokan gas dapat menjangkau wilayah-wilayah yang sebelumnya kekurangan akses terhadap energi yang efisien dan ramah lingkungan. Kami berharap proyek ini dapat memberi dampak positif yang lebih luas dalam pemerataan pembangunan energi di Indonesia," ungkap Mamit Setiawan.
Prospek Gasifikasi bagi Keberlanjutan Energi Nasional
Proyek gasifikasi yang dilakukan oleh PLN EPI diharapkan menjadi solusi jangka panjang bagi Indonesia dalam memenuhi kebutuhan energi yang terus berkembang. Dengan mengoptimalkan potensi gas domestik, Indonesia bisa mengurangi ketergantungan pada impor energi, serta mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan bahan bakar fosil.
Sementara itu, pengembangan lapangan gas domestik yang baru, bersama dengan berbagai proyek gasifikasi, juga mendukung inisiatif pemerintah untuk mengalihkan sebagian besar pembangkit listrik Indonesia menuju sumber energi yang lebih bersih dan efisien. Keberhasilan proyek ini tidak hanya akan meningkatkan ketahanan energi dalam negeri, tetapi juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan ketersediaan energi yang lebih stabil dan terjangkau bagi masyarakat.
Dengan begitu, sektor energi Indonesia memasuki era baru yang lebih berkelanjutan, dan PLN akan terus memastikan pasokan gas yang stabil untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di masa depan.