Pasar Modal

Pertumbuhan Pesat Investor Pasar Modal Indonesia, Sinergi dan Digitalisasi Jadi Kunci Sukses

Pertumbuhan Pesat Investor Pasar Modal Indonesia, Sinergi dan Digitalisasi Jadi Kunci Sukses
Pertumbuhan Pesat Investor Pasar Modal Indonesia, Sinergi dan Digitalisasi Jadi Kunci Sukses

JAKARTA - Jumlah investor pasar modal Indonesia terus mengalami peningkatan pesat, dengan total investor yang tercatat melampaui angka 16 juta Single Investor Identification (SID) . Tercatat sebanyak 16.021.179 SID, dan sepekan kemudian, jumlah ini melonjak menjadi 16.216.944 SID, menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 1.345.305 SID hanya dalam waktu kurang dari satu bulan. Angka ini menjadi bukti keberhasilan sinergi antara berbagai pihak yang mendukung perkembangan pasar modal Indonesia.

Salah satu faktor utama yang mendorong pencapaian ini adalah kolaborasi antara PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Self-Regulatory Organization (SRO), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta berbagai perusahaan efek, lembaga pendidikan, dan pemangku kepentingan lainnya. Sinergi yang kuat ini tercermin dalam upaya-upaya edukasi dan digitalisasi yang telah diperkenalkan dalam beberapa tahun terakhir.

Digitalisasi Akses Informasi dan Edukasi Pasar Modal

Lebih dari 79% investor pasar modal Indonesia kini berasal dari kalangan usia di bawah 40 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pasar modal semakin diminati oleh generasi muda yang cerdas dalam memanfaatkan teknologi. Sebagai bagian dari upaya untuk terus mendorong literasi pasar modal di kalangan masyarakat, BEI memanfaatkan digitalisasi untuk memperluas jangkauan informasi dan edukasi.

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menjelaskan bahwa kesiapan digital dan akses yang mudah untuk mendapatkan informasi pasar modal menjadi kunci dalam memperluas inklusi pasar modal. "Kami memahami bahwa edukasi yang relevan dan bisa diakses kapan saja dan di mana saja sangat penting. Oleh karena itu, kami terus mengembangkan platform edukasi dan informasi pasar modal melalui berbagai kanal digital," ungkapnya.

Untuk mempermudah akses informasi, BEI menyediakan berbagai platform, seperti aplikasi IDX Mobile yang telah digunakan lebih dari 285 ribu orang. Aplikasi ini menyediakan data pasar, analisis, serta update informasi pasar modal secara real-time, memungkinkan para investor untuk selalu terhubung dengan pasar modal tanpa batasan waktu dan tempat.

Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi dan Influencer

Selain memanfaatkan teknologi digital, BEI juga melakukan kolaborasi konten dengan influencer serta pemanfaatan media sosial untuk memperluas jangkauan literasi pasar modal. Hal ini terbukti efektif dalam menjangkau generasi muda yang lebih aktif di platform digital. "Kami bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk influencer dan media sosial, untuk meningkatkan literasi pasar modal," kata Jeffrey Hendrik.

Selain itu, BEI juga memiliki hampir 1.000 Galeri Investasi (GI) yang tersebar di perguruan tinggi, sekolah, dan instansi di seluruh Indonesia. Galeri Investasi ini berfungsi sebagai tempat belajar dan mengakses informasi mengenai pasar modal. Dengan bantuan 6.000 Duta Pasar Modal, edukasi pasar modal kini semakin mudah diakses oleh masyarakat dari berbagai lapisan.

Peningkatan Program Edukasi dan Sinergi dengan Berbagai Pihak

Tahun 2025 diawali dengan upaya besar BEI dalam meningkatkan literasi pasar modal. BEI telah melaksanakan sebanyak 3.979 kegiatan edukasi yang mencakup penyelenggaraan Sekolah Pasar Modal (SPM), webinar, seminar, workshop, kunjungan ke BEI, dan pembuatan konten edukasi di media sosial. Semua kegiatan ini dirancang untuk menyasar berbagai lapisan masyarakat, baik dari kalangan pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum.

“Melalui Galeri Investasi BEI dan Duta Pasar Modal, edukasi pasar modal hadir hingga pelosok daerah. Kami terus berupaya memperluas jangkauan edukasi pasar modal, termasuk program-program inovatif yang memanfaatkan teknologi,” ujar Jeffrey Hendrik.

Sebagai bagian dari upaya untuk terus memperkenalkan pasar modal kepada masyarakat luas, BEI bersama dengan SRO dan didukung oleh OJK, akan kembali menggelar acara bergengsi, Capital Market Summit & Expo (CMSE) pada tahun 2025. Program Road to CMSE 2025 telah dimulai sejak awal Maret 2025 dan akan melibatkan berbagai pihak, termasuk pelaku industri, perguruan tinggi, komunitas, serta media massa.

Peningkatan Inklusi Pasar Modal Indonesia

Dengan meningkatnya jumlah investor yang tercatat, pasar modal Indonesia kini semakin inklusif. Sinergi antara BEI, OJK, dan berbagai pihak yang terlibat dalam edukasi pasar modal telah berhasil mengkomunikasikan pesan bahwa investasi merupakan bagian dari kemajuan bangsa. "Kami berharap bahwa melalui sinergi ini, semakin banyak masyarakat Indonesia yang menjadi investor di pasar modal dan merasakan manfaat dari investasi yang aman dan berkelanjutan," ujar Jeffrey Hendrik.

Dalam menghadapi tantangan dan peluang di pasar modal, BEI berkomitmen untuk terus memperkuat inklusi pasar modal di Indonesia dengan terus berinovasi dalam program edukasi serta memperluas akses informasi melalui digitalisasi.

Dengan kolaborasi yang terus diperkuat antara BEI, perusahaan efek, perguruan tinggi, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya, pasar modal Indonesia kini semakin tumbuh pesat, membawa Indonesia menuju pasar modal yang lebih inklusif dan maju.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index