BSI

BSI Catat Pertumbuhan Solid, Kredit Konsumer Capai Rp 156,71 Triliun di Kuartal I 2025

BSI Catat Pertumbuhan Solid, Kredit Konsumer Capai Rp 156,71 Triliun di Kuartal I 2025
BSI Catat Pertumbuhan Solid, Kredit Konsumer Capai Rp 156,71 Triliun di Kuartal I 2025

JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI mencatatkan kinerja yang impresif pada kuartal pertama 2025, dengan pembiayaan konsumer yang tumbuh solid sebesar 16,08% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 156,71 triliun. Pencapaian ini mengindikasikan bahwa BSI berhasil mempertahankan momentum pertumbuhannya di tengah tantangan pasar yang kompetitif.

Dalam konferensi pers yang berlangsung pada Senin (5/5), Plt. Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta, mengungkapkan bahwa pertumbuhan signifikan ini didorong oleh pembiayaan mitraguna atau payroll-based yang mencapai Rp 61,56 triliun. Pembiayaan mitraguna, yang sebagian besar ditujukan kepada pekerja tetap dengan penghasilan tetap, terbukti menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan sektor konsumer BSI.

"Pertumbuhan ini terutama didorong oleh pembiayaan mitraguna yang mencapai Rp 61,56 triliun. Kami juga mencatatkan pertumbuhan signifikan pada pembiayaan griya yang mencapai Rp 58,03 triliun dan pembiayaan pensiun yang mencapai Rp 16,21 triliun," jelas Bob dalam kesempatan tersebut. Selain itu, pembiayaan untuk sektor kendaraan bermotor (Oto) juga menunjukkan angka yang solid, yakni mencapai Rp 5,7 triliun.

Untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan tersebut, Bob menambahkan bahwa BSI terus berinovasi dengan menawarkan berbagai produk konsumer yang saling terintegrasi. "Kami terus melakukan inovasi layanan dan bundling produk untuk memastikan nasabah dapat mengakses lebih dari satu jenis pembiayaan. Dengan demikian, kami dapat menawarkan solusi yang lebih menyeluruh bagi nasabah," ujar Bob.

Salah satu strategi utama yang tengah dioptimalkan oleh BSI adalah pengembangan bisnis payroll. Bob menjelaskan bahwa sektor payroll memiliki potensi yang sangat besar mengingat risiko yang lebih rendah dan prospek pertumbuhannya yang tinggi. "Kami percaya bahwa dengan terus memfokuskan diri pada sektor payroll, BSI dapat memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam pembiayaan konsumer," tambahnya.

Kinerja Pembiayaan BSI Secara Keseluruhan

Secara keseluruhan, pembiayaan yang disalurkan oleh BSI pada kuartal I-2025 tercatat tumbuh 16,21% YoY, mencapai Rp 286,59 triliun, dibandingkan dengan Rp 263,89 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pembiayaan konsumer masih menjadi kontributor utama, dengan nilai mencapai Rp 156,71 triliun, sementara segmen wholesale tercatat tumbuh 17,28% YoY menjadi Rp 80,62 triliun, dan segmen ritel juga mengalami kenaikan sebesar 14,91% YoY, mencapai Rp 49,87 triliun.

Kinerja yang solid ini tidak hanya tercermin dalam angka pertumbuhan, tetapi juga dalam perbaikan kualitas aset BSI. Rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) gross mengalami perbaikan, tercatat sebesar 1,88%, turun dari 2,01% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun volume pembiayaan meningkat, BSI tetap menjaga kualitas portofolio pembiayaannya dengan sangat baik.

Bob menegaskan bahwa BSI akan terus berfokus pada pengelolaan pembiayaan yang sehat. "Kami akan tetap menjaga kualitas pembiayaan agar dapat tumbuh secara berkelanjutan. Kami juga akan menawarkan harga yang kompetitif, agar dapat memberikan solusi terbaik bagi nasabah dan tetap menjaga keberlanjutan kinerja perusahaan," ungkapnya.

Optimisme untuk Masa Depan

Dengan pencapaian yang solid pada kuartal I-2025, BSI menunjukkan bahwa meskipun pasar pembiayaan di Indonesia sangat dinamis, mereka tetap dapat tumbuh dengan baik. BSI juga terus berinovasi dalam menawarkan produk dan layanan yang lebih terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan nasabah.

Di sisi lain, BSI juga sedang mempersiapkan langkah-langkah ekspansi, termasuk rencana untuk membuka cabang di luar negeri, seperti di Arab Saudi, setelah memperoleh izin prinsip. Langkah ini menunjukkan komitmen BSI untuk terus memperluas jangkauannya dan memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Seiring dengan rencana tersebut, Bob menekankan pentingnya inovasi dan adaptasi dalam menjalankan bisnis perbankan. "Ke depan, kami akan terus fokus pada digitalisasi layanan serta memperkuat kemitraan dengan berbagai sektor untuk memastikan kami selalu berada di garis depan dalam memenuhi kebutuhan nasabah di dunia yang terus berubah ini," pungkasnya.

Dengan strategi yang tepat dan komitmen kuat terhadap kualitas layanan, BSI diperkirakan akan terus mencatatkan kinerja positif dan menjadi salah satu pemain utama dalam industri perbankan syariah di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index