JAKARTA – Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) (kode saham BRIS) mencatatkan kenaikan yang signifikan dengan harga sahamnya melonjak 28,21% secara month-to-month (MoM) mencapai level Rp3.000 per lembar saham. Kenaikan harga saham ini didorong oleh kinerja solid perusahaan sepanjang triwulan pertama 2025 dan aliran investasi dari investor asing yang cukup besar.
Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, dalam keterangannya menyatakan bahwa ekspektasi positif terhadap kinerja BSI tidak lepas dari transformasi digital yang dijalankan perusahaan serta peningkatan market share yang terus berkembang. "Apalagi, hingga Maret 2025, BSI berhasil menjaga momentum pertumbuhan bisnis," ujar Wisnu, seperti dikutip dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada Rabu, 7 Mei 2025.
Transformasi Digital Dorong Kinerja Positif BSI
Salah satu faktor utama yang mendorong kinerja positif PT Bank Syariah Indonesia adalah upaya transformasi digital yang dijalankan perusahaan. Transformasi ini berfokus pada peningkatan fee-based income (FBI) yang memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan laba bersih BSI. Pada kuartal pertama 2025, BSI berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,88 triliun, mengalami kenaikan sebesar 10% year on year (YoY).
Peningkatan pendapatan berbasis biaya ini menunjukkan bahwa BSI semakin berhasil dalam mengoptimalkan layanan digital yang semakin diminati oleh masyarakat. Wisnu menambahkan, "Transformasi layanan digital ini memberikan pengaruh positif dalam pertumbuhan laba bersih, yang berimbas pada kinerja positif saham perusahaan."
Inflow Investor Asing Capai Rp147,2 Miliar
Kenaikan harga saham BSI juga sejalan dengan masuknya inflow investor asing yang tercatat mencapai Rp147,2 miliar sepanjang 2025. Hal ini menunjukkan bahwa BSI semakin dilirik oleh investor asing sebagai pilihan investasi yang menarik di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Pada hari perdagangan yang sama, volume perdagangan saham BSI tercatat mencapai 56,93 juta lembar saham, menjadikannya sebagai salah satu saham yang mencatatkan volume perdagangan tertinggi dalam indeks LQ45. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri ditutup naik 5,48% secara month-to-month, memberikan sentimen positif bagi seluruh pasar saham Indonesia.
Pertumbuhan Bisnis Emas Jadi Pendorong Utama
Selain transformasi digital, bisnis emas BSI juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Program BYOND by BSI mengalami peningkatan yang cukup besar, didorong oleh tren pembelian emas yang semakin diminati oleh nasabah. Pada Maret 2025, jumlah nasabah BSI yang berinvestasi dalam produk emas tercatat meningkat 28%, mencapai sekitar 119 ribu nasabah, dengan saldo emas BSI mencapai 621 kilogram.
"Bisnis emas menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan BSI saat ini," kata Wisnu. Emas, menurutnya, merupakan bagian penting dari pertumbuhan anorganik dan sangat krusial di tengah kondisi ekonomi yang menantang. "Ke depannya, bisnis emas akan menjadi new growth engine di segmen pembiayaan konsumer dan bagian dari diversifikasi portofolio untuk menjaga stabilitas pendapatan perusahaan," tambahnya.
Fokus pada Pembiayaan Konsumer dan Dana Haji
Dalam jangka panjang, BSI berencana untuk terus mengembangkan pembiayaan konsumer melalui produk-produk seperti pembiayaan berbasis emas. Sementara itu, dari sisi pendanaan, BSI akan memfokuskan pada dana murah yang berasal dari produk haji, sebagai langkah untuk menjaga stabilitas dana perusahaan.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, BSI berharap dapat terus memperkuat posisinya di pasar perbankan syariah Indonesia, serta memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan nasabah.
Prospek BSI Ke Depan
Secara keseluruhan, BSI menunjukkan kinerja yang solid di tengah dinamika pasar yang penuh tantangan. Keberhasilan perusahaan dalam menjaga pertumbuhan bisnis dan inovasi digital menjadi landasan kuat bagi prospek positif saham BRIS. Dengan aliran investor asing yang terus meningkat dan kinerja yang stabil, saham BRIS diyakini akan terus menjadi pilihan menarik bagi investor di pasar modal Indonesia.
Kenaikan harga saham BRIS menjadi bukti bahwa BSI memiliki daya tarik kuat di pasar saham, berkat kinerja positif yang didorong oleh transformasi digital, pertumbuhan bisnis emas, dan strategi diversifikasi yang cermat.