JAKARTA – Menyusul meningkatnya ketegangan geopolitik antara India dan Pakistan, maskapai penerbangan Lion Air memastikan bahwa seluruh rute penerbangan Haji 1446 Hijriah/2025 M dari dua embarkasi besar di Indonesia Padang dan Banjarmasin tidak akan melewati wilayah udara berisiko tinggi di India bagian utara dan Pakistan.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen Lion Air terhadap keselamatan penumpang dan kepatuhan terhadap regulasi penerbangan internasional, menyusul adanya peringatan dari otoritas penerbangan global yang dikeluarkan melalui NOTAM (Notice to Airmen) dan rujukan resmi dari ICAO (International Civil Aviation Organization) dan IATA (International Air Transport Association).
“Sebagai maskapai yang berkomitmen tinggi terhadap keselamatan dan keamanan penerbangan, Lion Air mematuhi seluruh ketentuan dan pedoman penerbangan internasional dalam perencanaan dan pengoperasian rute, termasuk kondisi geopolitik dan wilayah udara terbatas atau yang berisiko tinggi,” ujar Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic Lion Air.
Jalur Aman, Efisien, dan Terhindar dari Wilayah Konflik
Menurut Danang, jalur udara yang digunakan untuk penerbangan haji dari Bandara Internasional Minangkabau (Padang) dan Bandara Internasional Syamsudin Noor (Banjarmasin) telah dirancang secara detail dengan mempertimbangkan aspek keamanan dan efisiensi waktu terbang.
Rute yang ditempuh adalah:
Berangkat dari Indonesia (Padang atau Banjarmasin)
Melintasi Samudera Hindia
Mendekati wilayah udara Sri Lanka
Masuk ke wilayah udara India bagian selatan (Andhra Pradesh dan Karnataka)
Melintasi Laut Arab
Memasuki wilayah udara Oman
Lalu mendarat di Arab Saudi, baik di Madinah (Bandara Pangeran Mohammad bin Abdulaziz) atau Jeddah (Bandara King Abdulaziz)
“Jalur-jalur udara yang digunakan oleh Lion Air disusun dengan mempertimbangkan zona aman, efisiensi waktu terbang, serta penghindaran wilayah dengan potensi konflik udara,” tegas Danang.
Ia menambahkan, seluruh rute penerbangan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari otoritas penerbangan sipil di negara keberangkatan maupun tujuan, serta dipantau secara ketat dalam setiap operasionalnya.
Ketegangan India-Pakistan, Pemerintah RI Imbau WNI Waspada
Konflik geopolitik terbaru antara India dan Pakistan menjadi latar belakang utama penyesuaian rute ini. Ketegangan meningkat sejak Selasa malam, 6 Mei 2025, ketika India mengklaim telah melakukan serangan rudal ke beberapa wilayah di Pakistan, termasuk wilayah Kashmir yang dipersengketakan.
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) secara resmi menyampaikan keprihatinan atas eskalasi tersebut dan mendorong kedua negara untuk menahan diri serta mengedepankan jalur diplomatik.
“Pemerintah Indonesia terus mengamati perkembangan situasi antara India dan Pakistan. Indonesia mendorong kedua pihak dapat menahan diri dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan krisis,” tulis Kemlu RI melalui akun X resminya.
Kemlu RI juga mengeluarkan imbauan khusus kepada Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah India dan Pakistan agar meningkatkan kewaspadaan serta menghindari daerah rawan konflik.
“Untuk WNI di kedua negara, agar tetap waspada dan menghindari bepergian ke wilayah terdampak dan tempat-tempat yang mungkin menjadi sasaran konflik,” lanjut pernyataan resmi tersebut.
Sementara itu, pihak Kedutaan Besar India di Jakarta membantah bahwa serangan tersebut menargetkan infrastruktur sipil, militer, atau ekonomi Pakistan. Dalam siaran persnya, India menyatakan bahwa target serangan terbatas hanya pada “kamp-kamp teroris yang sudah dikenal”.
Komitmen Lion Air: Aman dan Patuh Regulasi
Lion Air menyatakan bahwa seluruh prosedur penerbangan, terutama untuk keperluan ibadah Haji, telah dikaji dengan matang sesuai standar keselamatan penerbangan internasional. Perusahaan juga menegaskan bahwa jalur penerbangan yang digunakan merupakan hasil evaluasi bersama dengan otoritas terkait demi menjamin keselamatan jemaah haji dari Indonesia.
“Setiap rute telah melalui proses persetujuan ketat dan pelaporan kepada otoritas penerbangan sipil terkait, baik di negara asal maupun negara tujuan,” jelas Danang lebih lanjut.
Dengan jaminan keamanan jalur dan penghindaran wilayah konflik, jemaah haji dari Padang dan Banjarmasin dipastikan dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan aman tanpa harus melewati area yang saat ini berpotensi menimbulkan risiko.
Keputusan Lion Air untuk menghindari wilayah udara India Utara dan Pakistan dalam rute penerbangan haji 2025 menjadi langkah strategis dan antisipatif di tengah situasi geopolitik yang tidak menentu. Selain menjadi bentuk perlindungan terhadap jemaah, ini juga memperlihatkan kesiapan maskapai nasional dalam mengikuti dinamika global dan menjalankan operasional secara profesional.