EMAS

Harga Emas Menguat, Masyarakat Semakin Antusias Berinvestasi untuk Masa Depan Cerah

Harga Emas Menguat, Masyarakat Semakin Antusias Berinvestasi untuk Masa Depan Cerah
Harga Emas Menguat, Masyarakat Semakin Antusias Berinvestasi untuk Masa Depan Cerah

JAKARTA - Harga emas kembali menjadi pilihan utama masyarakat sebagai instrumen investasi, seiring dengan kenaikan harga yang cukup signifikan dalam sebulan terakhir. Fluktuasi harga emas bergerak antara Rp1,7 juta hingga Rp1,9 juta per gram, dengan kenaikan sekitar Rp200.000 hanya dalam satu pekan terakhir. Kondisi ini memicu lonjakan minat investasi emas di berbagai kalangan.

Harga Emas Dipengaruhi Geopolitik dan Pasar Global

Agus, pedagang emas di Tanjungpinang yang sudah berpengalaman selama 30 tahun meneruskan usaha keluarganya, menjelaskan bahwa dinamika harga emas sangat dipengaruhi oleh pasar global. “Naik turunnya harga emas saat ini sangat bergantung pada harga emas dunia. Selain itu, faktor geopolitik seperti perang antara Ukraina dan Rusia serta perang dagang antara Amerika dan Cina juga turut memengaruhi,” jelasnya.

Saat ini, harga emas 22 karat berada di kisaran Rp1,1 juta per gram, sementara emas 23 karat dibanderol antara Rp1,2 juta hingga Rp1,3 juta per gram. Agus memprediksi tren kenaikan harga emas akan berlanjut dan bisa menembus Rp2 juta per gram. “Ini adalah waktu yang tepat untuk mulai investasi emas,” tambahnya.

Emas Batangan Jadi Primadona Investor

Jenis emas yang paling diminati masyarakat untuk investasi adalah emas batangan, seperti Antam dan UBS. Emas batangan dianggap lebih praktis dan memiliki nilai jual kembali yang jelas. Selain itu, emas perhiasan kadar 23 dan 24 karat seperti gelang dan kalung masih diminati, meskipun tidak sebanyak emas batangan.

“Kalau cincin jarang yang beli buat investasi,” ujar Agus.

Fenomena ini menunjukkan preferensi masyarakat yang mengutamakan kemudahan dan kejelasan nilai dalam berinvestasi emas.

Dampak Penguatan Dolar Terhadap Harga Emas

Mengenai pengaruh penguatan dolar AS terhadap harga emas, Agus menilai tidak ada dampak signifikan secara langsung terhadap harga emas di Indonesia. Menurutnya, harga emas lokal sangat terkait dengan harga emas dunia sehingga nilai tukar dolar tidak terlalu memengaruhi.

“Harga emas dunia sama dengan harga lokal, jadi tidak terlalu terpengaruh dolar,” katanya.

Imbauan Investasi Emas Fisik untuk Keamanan Aset

Agus mengingatkan masyarakat untuk lebih memilih investasi emas fisik dibandingkan emas digital. Emas fisik dapat disimpan secara langsung oleh pemilik dan dianggap lebih aman dari risiko kehilangan atau penipuan. Sebaliknya, emas digital berisiko terhadap serangan hacker dan penipuan.

“Emas fisik bisa disimpan di mana saja. Kalau emas digital itu berisiko, bisa hilang, kena hack, atau bahkan penipuan,” tegas Agus.

Masyarakat Ada yang Menunda Beli Saat Harga Tinggi

Meski harga emas sedang naik, Agus mengungkapkan bahwa sebagian konsumen masih menunda pembelian saat harga berada di puncak. Mereka biasanya menunggu harga turun Rp10.000 hingga Rp20.000 per gram sebelum kembali membeli.

“Biasanya kalau turun Rp10.000 sampai Rp20.000 baru beli lagi. Tapi ke depannya pasti naik lagi,” katanya.

Prospek Cerah Investasi Emas untuk Masa Depan

Agus berharap investasi emas akan semakin diminati sebagai pilihan aman untuk menyimpan nilai kekayaan dalam jangka panjang. Menurutnya, emas mampu melindungi nilai uang dari inflasi dan naik seiring waktu.

“Emas itu menyimpan nilai uang kita. Saat nilai uang naik harga emas juga naik. Jadi, investasi emas sangat menguntungkan untuk masa depan,” tutup Agus optimis.

Dengan kondisi global yang tidak menentu dan kenaikan harga emas yang signifikan, emas kembali menjadi instrumen investasi favorit masyarakat. Investasi emas fisik terutama emas batangan dianggap sebagai pilihan terbaik untuk menjaga nilai aset dan mengantisipasi risiko keuangan di masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index