AAJI

AAJI Pastikan Unitlink Masih Jadi Pilihan Favorit dengan Prospek Cerah di Tahun 2025

AAJI Pastikan Unitlink Masih Jadi Pilihan Favorit dengan Prospek Cerah di Tahun 2025
AAJI Pastikan Unitlink Masih Jadi Pilihan Favorit dengan Prospek Cerah di Tahun 2025

JAKARTA  – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyatakan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi, atau yang dikenal dengan produk Unit Link (PAYDI), masih memiliki prospek yang cerah pada tahun 2025. Meskipun sempat mengalami tekanan di pasar modal dan penurunan pendapatan premi, AAJI yakin produk ini akan terus menjadi pilihan utama masyarakat yang mencari perlindungan sekaligus peluang investasi jangka panjang.

Direktur Eksekutif AAJI, Togar Pasaribu, menjelaskan bahwa produk Unit Link tetap memegang peranan strategis dalam industri asuransi jiwa. Menurutnya, unitlink sangat relevan bagi segmen masyarakat yang menginginkan manfaat ganda, yakni proteksi asuransi sekaligus akumulasi dana investasi. “Produk Unit Link memiliki keunggulan kombinasi perlindungan jiwa dengan potensi pertumbuhan investasi, yang cocok bagi masyarakat yang mengutamakan jangka panjang,” ujarnya saat wawancara.

Tantangan dan Peluang di Pasar Unitlink

Meski prospeknya positif, Togar mengakui bahwa produk Unit Link menghadapi beberapa tantangan, terutama dari kondisi pasar keuangan yang masih volatil serta penyesuaian regulasi pemasaran PAYDI yang makin ketat. Kondisi ini sempat menurunkan permintaan produk tersebut. Pada tahun 2024, pendapatan premi Unit Link tercatat mengalami penurunan sebesar 11,5% secara tahunan menjadi Rp 75,03 triliun. “Fluktuasi pasar modal membuat masyarakat menjadi lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan pembelian produk PAYDI,” kata Togar.

Namun, ada sejumlah faktor yang diyakini AAJI akan menjadi pendorong pemulihan industri Unit Link. Pertama, literasi keuangan masyarakat yang terus meningkat menjadi sinyal positif. “Kami melihat adanya peningkatan literasi keuangan masyarakat, serta pergeseran strategi pemasaran yang kini lebih disesuaikan dengan kebutuhan dan profil risiko nasabah sebagai sinyal positif bagi pertumbuhan Unit Link ke depan,” terang Togar.

Selain itu, sinergi yang kuat antara regulator, pelaku industri asuransi, dan pemangku kepentingan lainnya juga menjadi faktor penting dalam mengakselerasi pertumbuhan produk ini. Komitmen terhadap prinsip transparansi dan perlindungan konsumen semakin diperkuat untuk meningkatkan kepercayaan pasar terhadap produk Unit Link.

Strategi Industri dan Peningkatan Kualitas SDM

Dalam menghadapi tantangan tersebut, AAJI mendorong perusahaan asuransi jiwa untuk meningkatkan kualitas tenaga pemasar produk Unit Link melalui pelatihan yang lebih intensif dan profesional. Dengan demikian, kepercayaan masyarakat terhadap produk PAYDI dapat dipulihkan. “Salah satu faktor pendorong pemulihan adalah peningkatan kualitas tenaga pemasar melalui pelatihan yang lebih baik agar kepercayaan masyarakat dapat pulih kembali,” ujar Togar.

Pelatihan yang berfokus pada pemahaman produk dan kemampuan mengedukasi konsumen dinilai krusial untuk menyesuaikan pendekatan pemasaran dengan kebutuhan nasabah. Hal ini juga sejalan dengan perubahan regulasi yang menuntut keterbukaan dan penyesuaian profil risiko dalam pemasaran produk Unit Link.

Optimisme AAJI untuk Semester II Tahun 2025

AAJI juga optimistis bahwa kinerja produk Unit Link akan membaik pada paruh kedua tahun 2025. Perbaikan ini diharapkan bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat dan mendorong peningkatan permintaan. Berbagai upaya strategis, baik dari sisi regulator maupun pelaku industri, diprediksi akan memperkuat ekosistem produk PAYDI.

“Dengan adanya peningkatan literasi dan kolaborasi yang lebih erat, kami optimistis kinerja Unit Link akan membaik pada semester II-2025,” ungkap Togar.

Peran Unit Link dalam Industri Asuransi Jiwa

Produk Unit Link merupakan salah satu pilar penting dalam industri asuransi jiwa Indonesia. Tidak hanya menawarkan perlindungan jiwa, namun juga memberikan kesempatan kepada nasabah untuk berinvestasi di berbagai instrumen keuangan. Konsep ini memungkinkan dana nasabah bertumbuh seiring waktu, sehingga menjadi solusi yang menarik terutama bagi kalangan milenial dan generasi muda yang mulai melek investasi.

Menurut data AAJI, meski sempat menurun di tahun 2024, produk Unit Link masih menyumbang kontribusi signifikan terhadap total premi asuransi jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan akan produk tersebut tetap kuat, khususnya di kalangan masyarakat yang sadar akan pentingnya proteksi sekaligus pengelolaan keuangan yang cerdas.

Mendorong Literasi Keuangan sebagai Kunci Pertumbuhan

Peningkatan literasi keuangan menjadi kunci utama dalam membangun ekosistem produk Unit Link yang sehat dan berkelanjutan. AAJI aktif menginisiasi berbagai program edukasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai manfaat dan risiko produk asuransi berbasis investasi.

Togar menambahkan, “Kami terus mendorong edukasi yang lebih intensif kepada masyarakat agar mereka dapat mengambil keputusan finansial yang tepat, terutama terkait dengan produk Unit Link yang mengandung risiko investasi.”

Meski menghadapi tantangan pasar yang tidak mudah, AAJI meyakini bahwa produk Unit Link masih sangat prospektif pada tahun 2025. Berbagai faktor pendukung mulai dari peningkatan literasi keuangan, strategi pemasaran yang adaptif, kualitas tenaga pemasar yang lebih baik, serta sinergi antara regulator dan pelaku industri, akan menjadi motor penggerak pertumbuhan produk PAYDI.

Kepercayaan masyarakat terhadap produk Unit Link diharapkan kembali pulih, seiring dengan penguatan prinsip transparansi dan perlindungan konsumen. Dengan demikian, produk ini tetap menjadi solusi unggulan dalam industri asuransi jiwa Indonesia yang memberikan manfaat perlindungan sekaligus peluang investasi jangka panjang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index